Bangtan Fanfiction
Warning!!!
Ff ini mengandung unsur yaoi.
Buat yang gak suka yaoi jangan baca yah. Admin tidak bertanggung jawab atas pengalaman menggelikan yang bakalan kalian alami wkwkwkwk....
Disini ada dua pasangan yaoi hehe.
Ada NamJin sama...
Titik dimana semua dimulai Dan diakhiri di titik yang sama juga suatu hari nanti
08.45 KST
Terganggu oleh suara ponselnya yang berbunyi nyaring, Seokjin yang sedang sibuk merapihkan buku-bukunya pun terpaksa menghampiri ponselnya yang terbengkalai di atas ranjangnya.
" Namjoon! Akhirnya ia menelepon ku. " Seokjin sangat senang menerima telepon dari Namjoon.
" Halo Namjoon..."
" Hey bagaimana kabar mu cantik? "
Seokjin >\\\<
" Baik sekali aku akan segera berangkat ke kampus. "
" HAH?! KAU SUDAH ADA DI SEOUL? "
" Mengapa kau berteriak huh? Tentu saja. Kan kemarin sudah ku bilang, aku akan pulang ke Seoul. Jadi pagi ini aku akan kuliah. "
" A-apa? Ah ya ya aku eum lupa. Oh ya aku akan segera menjemput mu ya. Kita berangkat ke kampus bersama. Ok cantik? "
SEOKJIN? BLUSH....>\\\<
" Berhenti menggoda ku Kim Namjoon! Cepatlah datang, aku ada mata kuliah jam sembilan lima belas nanti. "
" Ya aku akan cepat sayang. Tunggu aku ya cantik..."
SEOKJIN??? CAN'T BREATH SOMEBODY HELP HIM!!!!!
BIP
Seokjin memutuskan sambungan telepon secara sepihak dengan kekasihnya Kim Namjoon itu.
" Sial! Pagi-pagi begini dia sudah membuat ku sesak karena rayuannya itu. Huft, sekarang aku harus menunggunya. Padahal aku sudah hampir terlambat. Ya Tuhaaaaaaan!!!! "
Sedikit kesal karena harus menunggu Namjoon untuk menjemputnya. Oh ayolah, waktu Seokjin hanya tinggal tiga puluh menit lagi untuk bisa sampai ke kelasnya.
' Tak apalah menunggu sebentar. Bagus juga. Aku jadi bisa berangkat bersama Namjoon. Huuuhh aku merindukannya. Sangat sangat merindukannya. '
09.05 KST
" Namjoon dimana sih? ck ya ampun aku benar-benar terlambat sekarang! Apa yang harus ku lakukan? " Seokjin mulai gusar karena Namjoon tidak juga datang ke apartemen untuk menjemputnya. Padahal hanya tersisa sepuluh menit lagi sebelum kelasnya dimulai. Ia terus mencoba menghubungi ponsel Namjoon namun ponsel Namjoon malah sibuk.
Seokjin ingin menangis saja rasanya. Masa hari pertamanya kembali kuliah ia malah terlambat.
" Aish bagaimana ini? Aku sudah tidak memiliki waktu lagi. Ya Tuhan! Namjoon kau dimana? "
Seokjin hendak menghubungi Namjoon kembali. Namun sebuah pesan whatsapp masuk ke ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.