Musim panas tahun 1939 Izu, Jepang.
Hari mulai beranjak sore tetapi sinar sang mentari masih saja terasa menyengat untukku. Dengan dress sepanjang lutut, ditambah sebuah topi dan payung berenda berwarna pink. Aku berjalan menuju bukit dibelakang villa yang menjadi tempat tinggal sementaraku selama berada di Jepang.
Seminggu yang lalu, aku menemukan sebuah ladang bunga liar dibalik bukit dekat belakang villaku. Dan saat itulah aku memutuskan menjadikan tempat itu sebagai tempat rahasiaku selama di Jepang. Tempat dimana aku bisa menyendiri dengan menatap beribu-ribu hektar bunga liar dan tempat dimana aku bisa terbebas dari pengawalan anak buah ayahku.
Bagaimana caranya aku bisa ke bukit ini tanpa pengawalan?
Mudah saja untukku.
Aku beralasan hendak berjalan-jalan ditaman belakang villa, dan mengendap keluar melalui pintu belakang yang memang tak dijaga oleh anak buah ayah.
Sedikit lagi.
Setelah sedikit lagi mendaki bukit ini, aku bisa melihat hamparan bunga liar yang cantik dan menenangkan. Ditambah hembusan angin sore yang menyejukan; walau sinar mataharinya cukup merepotkan untukku.
Setelah kedua kakiku berhasil berada dipuncak bukit, dapat kulihat hamparan tanah yang luas dengan bermacan warna warni bunga liar yang indah. Tapi ada satu hal yang berbeda dari biasanya, kini diantara hamparan bunga itu kulihat sesosok pria yang berdiri dengan tangan terulur kedepan hendak menyambut seekor burung merpati yang akhirnya hinggap dijarinya. Tak hanya satu atau dua burung merpati yang mulai berdatangan menghampiri sosoknya yang berdiri tegap; dan membuatku terpana.
Satu persatu burung merpati mulai berdatangan dan mengerubungi sosoknya yang makin lama makin tenggelam diantara sekumpulan merpati.
Eh?
Tunggu dulu.
Sepertinya ada yang salah.
Saat sosoknya semakin tenggelam dan tak terlihat akibat kerumunan burung merpati, sontak aku berlari kearahnya seraya berteriak, "Kyaaaaa, tuan kau baik-baik saja?!"
.
Joker Game © to Koji Yanagi
Senja © Yuzu Nishikawa
Pict mulmed © to artist
[ Tazaki x Reader ]
'Maaf jika bahasanya terlihat kaku :')) ini aku sengaja'
Don't like, don't read!
.
.
Setelah berhasil mengusir kerumunan merpati yang mengerubungi pria ini. Kami memutuskan untuk duduk berdampingan di atas bukit. Aku menatap hamparan bunga liar yang berwarna warni, sedangkan pria disampingku ini tengah membersihkan bulu-bulu burung merpati yang menempel di jasnya.
Pandanganku beralih kearah wajah pria disampingku. Wajah khas pria Jepang dengan mata yang sedikit kecil dan kulit putih cerah serta garis rahang yang tegas, menurutku ia cukup tampan.
Pandangan mata kami bertemu saat ia menoleh dan tersenyum ramah kepadaku. Membuatku secara otomatis mengalihkan pandangan dengan wajah yang mulai menghangat.
"Terima kasih sudah menolongku, nona."
Aku melirik dengan ekor mataku lalu membalas ucapannya, "sama-sama. Ini pertama kalinya aku melihat seseorang yang sangat disukai oleh begitu banyak merpati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja [Completed]
FanfictionSenja di sore itu, Saat aku menolongmu dari kerumunan merpati Kita duduk diatas bukit ditemani hembusan angin sore musim panas Dihadapan berhektar-hektar ladang bunga liar berwarna-warni kita berbincang. [Tazaki x Reader] Joker Game © to Koji Yanagi...