08. -Bayangan akan kehilangan dan sakit kepala-

27.9K 2.1K 572
                                    

"Damn it. Ini memuakkan!"

Ketiganya menatap terkejut mengetahui mereka berdiri di dapur Grimmauld Place. Dalam kenangan itu Harry berada ditengah meja dimana semua orang yang memenuhi ruangan itu menatapnya, menunggu. Ruangan itu penuh, dengan beberapa orang berdiri disudut-sudutnya karena tidak cukup tempat untuk duduk. Ketiganya mencoba mengenali wajah-wajah yang familiar. Hermione dan Draco juga ada disitu, duduk bersebelahan. Angelina Johnson, Neville Longbottom, Dean Thomas, Seamus Finningan, Cho Chang, Lee Jordan, Blaise Zabini, beberapa guru Hogwarts, juga fleur dan Weasleys dan beberapa orang yang mereka kenal tapi sudah lama tak bertemu.

"Tidak ada! Bahkan satu tandapun dari mereka. Dalam sebulan tak ada tanda kegelapan, tak ada penghancuran," kata Harry.

"Itu bukan sesuatu yang jelek, mate," kata Ron mengingatkannya.

"Aku tau," Harry menghela nafas frustasi dan menyisir rambut dengan tangannya. "Hanya ini membuat marah, tidak mengetahui keberadaan mereka. Mereka memporak-porandakan seluruh negri dan berhenti begitu saja. Mereka pasti tak berhenti begitu saja. Mereka merencanakan sesuatu. Aku hanya berharap kita mengetahui apa itu."

"Itu belum ditetapkan, Harry, aku tau," kata Kingsley setuju, Mentri sihir sekarang. "Tapi, kita mencarinya."

"Aku tau, tapi bagaimana kita akan mencari kalau kita tak tau harus mencari kemana. Bahkan rumor tentang mereka menghilang begitu saja. Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat selama empat bulan ini," Harry melihat kebawah dan mengenggap ujung meja.

"Dimana aku sekarang menanyakan, kenapa aku tetap disini," kata Draco frustasi terhadap dirinya sendiri. "Tanpa ada tanda apapun dari mereka, kenapa aku tidak bisa kembali ke Manor? Aku bosan berada disini."

"Kapan Malfoy diserang? Kapan sekarang kita berada?" Tanya Harry pada Hermione.

"Aku tidak tau Harry," jawab Hermione. "Aku tidak tau kapan Malfoy di serang. Itu bisa saja seminggu atau bahkan tahun diantara kenangan sebelumnya. Aku pikir tak apa-apa kalau kita berasumsi beberapa bulan setelahnya. Kau bilang tadi beberapa serangan dan penghancuran."

"Well, menjadi mati, Malfoy, kau tidak bisa begitu saja mengunjungi tetanggamu," kata Ron.

"Aku tidak punya 'tetangga', Weasley."

"Aku mengerti kau berharap kembali ke rumahmu Draco." Kata Mr Weasley sambil lalu. "Percayalah, aku mengerti. Keluargaku juga ingin kembali ke rumah, tapi disana tidak aman lagi karena mereka mengincar kita."

"Kita mengusahakannya," kata Hermione mengalungkan tangan di lengan Draco. "Mantra Fidelius sedikit rumit dari yang kami perkirakan. Tapi aku, Fred dan Geroge sedang mengupayakannya."

"Itu benar," kata Fred. "Kami sedang mencobanya. Kita hanya ingin yakin mantranya bekerja."

"Sejauh ini kita tau mantranya bekerja. Belum ada yang menemukan kue natal yang disembunyikan di tempat terbuka," Gerorge tersenyum licik.

"Aku tau kalian melakukan sesuatu dengannya," bentak Ron. "Aku mencari dan melihat kalian membawanya."

"See Draco. Kau akan kembali kerumah sebelum kau mengetahuinya," George menyeringai.

Hermione mengikik kecil namun langsung berhenti. Dia melihat Harry cemas dan mengembalikan perhatiannya pada bahasan utama, "Kembali ke pokok masalah. Harry, aku tidak berpikir mereka bersembunyi beberapa bulan ini. Aku melihat kembali kejadian beberapa waktu lalu dan aku menemukan bahwa ada beberapa bencana dan pembunuhan di Rusia."

"Apa?" Tanya Harry terkejut. Semua orang kembali penuh perhatian dan mendengarkan.

"Memang tidak ada tanda kegelapan, tetapi ada seperti tanda mereka. Hampir dua puluh lima kasus pembunuhan disana dan enam di Finlandia. Ada kebakaran dan banjir yang tidak bisa dijelaskan. Aku sudah mencoba mencari yang lain di luar negeri, tetapi aku tidak menemukan hal yang tidak biasa."

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang