Prolog

628 24 3
                                    

"Sudah kukatakan untuk kesekian kalinya berhenti membuntutiku dan meminta pertolonganku layaknya aku penyelamat bagimu!" Bentakku dihalaman belakang sekolah yang dipenuhi pepohonan dan rumput liar lainnya.

Jika kau sekarang berada tepat dihadapanku, mungkin kau akan melihat pemandanganku sedang memarahi angin lewat atau udara kosong.

Karena kau tak memiliki kekuatan yang aku miliki.

Bahkan aku tak tahu harus menyebut ini kelebihan atau kekurangan.

Merasakan, mencium, mengetahui keberadaan orang yang berbeda alam denganku sungguh membuatku muak.

Tatapan-tatapan aneh serta jijik sudah banyak aku dapati dari segala penjuru sekolah.

Aku terkenal, sangat terkenal

Karena orang-orang menganggapku gila

'Jung Jeni' namaku. Namun orang-orang sosialita kelas atas disekolah ini lebih sering menyerukan ku dengan gelar 'gadis gila'.

Jika saja mereka tahu rasanya bisa berinteraksi dengan 'mereka' yang aku sebut 'ghostie'.

Bahkan salah satu dari mereka terus saja mengikutiku.

Ntahlah namanya yang ia miliki siapa karena aku tak mau tahu dan tak ingin tahu

Sudah cukup tatapan serta bisikan-bisikan buruk mengenai ku beredar dan aku tak ingin lebih buruk dari sekedar itu.

Hal ini bermula saat kecelakaan tragis hari itu. Tak cukup mereka yang kukasihi pergi bahkan hidupku sesengsara ini.

*Flashback*

"Eomma appa kita akan kemana?" Ujarku riang memandang bergantian eomma dan appa

"Kau ingin kemana jung jeni anak appa yang paling manis?" Appa melihatku sembari mengelus pelan rambut hitam kecoklatan milikku yang tergerai jatuh begitu saja

Aku tersenyum manis pada appa "kemana saja appa" jawabku

Lalu aku mengalihkan pandangan ku dari appa menatap jalanan sepi disana

Namun appa masih melihat kearahku

"APPA AWAS!!!" Pekikkan eomma begitu kencang terdengar sampai akhirnya menjadi dengungan kecil tak berguna

Bunyi hantaman keras, begitu keras memekakkan gendang telingaku

Mobil appa menabrak sesuatu, mataku menjadi buram seketika saraf-saraf ku seolah tak berfungsi

Badanku melemas layaknya melayang seperti butiran debu

Sebuah serpihan kaca bening nan tajam tepat melesat dihidungku meninggalkan secercak cairan merah kental disana

*Flashback end*

Semenjak hari sial itulah kutukan ini bermula padaku....

Kau bisa menyebutku psychic...
.
.
TBC

****

Don't forget to vote and comment


감사합니다~

-admin

Sunbae | Kim Taehyung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang