-Uknown Place-
"Hei, hei apa kamu masih tidur?." Tanya seseorang membuatku mau tak mau membuka mataku.
Eh dimana ini?, kenapa tempat ini luas sekali seperti tidak ada ujungnya, belum lagi langit dan air yang aku pijak seperti sangat dekat, tunggu sebentar air?.
"Akhirnya kamu bangun juga, saya pikir kamu sudah mati." Ucap seseorang lagi dan itu berasal dari sesosok bayangan hitam didepanku, dilihat dari bentuknya dia seperti seorang gadis.
"Siapa kamu?, dan dimana aku?."
"Saya adalah Author paling kece dan kamu berada didunia yang saya buat, kamu sedang kehabisan energy jadi saya membawamu kemari." Jawab bayangan itu memunculkan kursi serta meja yang sudah ada cemilan juga teh disana. Aku hanya bisa cengo mendapati kejadian absurd didepan mataku.
"A-aku tidak mengerti, kamu Author?, apa kamu sedang menghancurkan tembok ke empat?."
"Tidak-tidak, saya disini ingin mengobrol denganmu saja selagi mereka sedang bertarung habis-habisan untuk menyelamatkanmu, duduklah dulu jangan berdiri disitu terus."
Dengan terpaksa aku duduk berhadapan dengan sosok yang mengaku sebagai seorang Author, walau dia mengatakan Kece sebenarnya dia ini aneh.
"Saya tidak aneh Rexchan, saya hanya seorang gadis dengan penuh imaginasi." Komentarnya sembari meminum teh, eh dia bisa membaca pikiranku?.
"Tentu saja kan saya Authornya."
"Ukh bisakah kamu tidak membaca pikiranku?."
"Hehehehe maaf-maaf."
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?." Tanyaku ikutan meminum teh.
"Oh tentang beberapa komentar yang masuk belakangan ini, kamu tau kalau banyak loh yang memasangkanmu dengan Guren." Jawab Author sambil menatap pada laptop di meja tak memperdulikanku yang baru saja tersedak minumanku sendiri.
"Mereka apa?, aku dengan Guren...tidak mungkin."
"Eh kenapa bukankah itu terlihat imut?, walau ya sebenarnya selain Guren saya berencana memasangkanmu dengan Kirito, Red, Mika, Yuu, etto Crowley, Ferid kalau bisa sih Shinya juga Yoichi akan masuk dalam hitungan-, eh Rexchan kamu mau kemana?." Teriak Author begitu aku sudah pergi meninggalkannya, aku tak mengerti dengan jalan pikiran Author satu itu, memangnya dia mau membuat harem apa?, daripada memikirkan soal cinta sebaiknya aku lebih memikirkan soal apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Tapi pertama-tama aku harus mencari jalan keluar dari tempat ini, habisnya sejauh mata memandang aku tak melihat sama sekali ada pintu atau jalan keluar.
"Kamu tak akan bisa keluar kecuali kalau saya yang mengijinkan." Ucap Author yang tiba-tiba saja sudah muncul didepanku.
"Huwaa A-Author-san tolong muncullah secara normal."
"Ah maaf-maaf."
"Kalau begitu keluarkan aku dari sini, aku harus segera membantu mereka." Paksaku yang ditanggapi helaan nafas olehnya.
"Tidak bisa, setidaknya berilah tanggapan dulu soal ide saya barusan, atau begini saja." Ucap Author menjentikkan tangannya, seketikah tempat yang semula merupakan lautan kini berubah seperti distudio dengan banyak kamera didalamnya.
"Baiklah kita akan memulai wawancaranya, pertama menurutmu Ichinose-san itu seperti apa?." Tanya Author mengarahkan mic ditangannya padaku yang sudah duduk dikursi.
"Pria tua mesum dan pemalas, yang kerjaannya menyuruh-nyuruh orang dan membahayakan orang lain." Jawabku dengan wajah datar yang membuat Author sweetdrop, aku juga sempat mendengar seseorang berteriak "apa kamu bilang?" dibelakang panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Phantomhive 2 (ONS Crossover)
FanfictionPeperangan masih berlanjut, kali ini para vampire berniat untuk menyerang Nagoya. Yuu dkk pun dilatih oleh Rexanne untuk dapat menguasai pedang iblis mereka, dia juga bertemu dengan seseorang yang tak diduga-duga dan mengatakan kalau Rexanne di inca...