Besoknya~
"Apa kamu siap Kaneki?." Tanya Mitsuo mengerling kearah Kaneki yang baru saja mengenakan topeng miliknya.
"Ya aku sudah sangat siap."
"Baiklah, kamu masuklah kesana, aku dan anak buahku akan mengawasimu dari sini." Ucap Mitsuo yang dijawab anggukan kepala oleh Kaneki.
Segera saja Kaneki masuk kedalam sebuah gereja yang menjadi tempat perjanjiannya dengan Yuon. Saat dia masuk kedalam, dia melihat Rose yang sedang duduk disebuah kursi mengenakan gaun pernikahan beserta aksesorisnya, bahkan gereja ini juga dihiasi bunga mawar putih yang menjadi kesukaan Rose.
"Rosechan." Teriak Kaneki berniat mendekatinya, tapi terhenti begitu seorang pemuda bersurai hitam dengan poni menutupi sebelah matanya mendekat kearah Rose, dia mengenakan setelan tuxedo berwarna putih.
"Ah kamu sudah datang ya Kaneki-kun, suatu kehormatan aku bisa menyambutmu ditempat ini." Ucap Yuon tersenyum manis kearah Kaneki yang saat ini sedang menatap tajam padanya.
"Lepaskan Rosechan."
"Aku tidak bisa, karena aku membutuhkannya saat ini, dan aku yakin dia juga membutuhkanku." Jawab Yuon sambil merangkul leher Rose, mendekatkan kepalanya pada kepala Rose yang ditanggapi wajah geram dari Kaneki.
"Lepaskan tanganmu dari Rosechan."
"Hahahaha kamu lucu sekali Kaneki-kun, tapi aku tidak punya banyak waktu lagi, jadi bagaimana kalau kita langsung keintinya saja." Ucap Yuon menjentikkan jarinya hingga membuat gorden yang menutupi jendela terbuka. Seketikah cahaya bulan masuk menyinari seluruh ruangan, tapi cahaya ini berwarna merah.
"Ne apa kamu pernah mendengar kalau vampire akan menjadi kuat saat tubuhnya disinari cahaya bulan." Ucap Yuon yang tiba-tiba saja menghilang dan kembali muncul dihadapan Kaneki dengan tangan yang sudah mengepal.
"Itu juga berlaku untukku loh." Lanjutnya mengarahkan tinjuannya pada Kaneki yang langsung menjadikan Kakujanya sebagai tameng, tapi sepertinya itu tak berlaku untuk Yuon karena tinjuannya berhasil menghancurkan Kakuja milik Kaneki.
'Ku-kuatnya, bahkan hanya tinjuan saja dia bisa menghancurkan Kakuja milikku.' Batin Kaneki begitu dia melompat menjauh dari Yuon.
"Hoo baru kali ini ada Kagune yang berhasil membuat jari-jariku patah." Ucap Yuon sembari merenggangkan jari-jari tangannya yang tadi digunakan untuk memukul Kakuja milik Kaneki, terlihat ada noda darah disana.
"Tidak, itu Kakuja ya, ini pertama kalinya aku melihat hal seperti itu, pasti rasa darahmu sangat enak." Lanjutnya kali ini menghindari serangan Kakuja milik Kaneki yang dilancarkan padanya.
Beberapa kali Kaneki melancarkan serangan pada Yuon tapi selalu berhasil dihindari olehnya, karena pada dasarnya vampire jauh lebih cepat dari Ghoul, apalagi yang dihadapi Kaneki adalah vampire pureblood. Yuon yang sudah bosan menghindar, merapalkan beberapa mantra hingga membuat Kaneki merasakan kesakitan ditubuhnya, bahkan dia sampai berteriak cukup keras.
"AAAAKKKKHHHH."
"Ahahaha, suara teriakan ini begitu merdu-huh." Ucapnya terputus saat sebuah rantai meluncur cepat kearahnya, untungnya dia masih sempat menghindari rantai itu sebelum jarum yang berada dijungnya mengenai dirinya, dan karena hal itu juga mantra yang mengikat Kaneki terlepas.
"Jadi begitu ya, sang adik ikut datang rupanya, sudah lama tidak bertemu Mitsuo-kun." Ucap Yuon menatap kearah Mitsuo sambil tersenyum yang dibalas seringai olehnya. Sementara beberapa anak buahnya termasuk Uta, masuk kedalam menolong Kaneki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (II)
FanfictionAku tak mengerti jalan pikirannya, kenapa dia lebih memilih bergabung dengan Aogiri daripada kembali ke Anteiku?. Apa dia akan pergi sama seperti orang itu?. Dan juga kenapa masa lalu kembali datang menghantuiku?. . Sequel dari Vampire X Ghoul (I)...