BAIT-BAIT IMAM AL-HABSYI UNTUK MENDORONG MENUNTUT ILMU

570 5 0
                                    

Untuk melengkapi buku kecil ini, berikut ini disertakan pula beberapa pesan yang berkaitan dengan ilmu, baik yang berupa bait-bait syair maupun bukan yang ditulis oleh Imam Al-Habsyi:

تَعَلَّمْ يَا فَتَى وَالْعُوْدُ رَطْبُ
وَ ٲَغْصَانُ الشَّبِيْبَةِ فِي تَمَايُلْ

وَ فَهْمُكَ مُسْتَقِيْمٌ فِي ازْدِيَادِ
وَجِسْمُكَ لَيِّنٌ وَ الطَّبْعُ قَابِلْ

كَفَاكَ إِذَا حَضَرْتَ الْقَوْمَ عِزَّا
بِهِ تَعْلُوْ وَ تُحْسَبُ فِي اْلأَفَاضِلْ

بِمَجْدٍ لاَ يُضَاهَا أَوْ يُسَامَى
سُكُوْتُ الْحَاضِرِيْنَ وَ أَنْتَ قَائِلْ

Ta'allam yâ fata wal-'udu rathb
Wa aghshânusy-syabîbihi fî tamâyul.

Wa fahmuka mustaqîmun fizdiyâdi
Wa jismuka layyinun wath-thab'u qâbil.

Kafâka idzâ hadhartal-qauma 'izzâ
Bihi ta'lu wa tuhsabu fil-afâdhil

Bimajdin lâ yudhâhâ au yusâma
Sukûtul-hâdhirîna wa anta qâ-il.

"Belajarlah, wahai pemuda, ketika kayu masih basah
Di saat dahan masih muda digerakkan

Pemahamanmu bertambah lurus
Ketika tubuh masih luntur dan watak masih menerima

Cukuplah, bila engkau hadir di tengah kaum dengan mulia
Dengannya kau unggul dan diperhitungkan di tengah orang-orang terkemuka

Dengan kemuliaannya yang tak tertandingi dan tak tersaingi
Orang-orang yang hadir terdiam dan engkau yang bicara.

PERKATAAN BADI' AZ-ZAMAN

Badi' Az-Zaman mengatakan, "Ketahuilah bahwasannya ilmu itu keperluan yang lambat (tak segera dibutuhkan), cita-cita yang jauh, yang tidak dapat tercapai dengan anak panah, tidak terlihat di dalam tidur, tidak diwarisi dari orang tua dan paman. Melainkan merupakan pohon yang tidak akan baik kecuali bila ditanam, dan tidak dapat ditanam kecuali di dalam jiwa, tidak dapat diairi kecuali dengan belajar. Dan tidak dapat menjadi baik kecuali dengan bersandar pada batu (menahan lapar), sedikit tidur, menyambungkan malam dengan siang. Tidak akan dapat mencapainya kecuali orang yang selalu menggunakan matanya.

Apakah seorang yang menyibukkan waktu siangnya dengan mengumpulkan harta dan menyibukkan waktu malamnya berkumpul dengan wanita, menyangka akan keluar sebagai seorang faqih?! Tidak! Demi Allah, sampai ia menuju kepada buku-buku catatannya, menemani tinta-tinta penanya, terus menuntut ilmu siang dan malam, serta menerima kepahitan-kepahitan karena sabar, dan menerima hujan yang lebat karena taufik. "

DOA DAN DZIKIR MAJELIS ILMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang