Bella--gadis berambut pirang sebahu itu sedang menatap kosong ke depan. Diantara puluhan teman nya yang sedang sibuk menyalin pr, hanya Bella yang terdiam sejak tadi. Tatapan nya kosong, pikiran nya melayang jauh ke dalam sana.
Ia teringat pembicaraan kedua orang tuanya kemarin malam. Ada sakit yang menyusup setiap mengingat nya. Apa yang mereka sembunyikan sebenarnya? Mengapa mereka tidak memberitahunya dan membiarkan Bella kebingungan dan menerka semuanya sendiri. Ia harus bertanya pada siapa? Apa mungkin Zoey tau tentang ini? Sungguh ia tak ingin keadaan nya menjadi seperti ini.
Tadi pagi pun suasana di rumah nya pun berbeda. Tidak seperti biasanya kedua orang tuanya terdiam dan hanya saling membuang muka antara satu dan yang lain. Huh, Bella sudah bingung di buat nya.
"HAHAHA ANJIIRR NGAKAK ABIIS LIAT SAKAYUV BHAHAHA.." suara itu lantas membuat kening Bella berkerut. Arfa-- sahabat nya yang sejak tadi tak henti nya tertawa hanya karena melihat salah satu video humor di instagram nya.
"GILLAA BELL LO HARUS LIAT INI NGAKAK SUMPAH! MUKANYA FLEKSIBLE ANJJJIIRR HAHAHA." tawa itu pecah lagi dan Bella hanya berdesis pelan. Ia sama sekali tidak tertarik dengan apapun hari ini, bahkan biasanya Bella yang paling senang apabila melihat artis humor instagram itu. Tapi hari ini Bella sangat tidak tertarik dengan apa pun hari ini.
"Eh, Bell. Lo kenapa si? Dari tadi diem mulu, nahan berak lu ya?" Arfa yang merasa jengah karena sejak tadi jadi bahan kacang oleh Bella.
"Gue ngga tau harus seneng apa sedih, Fa." Bella berkata lirih. Bersamaan dengan itu segerombolan teman-teman Andre memasuki ruang kelas. Tapi kali ini berbeda, Andre terlihat sedang menyimpan emosi nya.
"Udah Ndre, gausah cari ribut, ini sekolah men. Biarin aja mereka." Adam menenangkan Andre.
"Kenapa, Dam?" tanya Bella pada Adam yang kini melihat nya seperti orang ketakutan.
"Lo kaya ngga tau Andre aja Bell, biang rusuh." tukas Arfa seraya men-scrall layar ponsel nya.
"Ribut sama anak ipa5." jawab Adam.
Bella berdiri dari duduk nya dan menghampiri meja Andre. "Lo ribut lagi? Kapan sih lo bisa berhenti ga berulah yang aneh-aneh di sekolah?" Bella berbicara dengan nada yang lumayan tinggi membuat teman seisi kelas nya bergeming.
"Apaan sih?! Gua bukan cari ribut! Gua membela kebenaran demi kelas ini!" Andre berbicara dengan nada yang tak kalah tinggi nya dengan Bella.
"Tapi lo bukan bela kebenaran, lo malah nambah masalah ipa1. Tau sendiri anak ipa5 kaya gitu semua!"
"Kenapa jadi lo yang nge-gas?" Andre berdiri sehingga muka nya menatap Bella.
"Ndre udah, masih pagi." Adam menenangkan kemudian Andre kembali duduk dan matanya menatap keluar jendela.
"Woy, semua anak ipa1 suruh ke lapangan sekarang." Firman sang ketua kelas yang berdiri di ambang pintu menatap tajam ke arah Andre.
"Tapi kan Andre yang cari ribut, kenapa kita semua yang harus ke lapangan?" celetuk Arfa.
"Udaahh cepetan dari pada nanti kita salah lagi dan hukuman nya malah lebih dari sekedar ke lapangan." jelas Firman.
"Tuh! Ini gara-gara lo!" Bella mengarahkan telunjuk nya kedepan muka Andre. Kemudian gadis itu pergi bersama teman-teman yang lain menuju ke lapangan utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted
Teen FictionMereka bilang, waktu menyembuhkan. Bagiku tidak, waktu hanya membiasakan. Karena saat mengingatmu aku masih mampu Merasa luka, hanya saja kali ini tanpa air mata.