13. -Perkenalan pada dunia muggle-

19.1K 1.7K 543
                                    

Hermione berdiri di depan kaca kamar mandi, menguncit rambutnya dengan jepit kebelakang ketika dia mendengar suara dari perapian. Dengan cepat dia merapihkan diri dan berjalan kearah ruang tamu.

"Selamat pagi, Malf-" Hermione berhenti dan menatap seperti orang bodoh pada pria yang ada di ruang tamunya.

"What?" tanya Draco sedikit naik darah.

"N-nothing," kata Hermione. Dia mengingatkan dirinya dan tersenyum. "Aku tidak pernah melihatmu memakai pakaian muggle sebelumnya." Hermione mencoba untuk bersikap tidak kasar karena melirik Draco, tapi dia tidak bisa tidak meliriknya. Draco berdiri kaku didepannya dengan tangan ada dikantung celana hitamnya dengan tali pinggang kulit. Bagian kerah kemejanya, terkancing dengan lurus kebawah dalam lipan biru rapi dengan kemeja yang pas pada tubuhnya, dan bagian lengan kemejanya dilipat sampai ke bagian siku.

"Itu karena aku tidak sering memakainya. Kita akan pergi ke kawasan muggle kan?" kata Draco sedikit marah.

"Yes, dan kau terlihat bagus. You look good. Kau terlihat pantas. Aku tidak bermaksud membuatmu merasa necis atau bagaimana," kata Hermione meminta maaf.

"Aku tidak merasa necis. Aku merasa terhina," kata Draco berterus terang mengoreksi.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud melukai perasaanmu. Itu hanya sebuah kejutan. Aku hanya tak memikirkan ini. Aku minta maaf. You look good," Hermione meminta maaf. Dia merasa merona menyadari dia dua kali mengatakan pada Draco bahwa 'He look good' dan Herminone mengalihkan perhatiannya karena Harry datang dan menyelamatkannya agar tidak lebih malu lagi. Draco terlihat nice tapi 'dia selalu terlihat nice'. Hermione ingin menendang dirinya sendiri karena memikirkan hal ini. Ini bukan karena dia berpikir Draco menarik. Dia tidak pernah memperhatikan hal itu. Draco hanya menjadi pria yang berpakaian pantas. Nyatanya bahwa dia sangat memperhatikan penampilannya. Hermione merasa pipinya semakin panas dan mencoba memikirkan hal lain untuk dikatakan namun tak ada kata yang keluar. Beruntung baginya Harry datang.

"Selamat Pagi," kata Harry menyapa. "Aku tidak terlambat, kan?"

"Tidak, kau tepat waktu," kata Hermione dengan senyum, Hermione merasa lega ada hal yang bisa menghilangkan kecanggungan antara dia dan Draco. Hermione menyadari bahwa Harry tidak terlalu terkejut dengan pakaian Draco.

"You look nice," kata Harry kepada Draco, tiba-tiba saja menghancurkan pikiran Hermione.

"Sepertinya pas denganmu, nyaman dipakai?"

"Yeah," jawab Draco. Draco melepaskan pandangan dari Hermione dan Hermione melihat pipi Draco sedikit merona, Hermione mengerti. Harry lah yang memberikan pakaian itu untuknya. Sesuatu yang dia tidak mengerti kenapa Draco sakit hati. Apa yang dia tangkap dari reaksi Hermione tadi?

"Jadi, kau sudah memanggil taxi?" tanya Harry.

"Yeah, mungkin akan datang dalam beberapa menit," kata Hermione.

"Apa itu" tanya Draco.

"Taxi. Itu transportasi muggle. Mobil," jelas Harry.

"Aku kira kita akan berapparate," kata Draco.

"Ya akan lebih bagus. Tapi aku tidak familiar dengan area itu," kata Harry. "Aku tidak tau tempat yang tepat untuk berapparate. Dan walaupun aku tau, aku tidak tau bagaimana penerimaan Mr dan Mrs Creevey tentang sihir."

"Apa maksudmu?" tanya Draco.

"Well, tidak semua orang tua dari penyihir kelahiran muggle nyaman dengan sihir. Sejujurnya, aku katakan lebih sering terjadi seperti itu dari pada tidak. Orang tua muggle sedikit curiga kalau berhubungan dengan sihir. Apalagi setelah mereka kehilangan colin... aku pikir, ini akan membuat muggle lebih nyaman kalau penyihir menggunakan sihirnya seminimal mungkin," jawab Harry.

Aurelian (Terjemahan) -REVISI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang