Author
Malam hari yang indah, tentu saja indah karena tidak ada tugas rumah yang harus dikerjakan Amanda.
'Im creeping in your heart babe..'
Handphone Amanda yang terletak sendiri dan kesepian di tempat tidur berdering menandakan bahwa ada telepon masuk.
Dengan segera Amanda mengangkatnya, ternyata dari Mike.
'Halo? Mike?'
'Halo Mandakuuu'
'Ngapain nelpon?'
'Kangen aja'
'Kangen mulu. Pacar lo gimana nanti.'
'Pacar?'
'Hm. Eh Mike ga ada PR kan?'
'Ga ada'
'Hm okeh.'
'Da?'
'Wat?'
'Esok gue jemput yah'
'Kemana?'
'Sekolah'
'Ngerepotin ih'
'Ga kok'
'Beneran? Serah deh'
'Yes.. pasti lo lagi senyum-senyum sekarang, ya ngga?'
'Ngarep.'
'Haha. Belum tidur?'
'Ya belom lah, secara gue masih telponan sama elo gimana mau tidur'
'Yah cerewetnya keluar lagi'
'Tau ah'
'Ngambeknya keluar lagi
'.....'
'Kok ga ngomong? Pengen mukul, ya kan?'
'Tau aja'
'Haha. Udah ah bebeb Manda bobo aja'
'Alay'
'Gue cium ya'
'Coba kalo berani, waktu itu juga cuma ngomong doang haha.'
'Pengen dicium ya? Manda mesum ih'
'Anjir gak lah gile'
'Yaudah, bobo gih, gutnait Manda'
'Nait too, Mike.'
---
tengnong....tengnong...
Bel rumah Amanda berbunyi, rupanya Mike sudah tiba untuk menjemput Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Feelings
Novela Juvenil"Udah tahu perasaan masing-masing, udah saling sayang, kok kalian ga jadian sih, Mike?" "Pengen banget. Tapi ga bisa." "Ga bisa kenapa?" "Amanda...."