"ambilkan aku termometer! Mana bisa orang sakit mengecek suhu tubuhnya sndiri!!" Oceh putri.
"ya iyalah! Ckck"decak jun dan ia melihat sekeliling dan mengambil sebuah benda kecil.
"buka mulutmu!"printah jun.
"aaa" putri membuka mulutnya.
Jun sgera memasukkan termometer kemulutnya.
"eh, uda normal kok.."ujar jun stelah melihat suhu tubuh putri di termometer.
"tuh kan!aku ga apa!" seru putri.
Lalu..
Kriuk kruk..
Suara perut seseorang terdengar.
"hah?! Muahahaha! Kau lapar?!"jun terbahak saat mendengar suara perut putri.
"huh.. Aku hanya makan bubur tadi malam, jadi wajar aja perutku brteriak pingin makan.."ujar putri tanpa malu.
"cih! Dasar muka tembok!" ujar jun yg lgsg disambut death glare putri.
"ok ok!biar kucari makanan di dapur, mgkin bubur semalam uda dipanasin sama tante.. Kau tunggulah disini.."jun mengacak rambut putri.
"hoahm"dia menguap dan ingin keluar kamar tapi langkahnya terhenti.
"kak jun! Jam 9!! Uda jam 9! Kau ga sekolah?! Akh!" seru putri heboh dan lgsg mengakibatkan rasa perihnya kembali muncul.
"bodoh!jgn teriak seperti itu.. aku bolos! Nanti ku ambilkan minum dulu.."ujar jun melembut dan sgera melangkah menuju dapur.
Putri tak sempat bertanya lebih jauh.
Tak lama kemudian.
"hei siput!dimana kau?" tanya jun yg tak bisa menemukan putri di kamar.
"di toilet.."jawab putri serak.
Cklek.
Pintu toilet terbuka.
Putri sudah mengganti piyamanya dgn kaos dan celana pendek selutut.
Wajahnya jadi fresh lg.
"kau mandi?"tanya jun heran. Dia menaruh mangkuk berisi bubur dan segelas air di meja kamar.
"iya..abis tubuhku lengket karna keringat.."jawab putri santai dan berniat menyantap buburnya sebelum..
Pletak!
"aww! Knp kau menjitakku?!" protes putri yg kepalanya jadi korban jitakan.
"kau itu baru sembuh! Nakal bgt sih! iiiih!" jun mencubit gemas pipi putri.
"hahuh!hahit!hehaskan!#aduh sakit lepaskan#" ujar putri gajelas.
Kring kring.
Suara telpon menyelamatkan putri.
Jun sgera beranjak mengangkat telpon.
"hei bocah!makan buburmu!"printah jun dan hanya dibalas juluran lidah oleh bocah itu.
"halo,selamat siang.."sapa jun ramah. Karna emang ini bukan rumahnya, jd dia harus menjaga nama baik sang empunya rumah.
"wuih! Baru kali ini gue denger suara loe yg sopan!" ujar seseorang disana.
Jun trlihat berpikir dan mengingat suaranya.
"cih! Elo bran?! Darimana loe tau no rumah 'obat' gue?" suara jun kembali jutek stelah tau siapa penelponnya.
"ye! Dia kan anak didik gue di klub basket.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't u trust me to loving u?!
FanfictionBook 1 from "Jagiya, i give u my love.." ##dalam proses editing untuk menghilangkan Typonya yang buanyak.. :"D so please forgive me if you not comfort when you read this story.. (karna tadinya saya tak berniat untuk sejauh ini, tapi ternyata dunia o...