Part 47

12.2K 1.2K 33
                                    

Ali berlari memasuki rumah bergaya klasik itu. Disusul dg ketiga sahabatnya. Dengan buru2 ia menaiki tangga menuju kamar yg ia tempati bersama dg Prilly.

Ali membuka pintu kamarnya. Dan melihat Prilly tengah berbaring dg Ara yg berada disampingnya.

Ali segera mendekati Prilly dg wajah khawatir.

''Sayang, kamu kenapa?''

Ali duduk disamping Prilly dg menggenggam tangan Prilly.

Prilly tersenyum dg wajah pucat pada Ali.

''Aku ga pa2. Cuma masuk angin'' jawab Prilly lemah.

''Gue panggil Dokter ya! Takutnya ada apa2'' saut Rasya yg ada dibelakang Ali.

Prilly menggeleng.

''Ga usah, Sya! Gue uda ga pa2'' tolak Prilly.

''Tapi, Prill. Wajah kamu pucat. Badan kamu juga anget. Aku ga mau kamu kenapa2'' ucap Ali khawatir.

Namun, lagi2 Prilly menolak.

''Ga usah, Li. Abis ini juga pasti uda baikan lagi''

Ali menghembuskan nafasnya. Ia menatap Prilly yg begitu keras kepala.

''Baiklah! Tapi kalo besok masih sakit. Mau ga mau aku panggil Dokter!!'' ucap Ali.

Prilly tersenyum kemudian mengangguk.

''Ya udah, kita keluar dulu. Lo istirahat ya! Kalo butuh apa2 panggil kita aja!'' saut Niki.

Mereka segera keluar, meninggalkan Ali dan Prilly berdua di kamar.

Ali membelai rambut Prilly. Dg terus menatap wajah pucat istrinya itu.

''Maaf'' ucap Prilly sendu '' Aku merusak acaramu!''

Ali menggeleng. Kemudian meraih tangan Prilly untuk ia kecup.

''Aku suamimu, sayang! Apapun yg terjadi padamu, aku harus mengutamakanmu. Karena itu sudah jadi kewajibanku!!''

Prilly tersenyum.

''Makasih'' ucap Prilly dg mengecup balik tangan Ali.

Ali balas tersenyum, kemudian mengarahkan bibirnya untuk mengecup kening Prilly dg Prilly yg memejamkan mata.

''Tidurlah! Aku akan disini menemanimu'' ucap Ali yg dijawab anggukan oleh Prilly.

Perlahan Prilly memejamkan matanya. Sakit dikepala Prilly masih terasa berdenyut. Namun, belaian tangan Ali begitu nyaman. Membuat Prilly segera tertidur dan melupakan sakitnya itu.

Ali turun kebawah setelah Prilly tidur. Ia melihat sahabat2nya sedang duduk di meja makan. Ia juga merasa perutnya lapar, karena dari siang belum makan apa2.

''Prilly uda tidur?'' tanya Niki yg melihat kedatangan Ali.

Ali mengangguk. Kemudian duduk disamping Niki.

''Makanlah! Lo dari tadi blm makan, kan? Prilly uda masak banyak nih buat kita'' saut Rasya yg diangguki Ara.

''Iya. Dari sore dia masak di dapur. Katanya mau makan malem sama kalian. Mungkin gara2 itu dia kecapekan'' ucap Ara.

Ali menatap Ara. Ada segurat penyesalan diwajah Ali.

''Kita tuh sebenernya tadi uda mau pulang! Tapi gara2 bos botak itu. Ih bikin kesel ajah!!!'' saut Niki kesal.

Ali terdiam. Kemudian menyendokan semua makanan yg Prilly masak untuk ia makan.

''Busett! Lo laper apa doyan?'' ucap Rasya saat melihat Ali menghabiskan masakan Prilly.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang