24. Ketemu Calon Mertua

1.9K 137 5
                                    

"Udah cantik belum?"

Asma tampil dengan memakai kerudung pashmina warna cokelat yang cocok dengan bajunya. Aditya terpesona melihat kecantikan kekasihnya.

"Siapa yang dandanin? Tumben pake kerudung?" tanya Aditya yang penasaran.

"Gue yang dandanin. Special day. Make up and pashmina by Siti Zakiyah," jawab Zakiyah mantap.

"Bagus kan, Mas?" Asma terlihat tersipu malu. Ia menatap Aditya dan Zakiyah bergantian.

"Bagus banget. Top markotop!" Aditya mengacungkan ibu jarinya.

"Asma, aku aku pinjem tasmu yang pink ya," ujar Zakiyah. "Aku mau jalan-jalan sama gacoanku (pacar)."

"Iya, pake aja," sahut Asma

"Makasih."

Zakiyah mengambil tas Asma yang tergantung pada kastok dan pergi dari kamar Asma. Asma mengambil helm dan mengunci kamarnya. Kemudian menyusul Aditya yang sudah lebih dulu berjalan ke parkiran motor.

"Udah, Say?" tanya Aditya sambil mengencangkan helmnya. Ia menyalakan mesin motor yang sejak tadi sudah dipanasi.

"Udah."

"Pegangan, Say." Aditya menoleh ke kaca spionnya saat Asma sudah duduk di belakangnya. Ia menirukan ucapan Kang Tisna. "Berangkaaat!"

Asma tertawa geli mendengarnya. Mereka pun pergi meninggalkan kostan.

*****

"Assalamualaikum..." Ucap Aditya saat masuk rumah.

"Waalaikumsalam... Nak..." Bapak menyambut Aditya. Tangannya dicium oleh anaknya. Lalu Bapak melihat Asma, "Ini ya Nak Asma... Haduh cantiknya. Pinter ya kamu kalau pilih cewek, Dit..."

"Bapak apa kabar?" Asma mencium tangan calon mertuanya.

"Baik, nak. Ayo masuk." Bapak memimpin mereka masuk rumah, "Bu, ada tamu spesial ini."

Ibu keluar rumah sambil membetulkan gelungan rambutnya. Ia melihat Aditya dan Asma. Ia nampak senang. Wah artinya mau dapat mantu baru.

"Ya ampun... Bawa cewek pulang juga akhirnya kamu, Dit."

Aditya dan Asma mencium tangan ibu.

"Siapa namanya?"

"Asmadina, Bu..."

"Cantiknya... Duduk nak. Haduh maaf ya ibu masih belepotan begini."

"Iya gak apa-apa."

Aditya dan Asma duduk diruang tamu bersama bapak. Bapak terlihat senang melihat mereka berdua. Dari dalam ibu langsung membawa minum dan suguhan jajan lainnya.

"Diminum ya Asma... Pantesan dari kemarin ibu semangat bikin kue. Ada tamu agung ternyata."

"Ah ibu bisa aja. Makasih ya bu..."

"Ibu masuk dulu,ya. Mau mandi-mandi. Biar gak kalah cantik sama kamu."

Ibu segera pergi lagi. Aditya dan bapak keheranan. Tak pernah ia melihat ibu seramah ini, walaupun pada Ita, istrinya Bagas.

"Jadi kapan nih, dek Asma mau dilamar?" Tanya bapak langsung ke pokok masalah.

"Aduh... Ini saya mau main dulu pak. Silaturahim. Masa langsung ditanya nikah? Mas Adit aja belum tau siap atau nggak."

Asma melirik Aditya yang pasang muka cuek. Pria itu asyik memamahbiak kacang telur.

"Biasa dia begitu. Yang sabar ya." Celetuk bapak, "Gimana Dit, kapan kau siap menikah?"

AdityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang