Bertukar Tempat

50 8 1
                                    

Beberapa jam setelah perlawanan Haruhiko, Yokai itu langsung hancur secara tiba-tiba.

"Ritsuka? Kau lihat itu?" tanya Haruhiko sambil memapah Ritsuka.

"Iya, ini benar-benar aneh. Apa rencana raja iblis?" tanya Ritsuka.

***

"Aku pulang." sapa Haruhiko.

"Oh, kau sudah pulang ruapanya?" tanya Asuka sambil menyiapkan makan malam.

"Kau baik-baik saja bukan?" tanya Haruhiko.

"Tentu, memang jika aku sendiri selalu terjadi sesuatu?" tanya Asuka.

"Bagaimana tadi Yokainya?" tanya Asuka sambil menghampiri Haruhiko yang merentangkan tangannya.

"Benar-benar sulit dikalahkan. Ritsuka-chan yang kuat saja sampai terkapar, aku harus mengantarnya pulang dan anehnya tadi aku dan Ritsuka-chan melihat dia tiba-tiba hancur dengan sendirinya." kisah Haruhiko.

"Ritsuka-chan?" tanya Asuka dalam hati.

Suara tawa itu terdengar lagi.

"Lihat, betapa menyedihkannya dirimu. Kau lemah, bahkan dia memuji Ritsuka. Apa kau ingin kuat? Apa kau ingin dia mengakuimu? Atau kau iri pada Ritsuka?" bisik suara itu.

"Asuka? Mengapa kau tidak memakan makananmu?" tanya Kakek.

"Maaf kakek, sepertinya aku tidak enak badan." elak Asuka kemudian memasuki kamarnya.

Di dalam kamar, Asuka mengistirahatkan tubuhnya. Kata-kata Kurosaki terngiang di telinganya.

"Mungkin aku harus bebas dari Haruhiko dan menjadi kuat seperti Ritsuka. Lagi pula ada senpai yang akan melindungiku." ucap Asuka.

***

"Hei, Asuka-chan." panggil Kurosaki kemudian menghampiri Asuka.

"Senpai. Belakangan ini kita sering bertemu ya?" kata Asuka ramah.

Sementara itu Haruhiko memapah Ritsuka menuju sekolah. Dari kejauhan ia melihat Asuka bersama dengan laki-laki.

"Ada apa Haruhiko-kun?" tanya Ritsuka.

"Tidak apa-apa." elak Haruhiko.

Sesampainya di kelas Haruhiko menghampiri Asuka.

"Siapa laki-laki yang bersamamu? Ingat berhati-hatilah." ceramah Haruhiko.

"Tenanglah, dia senpaiku. Dia yang mengantarku pulang kemarin." kata Asuka kemudian tersenyum.

Bel jam istirahat, Ritsuka menunggu Haruhiko di depan kelasnya.

"Ada apa Ritsuka-chan?" tanya Haruhiko.

"Aku ingin bicara berdua denganmu." pinta Ritsuka.

Asuka memandangi mereka dari tempat duduknya. Tak berapa lama, datanglah Kurosaki.

"Senpai?" Asuka menghampiri Kurosaki.

"Ayo kita ke kantin!" ajak Kurosaki.

Ketika mereka sampai di dekat tangga, Asuka berhenti berjalan. Ia mendengar suara Haruhiko dan Ritsuka.

"Haruhiko-kun, apakah kau mau membuat kontrak denganku?" tanya Ritsuka.

"Ritsuka-chan, tapi--" ucapan Haruhiko terhenti.

"Haruhiko-kun, aku menyukaimu." ungkap Ritsuka.

Asuka berdiri mematung, disampingnya Kurosaki menepuk bahu Asuka. Asuka melihat ke arah Kurosaki dengan mata berkaca-kaca membuat Kurosaki terkejut kemudian ia membawa Asuka ke tempat lain.

Di belakang taman Asuka menangis, Kurosaki membelai rambut Asuka.

"Asuka-chan, apakah kau menyukai Haruhiko?" tanya Kurosaki.

"Aku hanya merasa kehilangan sesuatu, aku tidak suka ini. Aku akan kesepian lagi." ungkap Asuka.

"Asuka-chan, jangan bersedih. Aku akan bersamamu, aku akan menjagamu dan aku tidak akan meninggalkanmu. Maukah kau percaya padaku?" tanya Kurosaki.

"Iya, aku percaya." jawab Asuka sambil memandang Kurosaki.

Tak berapa lama Asuka kehilangan kesadarannya. Sebuah angin dingin bertiup. Beberapa kelopak sakura berwarna merah mengelilingi Asuka dan Kurosaki. Tubuh Kurosaki menjelma menjadi Fox Demon.

"Kau kasihan sekali Asuka-chan. Tenang, senpai akan menjagamu dengan sepenuh hati." bisiknya pada Asuka, kemudian mereka menghilang.

Sementara itu Haruhiko berlari mencari Asuka namun ia hilang tanpa jejak. Sebuah kelopak sakura berwarna merah terbang ke arahnya. Haruhiko menangkap kelopak sakura itu dan menggenggamnya dengan emosi. Di dalam rumah Pembasmi Yokai utara.

"Asuka, ada apa denganmu? Semoga kau baik-baik saja." do'a kakek.

Red MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang