Sorry tadi part 15 aku unpublish soalnya ada yg mau diedit dulu plus ditambahi dikit. Dont forget to leave ur vote and comment! Thanks❤
***
Suara deringan handphone mengangetkan Audie sehingga Audie terbangun dari tidur nyenyaknya. Dengan mata yang belum terbuka sempurna, Audie mencoba mencari dengan meraba-raba handphonenya yang terletak diatas nakas. Setelah berhasil menangkap handphonenya, Audie mengeluarkan sumpah serapah pada seseorang yang mengirimkan pesan pada tengah malam seperti ini. Kurang kerjaan saja.
Audie sedikit menutup matanya setengah karena silau. Sebab kamarnya yang gelap ini berbanding terbalik dengan kecerahan handphone nya.
Angkasa : bsk gw jmpt
Angkasa : dan jgn nolak
Astaga! Ternyata orang kerjaan itu adalah Angkasa! Ngirim pesan malam-malam seperti ini, membuat Audie terusik karena tidur lelapnya terganggu.
Dengan segera Audie mengetik balasan untuk Angkasa.
Audie : bawel (¬‿¬)
Dengan santainya, Audie membanting dengan kasar handphone nya ke atas nakas. Audie berbaring di atas kasur dengan pandangan nyalang. Sudah beberapa kali mencoba untuk tidur kembali namun gagal. Bahkan sudah mencoba berbagai macam posisi tidur, tetap saja ia tidak bisa tidur kembali.
Ini semua gara-gara Angkasa! Batin Audie kesal.
Terpaksa, Audie kembali mengambil handphone nya lagi. Audie membuka aplikasi line untuk melihat apakah ada chat penting yang dikirimkan kepadanya. Namun nihil. Yang ada hanyalah broadcast dari OA line yang menumpuk di roomchatnya. Audie mendengus sebal. Handphone sepi sekali. Miris. Punya pacar tapi pacarnya saja jarang mengajaknya chattingan. Kadang Audie merasa iri melihat teman-temannya yang sudah memiliki pacar, temannya itu selalu bercerita bahwa pacarnya itu sangat perhatian melalui chat yang dikirimkannya.
Dengan keberanian penuh, Audie mencoba mengirim pesan terlebih dahulu. Berharap Angkasa sedikiiit saja perhatian padanya.
Audie : Ang :(
Audie masih setia menatap layar itu selama beberapa menit. Selang 3 menit, pesan yang dikirim Audie hanya di read saja. Audie jadi menyesal karena telah menghubungi Angkasa terlebih dahulu. Angkasa memang tidak berubah. Selalu saja hanya membaca pesan yang menurutnya tidak penting.
Dengan sebal, Audie mengetikkan sesuatu lagi lalu mengirimnya pada Angkasa.
Audie : dasar tai semangka! (ノ゚0゚)ノ~
Untuk kedua kalinya Audie membanting handphone nya masar diatas nakas. Lalu segera merebahkan dirinya diatas kasur. Kali ini Audie langsung terlelap begitu saja.
***
Suara alarm yang nyaring membuat Audie terbangun. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi membersihkan diri.
Keluar dari kamar, Audie mencium aroma sedap yang berasal dari dapurnya. Ia melihat Bunda dengan semangat yang sedang memasak. Tidak biasanya Bunda terlihat semangat seperti ini.
Lalu dari arah belakang Bunda muncul lah sosok seorang pria yang sangat Audie rindukan. Pantas saja Bunda semangat sekali memasak kali ini. Tak membuang waktu, Audie segera berlari menuruni tangga tergesa gesa. Berjalan mengendap-endap di belakang pria itu, lalu dengan spontan Audie memeluk pria itu dari belakang, menyebabkan pria yang dipeluknya itu kaget dan segera menoleh kebelakang.
"Audie kangen sama Ayah." kata Audie begitu melepas pelukannya dari Ayahnya. Lalu Audie berpaling menghadap ke arah Ayahnya.
Ayah Audie–biasa dipanggil Ali itu pun tersenyum haru melihat putrinya. "Ayah juga kangen sama Audie. Kangen banget." kata Ali yang menarik Audie kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy
Teen FictionNathaniel Angkasa Wijaya adalah seorang cowok yang supel, menyenangkan, berprestasi, ramah ke semua orang tapi playboy! Bahkan saking supelnya, dia bisa mematahkan hati semua gadis karena keramahan dirinya yang kelewat batas. Dengan memacari satu ga...