[REVISI]
Serial-Tuan Hujan-11.Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah
Penulis : IsnaNA
Revisi : 22 Desember 2016
Happy reading!
Kalau ada yang aneh baik sebelum atau sesudah revisi koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!***
Hisyam POV
Hari ini hari minggu,hari ini aku datang berkunjung ke rumah Pak Ali yang notabene adalah kakak dari ayah jadi bisa dibilang beliau adalah pamanku.
Tadi pagi aku menginjakkan kaki di halte bis kota setelah sehabis subuh aku memulai perjalananku,parjalanan kali ini cukup melelahkan setelah hampir seharian mengendarai bus kini aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan mengojek.Kebetulan tidak ada kendaraan umum yang masuk jalur rumah Pak Ali ditambah lagi hari sudah menjelang magrib.
Dalam perjalanan kusempatkan untuk bertanya-tanya alamat Pak Ali,meski beberapa kali harus nyasar akhirnya kini aku sampai di sebuah rumah sederhana di ujung desa,halamannya luas dan ada beberapa pohon di sekitar rumah.
Setelah kubayar ongkos ojek segera kulangkahkan kakiku menuju pintu depan dan mengetuknya perlahan.
Tok...tok...tok
Kuketuk pintu beberapa kali sambil beruluk salam dan masih belum ada sahutan,mungkin mereka masih sibuk di dalam,kucoba mengetuk pintu itu kembali namun belum sempat tanganku menyentuh pintu,sebuah wajah kecil yang sangat kurindukan muncul dari baliknya.
Ia menyunggingkan senyum manis dan mengenakan sebuah gamis biru yang dibalut dengan jilbab senada begitu cantik.Tak terasa ia kini sudah tumbuh dewasa dan solihah jauh sekali saat terakhir kali aku melihatnya.
"Eh wa'alaikumsalam, Mas Hisyam udah sampai.Maaf ya mas nunggu lama tadi Nada sibuk di belakang jadi gak tahu kalo ada yang ketuk pintu" seringai kecil muncul sehabis ia berbicara padaku,begitu menggemaskan.
"Oh ini,gak apa-apa kog lagian Mas juga baru dateng.Bapakmu mana Da?ngomong-ngomong Mas gak dipersilahkan masuk ini?" godaku pada Nada yang disambut dengan sikap salah tingkahnya.
"Aduh maaf Mas jadi nggak enak deh hehehe.Ayo Mas masuk dulu Nada panggilin bapak sebentar di kamar"
Pandanganku menelisik keseluruh bagian rumah ini,rumahnya memang sederhana dan tidak sebesar rumah Pak Ali yang lama setidaknya rumah kali ini aman dan nyaman bagi mereka itu yang terpenting.
Tak lama kemudian munculah Pamanku ini Pak Ali yang mengenakan baju koko dan sarung kotak-kotak serta peci yang masih menempel di kepala.Mungkin beliau baru saja sholat Isya' karena memang setibanya aku sampai di sini adzan Isya' menggema dari segala penjuru arah.
"Eh nak Hisyam udah sampek,gimana perjalannya?jauh ya?pasti kamu capek istirahat dulu saja"
Segera kuraih punggung tangannya kemudian kucium sambil membungkuk.
"Lumayan capek pak,rumah Pak Ali memang sangat jauh ya tadi juga sempat nyasar-nyasar sebentar" kekehku pelan yang disambut senyum hangat dari Pak Ali.
"Oh iya nak,gimana kabar kedua orang tua dan Sania adik kecilmu di sana?"
"Alhamdulillah mereka semua baik-baik saja pak,merekan titip salam buat bapak.Assalamu'alaikum warAhmatullahi wabarokatuh"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh"
Percakapan kami terhenti ketika anak gadis pak Ali datang dengan senyum sumringah sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan ke ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Hujan
SpiritualIni adalah kisah seorang gadis remaja yang beranjak dewasa, tentang dia dan masa lalunya. Tentang luka yang masih basah, tentang trauma yang masih menganga lebar. Dan segala gejolak hebat yang mencokol dalam hatinya. Ini adalah perpaduan rasa sedih...