Harry Potter itu adalah milik J.K. Rowling.
You Know? I Know You Love Me milik dragonjun
Lima tahun setelah perang. King's Cross, 1 september selalu saja penuh sesak. Hermione masih tak mengerti kenapa dia mau untuk menirama tawaran McGonagall, tapi entah kenapa dia sendiri sangat bersemangat. Ini adalah tahun keduanya mengajar di Hogwarst. Ya sekarang dia adalah guru di sekolah sihir tempatdia menimba ilmu. Hermione memasuki peron 9 ¾. Hermione menaiki kereta menuju Hogwarts itu dan memasuki kompartemen paling depan dekat dengan masinis. Hermione mengambil Daily Prophet yang dia bawa dan mulai membacanya sambil menunggu kereta berangkat.
Masih 30 menit sebelum kereta berangkat 'Aku terlalu pagi sial!', kemudian pintu kompartemennya terbuka. Hermione tak menyangka kepada sesorang yang baru saja memasuki kompartemennya
"Kau?" kata Hermione Granger terkejut, mulutnya seperti sulit untuk menutup kembali. Draco Malfoy baru saja masuk kedalam kompatemennya. Gayanya yang angkuh masih saja seperti dulu. Jubah ungunya yang licin dan terlihat mewah sangat kontras untuk berada dalam gerbong kereta tua seperti ini. Draco menaikan satu alisnya memandang gadis itu dan menyerigai.
Hermione melihat Draco meletakkan kopernya, koper abu-abu bertuliskan 'DL Malfoy' di sebelah kopernya. Draco mengambil tempat duduk di depan Hermione. "Aku tak percaya ini, Draco Malfoy menjadi guru di Hogwarts!" kata Hermione sambil geleng-geleng kepala. Draco h bagaimana dia bisa percaya kalau seorang Draco Malfoy seorang yang selalu melangar peraturan dan mengangap remeh orang lain menjadi seorang guru.
Draco hanya memberikan serigai terbaiknya "Aku sendiri juga tidak," jawabnya angkuh. Mereka hanya dia tak saling menatap ada kecangungan terhadap satu sama lain. Mereka tidak pernah bertemu setelah perang usai. Hermione kembali untuk menyelesaikan tahun ketujuhnya, namun tidak dengan Draco, tapi Hermione tau, dia selalu tau bahwa Draco dan sebagian teman Slytherinnya mengambil ujian NEWT.
Tiba-tiba pintu kompartemen terbuka, mereka sama-sama melihat siapa yang menganggu keheningan antara mereka. Tampak gadis kecil agak takut dan malu-malu "Oh, maaf aku pikir kosong."
"Apakah kau murid kelas satu?" Tanya Hermione tersenyum ramah, Gadis itu mengangguk."Masuklah ke kompartemen 2 sampai 10. Itu diperuntukan untuk murid baru. Kompartemen ini khusus untuk guru," kata Hermione, gadis itu mengangguk tersenyum dan meninggalkan kompartemen mereka.
"Selalu baik hati, eh.." kata Draco, Hermione tidak yakin apakah itu kata-kata mengejek atau bukan.
"Ini kesan pertama Malfoy, mereka murid baru. Kita harus memberi kesan sekolah itu menyenangkan," kata Hermione menjelaskan, Draco tampak berpikir sudut bibirnya berkedut.
"Aku jadi ingat pertama kali naik Hogwarts Express. Aku tak menyangka kau kelahiran Muggle,"
Hermione mengernyitkan dahinya. Tak menjawab.
1 septermber 1991
hari pertama di Hogwarts. Sesuai prediksi aku masuk ke asrama Slytherin. Asrama yang aku inginkan dan semua Malfoy ditempatkan di Slytherin. Tidak terlalu istimewa juga Greg, vin, Theo, Blaise, Pansy dan Daphne masuk juga ke asrama Slytherin dan beberapa anak berdarah campuran, tapi untungnya tak ada penyihir kelahiran Muggle yang di tempatkan di Slytherin. Benar kata ayah beruntunglah kami yang masuk ke asrama Slytherin karena kami tidak perlu berurusan dengan mereka. Mereka benar-benar tidak layak. Tadi aku bertemu dengan salah satunya di kereta. Awalnya aku pikir dia okey sampai dia menanyakan dimana aku ingin ditempatkan aku menjelaskan keungulan-keungulan masuk ke asrama Slytherin lalu ekspresinya berubah waktu kubilang keuntungan paling besar adalah karena kita di asrama Slytherin tidak mungkin terkontaminasi dengan penyihir kelahiran Muggle, ternyata dia kelahiran Muggle dan untunglah di masuk ke Gryffindor. Cuma disitulah tempat mereka selain Hufflepuff yang menyedihkan. Namanya Hermione Granger aku tak suka padanya. Aku tak nyaman melihat ekspresinya yang mau menangis.
Entah kenapa mereka hanya terdiam satu sama lain. Hermione memperhatikan bahwa Draco memalingkan wajahnya menatap jendela diluar yang mulai bergerak. Mungkin Hermione akan menganggap remeh hal ini, namun dia tidak bisa, tidak setelah dia membaca journal Draco. Jurnal yang dia temukan saat tahun dimana ia mengulang tahun ketujuhnya di Hogwarts.
Saat itu beberapa anggota Orde dibantu oleh beberapa pegawai kementrian sedang membersihkan dan membangun kembali sisa-sisa bangunan yang terselamatkan dari perang.Hermione yang penasaran mencoba membuka pintu kamar kebutuhan yang terbakar, betapa terkejutnya dia bahwa ruangan itu masih bisa bertranformasi dengan baik. Kemudian dia mencoba untuk membuka ruang kebutuhan meminta ruangan itu bertanformasi menjadi tempat untuk menyimpan sesuatu sama seperti saat ruangan itu terbakar, dan betapa terkejutnya dia bahwa ruangan itu sebagian hangus tebakar seperti waktu kebakaran terjadi tiba-tiba ada air yang memadamkannya. Mereka menemukan mayat Crabbe dan tak disangka Hermione menemukan sebuah jurnal milik Malfoy.
"Ehm, Malfoy!" kata Hermione, yang ditanya langsung menatapnya. Tak menyangka akan secepat itu respon yang dia dapatkan membuatnya berpikir ulang. "Ehm.. kenapa kau menjadi guru?" Tanya Hermione.
"Selalu ingin tau Granger?" Tanya Draco balik, Hermione menghembuskan nafas pelan dan kembali memandang ke luar jendela. Namun kemudian Draco kembali menjawab, "Aku ingin bersenang-senang sebelum terikat, dan ada sesuatu yang ingin aku pastikan," Jawab Draco yang penuh teka-teki, namun Hermione tak kembali bertanya, ini sudah suatu mukjizat bahwa mereka bertemu dan tak ada adu mulut diantara mereka.
_TBC_
I know this so short. Ini ide cerita baruku. Aku udah menamatkan Faith tapi aku belum post, karena aku masih bingung apakah akan aku buat satu chapter atau dua chapter. Hahaha so just let me know about this.
Love Dragonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You know? I know You Love Me
FanfictionAUTHOR BY dragonjun Ketika Hermione bertemu kembali dengan Draco, dia tak tau apakah hatinya akan berubah terutama setelah dia mengetahui apa yang dirasakan pemuda itu. COMPLETE. epilog abal-abal up, mau baca? boleh!