POTRETAN 4| Diawal Pertemuan

3.3K 161 6
                                    

Dengan perasaan gusar, Laila segera meraih ponsel yang sedari tadi masih berdering diatas meja.

"Bismillah.." Ucap Laila pelan, sembari menghela sejenak.

Perlahan jemari Laila menekan tombol hijau pada layar touchscreen- nya. Ia memegang ponsel yang dilekatkan kesebelah kiri telinganya yang masih tertutup kain kudung.

"Hallo, Assalamualaikum, Umi?" Ucap Laila setelah mengangkat teleponnya.

----

"Filanyaa ... ada. Tapi ... dia masih jalan-jalan diluar umi. Katanya cari udara segar." Kata Laila gugup, sekilas ia mengarang keadaan yang sebenarnya pada umi Fila.

----

"Mungkin ponselnya itu ... lagi lowbat umi, tapi umi tenang saja. Fila aman disini sama saya, insha allah nggak akan terjadi apa-apa." Lagi-lagi Laila mengeles omongannya.

----

"Iya umi, waalaikumsalam." kata Laila mengakhiri panggilannya. Ponselnya itu ia letakkan kembali diatas meja.

"Alhamdulillah, untung saja uminya Fila tidak terlalu curiga. Duh! Udah dosa aku, pakai ngarang kata soal keberadaan Fila. Padahal sebenarnya malah kebalikan, Fila hilang. Kalau seandainya umi dengar perkataan jujur dari aku, bisa pingsan beliau disana. Aduh ... aku juga nggak mau cari masalah. Ya Allah, maafkanlah hambamu yang terpaksa bohong lagi." Gerutu Laila, ia masih mengerucutkan bibirnya dengan cemas.

"Aduh ... ini mas Arka kemana sih? Kok sampai sekarang saja nggak ada kabar juga. Apa dia belum ketemu sama Fila ya? Duh, Lailaa ... tolong dong jangan suudzon gitu sama tunangan sendiri!" lagi-lagi Laila menggusar.

Sesekali ia mengecek ponsel yang baru saja ia letakkan didasar meja. Menekan layar touchscreen Lalu diletakkan kembali ponsel itu ke atas meja, begitu seterusnya yang Laila lakukan.

Titt..

Titt..

Titt..

Titt..

Dengan cepat jemari Laila menekan tombol hijau dilayar ponsel.

"Hallo, assalamualaikum mas? Fila gimana? Udah ketemu belum? Tau nggak, tadi itu uminya Fila telepon aku. Tapi ya terpaksa aku ngarang cerita. Aku tidak tega kalau bilang sejujurnya sama umi." Ujar Laila tanpa membiarkan Arka disana berbicara terlebih dulu.

"Waalaikumsalam, La. Kamu jangan bawel gitu ngomongnya. Mas saja belum jawab, kamu malah ngomongnya tanpa titik koma. La, khawatir boleh saja, cuma jangan terlalu berlebihan gitu. Mas mau ngasik kabar, mas menemukan tas dan ponsel Fila ditepi danau dekat bandara." Balas Arka yang masih tersambung lewat telpon Laila.

"Hah? Astagfiruallah ... jadi maksud mas Arka, Fila- Fila tenggelam di danau gitu? Kok hanya tas dan ponselnya saja yang ada disana?" Lagi-lagi Laila terperangah kaget.

"Ya nggaklah, Laila. Kamu ini jangan suudzon gitu. Kan udah mas bilang sama kamu. La, Fila memang tidak ada disini. Mungkin dia pergi tanpa sadar ponsel dan tasnya ada ditepi danau. Nanti mas dan Ali akan usaha cari Fila lagi sampai ketemu." kata Arka.

POTRETAN UKIRAN TASBIH [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang