[2] malas

92 11 5
                                    

Dimohon untuk vote dan komen karena ini murni hasil kerja keras aku.
Jadi fimohon menghargai dengan cara mengklik ikon bintang ataupun menulis komentar sebagai motivasi pada saya dalam membuat cerita. Terimakasih
----------
Matahari mulai menelusup melewati kaca jendela besar itu, membuat sang pemilik kamar bangun karena terganggu dan mengernyit silau. Dan langsung mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan mencari jam dan handphonen-nya.

"Untung libur' gumamnya.

Ya, sekarang sudah jam set 8 lebih 15 menit. Dan jika ini hari sekolah,tentu saja raquel kesiangan dan langsung mendapat banyak hadiah dari guru piket.

Karena merasa haus, dia dengan terpaksa bangun dari kasur empuknya dan melangkah ke arah kulkas kecil di kamarnya.

Kalian harus tahu, kamar raquel memang bisa dibilang nyaman dan luas. Dan tentunya mewah. Maka tak heran kalau teman-teman nya berbetah berdiam diri di kamar mewahnya itu.

Sebenarnya, bukan hanya karna kamarnya yg luas saja penyebab teman-temannya selalu berbetah diam lama disini, tapi juga karena disini banyak sekali makanan dan satu lagi yang lebih penting. Wi-fi.

Karena jam sudah manunjukan pukul 09.00 maka raquel memutuskan mandi di kamar mandi mewahnya yang masih di dalam kamarnya.

"Raquelllllll ada lili nih! Buka pintunya" teriak abangnya yang paling rempong.

Dengan sangat tergesa gesa raquel segera berkumur dan langsung membuka pintu.

Untung saja dia baru sikat gigi,jika sudah mandi mungkin dia akan lebih repot lagi.

Bukan repot karena lili, tapi repot dengan ocehan abangnya yang taakan berhenti jika dia belum membuka pintu.

"Lama banget sih ngapain aja?" Oceh abangnya sambil melangkah pergi.

'Dasar abang ter-laknat'batinnya kesal.

Dengan segera dia menutup pintu dan berlari ke kamar mandi sambil berteriak.

"Li gue mandi ya! Lo jangan ngoceh kaya abang gue, pusing." Setelah itu pintu pun tertutup.

---------------------

Dean PoV

'Kalo bukan karena lili gue gak rela deh bangun pagi' gumamnya pelan.

Ya, kakak dari seorang Raquella. Rafadeano caraf menyukai sherlyca putri, sahabat dari adiknya sendiri.

Bukan tanpa sebab dean menyukai lili, karena awalnya dean hanya kagum pada lili yg begitu kuat.

Hingga akhirnya dia jatuh hati pada lili. Tepatnya 1 tahun lalu di bulan juni.

Jangan fikir raquel tau tentang semua ini, karena sebenarnya gak ada yang tau kalo dean suka lili. Bahkan ibunya sendiripun tak tau.

"Dean tolong kasih tau raquel kalo  ada lili dong sayang"

'Yes lili dateng,berhasil'  batinnya sambil tersenyum tipis.

"Siap" dengan semangat dia berhormat dan langsung mengahampiri lili di ruang tamu

Sesampainya diruang tamu, dean tersenyum tipis ke arah lili, tapi yang disenyumin gak nyadar dan terus fokus ke handphone-nya.

Karena gemas sendiri melihat lili, dean pun langsung mengacak rambut lili dengan tertawa membuat sang empunya kepala kaget dan langsung menoleh.

" bang dean? Dari tadi?"

Yang ditanya malah terkekeh mendengarnya, membuat lili mengernyit heran.

"Iya, tapi kamunya ga nyadar malah bikin aku gemes "

Lili yang mendengarnya hanya tersipu malu. Karena jelas, lili menyukai dean dan hanya raquel yang tau. Dean sendiri sepertinya tak pernah tau.

Bukan karena dean kurang peka tapi kaarena lili yang selalu menjadi sedikit pendiam jika di dekat dean. Dia malu.

"Yaudah yuk kamar raquel"

Lili hanya mngangguk dan mengekori dean dengan senyum tipis yang terus saja tanpa henti.

Hati nya berbunga-bunga, pipinya bersemu merah, membuat kulitnya yang putih itu menjadi semakkn menawan.

---------------------------

Author PoV

"Ra, tau ga?! Tadi gue kesini sama abang lo..." belum juga selesai, tapi raquel sudah menjawabnya "tau,gue liat" karena kesal lili melempar bantalnya ke arah raquel " belum selesai elah, jadi tadi abang lu baik banget, gue tambah baper anjer" ucapnya dengan antusias.

Tapi sayang yang diajak bicara malah ber oh ria sambil pandangan tetap fokus ke layar handphone.

"Liat apa sih lo!" Lili yang penasaran langsung mengernyitkan keningnya saat melihat apa yang jadi fokus utama temennya ini.

"Jalan yuk" tapi raquel hanya menggeleng dan terus fokus ke layar handphonenya.

"Yaudah gue mau foto dulu di balkon lo" dan raquel hanya mengangguk. Dan lili tak menghiraukannya

Tak lama lili kembali dengan senyumnya.

"Ra ini bagus ga?"

"Bagus"

"Masukin ig deh"

Slilyna nemenin dugong cantik @rraquellaas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Slilyna nemenin dugong cantik @rraquellaas

"Kek gini ya ra" ucap lili sambil menampilkan postingannya di instagram.

"Gila lo! Gue kok disebut dugong!!!"

"Tapi kan itu pake cantik"

"Laknat!"

Lili yang mendengar sucapan raquel hanya terkekeh senang, karena sudah berhasih membuat raquel kesal.

Bukan karena dia tak suka melihat raquel bahagia, tapi karena lili tak mau raquel sedih. Lebih tepatnya 'flashback' karena hal sepele.

Dia tau betul bahwa sahabatnya memang terlanjur baik. Sangat baik . Walupun kadang ngeselin.

Lili sayang raquel karena untuk lili, raquel sodaranya yg paling baik.

Sebenarnya lili punya 1 sodara peremuan, tapi hanya sodara tiri. Dan lili tidak dekat dengan dia karena memang mereka tidak akur.

Maka dari itu, lili lebih sayang raquel dibandingkan sodara tirinya itu

Losing HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang