Saat nya jalan-jalan

1.2K 83 0
                                    

Nagisa pov
Aku masih mencari apa yang ingin kubicara kan dengan kayano kulihat dirinya masih di ambang pintu jujur aku benar-benar bingung sekarang sebenarnya apa yang ingin kubicara kan,hening menyelimuti kami berdua jika saja kayano tidak membuka suara mungkin aku masih sibuk dengan pikiran ku sendiri
"Hari ini cuacanya bagus apa kau tak ingin keluar bersama teman mu seperti karma mungkin"ujarnya sambil melirik ku yang sedang duduk di sofa mendengar dia mengatakan itu 'keluar'pikirku sontak hal itu membuat ku tersadar akan sesuatu tak kurasa bibirku sudah menyulam senyum tanpa pikir panjang aku pun memanggil kayano
yang dipanggil pun hanya menoleh kearah ku,aku pun mengatakan apa yang ingin kuucapkan padanya tadi "Apakah kau ingin jalan jalan dengan ku"ujarku seraya tersenyum kulihat dirinya kaget dengan ucapan ku dan terdiam kulihat semburat tipis di wajah nya 'apa aku melakukan kesalahan?'pikir ku
Kupanggil dirinya sekali lagi "Kayano,kok malah diam begitu?"tanyaku
"Eh?"ujarnya "kau tak ingin jalan-jala-"belum sempat aku selesai berbicara kayano langsung mengangguk kan kepala nya dan berkata "aku mau"ujarnya "baiklah kapan mau jalan? sekarang?"ujarku kulihat dia mendekati ku dan duduk di sebelah ku tanpa aba aba dia langsung menyentil dahi ku "ittai"gumamku
"Nagisa no baka,aku belum mandi lagi pula kau juga belum mandi gak mungkin mau jalan sekarang kan"ujarnya sambil mengerucutkan bibir nya seperti anak kecil entah kenapa hal itu membuat ku tergoda untuk menggodanya "oh begitu kalo gitu ayo kita mandi BERDUA"ujarku ada sedikit penekan diakhir kalimatku entah sejak kapan aku memiliki sifat jahil seperti ini mungkin gara-gara aku berteman dengan karma ya kulihat mukanya langsung merah bak kepiting rebus dan dirinya langsung gugup mendengar aku mengatakan hal itu
"A-apa-apaan sih nagisa-kun"ujarnya membuang muka melihat nya begitu entah ada kesan manis diwajah nya hal itu semakin membuat ku ingin menggodanya "Eh?kenapa ujarmu kita berdua belum mandi kan kalo gitu ayo kita mandi berdua lagian kan tidak ada ibu"ujar ku sambil mendekat kan badan ku kearahnya sontak hal itu membuat kayano menjauh kan badannya
"Ga-gak mau"ujarnya masih membuang mukanya enggan menatap ku "lagian kita kan sudah tunangan"ujarku semakin mendekat kan tubuh ku kearah nya
"Na-nagisa-kun jangan dekat dekat"ujarnya menahan dada bidang ku wajah nya semakin merah saja hal itu membuat ku ingin mencium nya tapi aku tau jika aku mencium nya aku bakal hilang kendali lagi,tapi jika dipipi tak apa kan? Kudarat kan ciuman dipipi kanan nya di wajah nya yang masih berpaling itu dia terkejut dan menatap ku aku yang di tatap seperti itu pun malu dan membuat jantung ku bedegup sangat cepat langsung saja aku memalingkan wajahku dan langsung berdiri menjauh dari sofa menuju kamar mandi kulirik kayano masih bingung dengan apa yang terjadi sambil menyentuh pipi kanan nya dan tentunya masih dengan wajah yang memerah

Kayano pov
'Eh?apa itu tadi'pikirku kusentuh perlahan pipi kanan ku masih terasa kecupan singkat nya tadi kulihat dirinya sudah menuju kamar kami berdua,ku yakin dirinya mau bergegas mandi aku masih terpaku dengan tangan yang masih menyentuh pipi kanan ku aku tersenyum sendiri 'perubahan ya?'pikirku aku masih terduduk terpaku di sofa sambil senyum senyum sendiri mungkin aku bakal dikatain orang gila jika seperti ini terus pertama jalan jalan kedua kecupan singkat dia benar benar berubah ibu ujarku didalam hati
Flashback on
Ting tong ting tong
"Sebentar"ujar seorang wanita berambut biru
"Ya?"ujarnya lagi setelah membuka kan pintu
"Halo kaa-san apa kabar?"ujar seorang wanita berambut panjang bersurai coklat
tersebut
"Akari-chan okaeri"ujarnya riang
"Tadaima kaa-san"ujarnya ibu pun menyuruh kayano masuk dan duduk di sofa dilihat nya ayah sudah menghampiri mereka berdua "wah kayano-chan sudah lama kau tak kesini"ujar ayah Nagisa
"Hahahaha iya aku sudah 4 bulan tidak kesini"ujarnya
"Hm.. Pasti Nagisa senang melihatmu"ujar ayah "oh iya ngomong-ngmong soal Nagisa mana dia?dari tadi gak kelihatan bukankah dia mau datang duluan"ujarnya sambil melirik kesana kemari
"Nagisa belum pulang akari sayang"ujar ibu dari dapur sambil membawakan cemilan dan minuman "huh?, dia benar benar tak berubah "ujarnya sambil memakan sepotong kue yang di bawakan oleh ibu tadi,ibu dan ayah pun tertawa kayano melihat hal itu pun bingung "dia itu berubah kok akari"ujar ibu sambil menaruh tangan nya dipucuk kepala ku "heh?iya kah?"ujarku "iya"jawab mereka serempak "oh ya akari untuk apa kau membawa buku ini "ujar ibu sambil menunjukan sebuah buku "oh itu ,itu untuk aku belajar bu"ujar kayano "belajar?"ujar ayah sambil menyeruput minuman yang ada di meja "iya yah,belajar menjadi istri yang baik"ujar kayano dengan semangat nya sontak kedua orang tua Nagisa saling memandang dan tertawa hal itu membuat kayano bingung lagi 'apa dia mengatakan hal yang lucu?'pikirnya "ayah sepertinya mereka berdua tak perlu lagi kita khawatirkan"ujar ibu ayah hanya mengganguk mengatakan bahwa dia setuju,mereka berdua pun hanya tersenyum simpul hal itu semakin membuat kayano penasaran

Arigatou Kayano(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang