Act 1
Kyungsoo menghela napas. Tatapannya kembali menatap pintu kayu didepannya.
1288.
Kyungsoo ingat ketika pertama kali menyewa apartemen ini bersama Jongin, dirinya merasa beruntung karena pemilik apartemen memberikan kunci bertuliskan 1288.
12 adalah angka kesukaan Kyungsoo.
88 adalah angka kesukaan Jongin.
Kyungsoo dan Jongin tertawa ketika melihat kunci apartemen yang akan mereka tinggali.
Tapi itu dulu.
Kyungsoo memegang gagang pintu stainless yang terasa dingin. Sambil tangan yang satunya memencet tombol-tombol sandi yang ada di atas gagang itu, mencoba membuka pintu apartemen tersebut,
121401.
Cklik!
Lampu led hijau menyala dari atas gagang membuat Kyungsoo tersenyum miris.
Jongin belum mengganti sandi pintu apartemen itu.Act 2
Do Kyungsoo adalah seseorang yang disiplin, mandiri, dan tidak banyak omong. Semua hal dalam hidupnya terencana. Ia tidak suka sesuatu yang mendadak, terburu-buru apalagi tidak dipikirkan secara matang.
Kim Jongin beda lagi, Kim Jongin adalah definisi dari urakan dan kacau. Semua hal dalam hidupnya dilakukan dengan spontan. Kim Jongin juga orang yang sangat ambisius, dalam meraih sesuatu, ia tidak akan berpikir dua kali. Karena itu, Kim Jongin bisa mendapatkan hati seorang Do Kyungsoo, tidak peduli seberapa banyak orang berkata, "Kau hanya sia-sia mengejar Do Kyungsoo, disaat banyak orang yang siap bertekuk lutut padamu".
Do Kyungsoo adalah seorang yang bisa kau sebut sebagai 'ideal'. Ketua OSIS, berprestasi, kaya raya, dan memiliki kulit seputih salju. Tubuh mungilnya tidak lantas membuatnya lemah. Sebagai ketua OSIS, Do Kyungsoo memiliki wewenang yang membuat semua siswa patuh padanya. Do Kyungsoo adalah definisi dari senior yang disukai semua siswa, tetapi tetap tidak mengurangi rasa hormat pada senior tersebut.
Kim Jongin adalah definisi dari populer. Seorang quarterback dalam football, dan juga seorang
quarterback dalam persoalan cinta. Pria, wanita, siapapun memujanya dan siap melempar dirinya ke Kim Jongin jika Kim Jongin membutuhkan walaupun dia hanya seorang junior di sekolahnya. Popularitas Kim Jongin bukan main-main.
Tetapi Do Kyungsoo tidak akan melemparkan dirinya pada seorang Kim Jongin.
Daftar hitam dalam buku Kendali Siswa Do Kyungsoo dipenuhi nama Kim Jongin.
Kim Jongin. Kim Jongin. Kim Jongin.
Nama itu membuat Do Kyungsoo sakit kepala. Setiap hari selalu saja Byun Baekhyun, sekretasi OSIS membawa kertas pelanggaran yang berisikan pelanggaran yang dilakukan Kim Jongin,
Senin - Kim Jongin melempar bola football ke kepala Lee Taeil.
Selasa - Berisik di koridor saat pelajaran berlangsung bersama Park Chanyeol dan Oh Sehun.
Rabu - Membuat keributan di kantin bersama Park Chanyeol dan Wu Yifan.
Kamis - Merusak fasilitas telepon koin sekolah.
Jumat - Mencontek Kim Minseok saat ulangan fisika.
Do Kyungsoo memegang kepalanya yang berdenyut. Setiap hari Kim Jongin dan teman-temannya berulah, setiap hari lah Kyungsoo harus memberikan tugas hukuman kepada mereka.
Kenapa tidak guru saja yang memberi hukuman?
Tak lama kemudian, pintu ruang OSIS pun berbunyi.
"Masuk." ujar Do Kyungsoo sambil tetap menulis nama-nama pembuat onar dalam buku Kendali Siswa-nya.
Kim Jongin, dengan rambut yang kali ini diberi warna merah muda, langsung duduk di depan Do Kyungsoo seakan sudah biasa dipanggil ke ruang OSIS pada jam pulang sekolah.
Setelah sekitar 5 menit, akhirnya Do Kyungsoo menutup buku tersebut dan menatap Kim Jongin,
"Hari ini kau mencontek Kim Minseok."
Kim Jongin memainkan pulpen yang digunakan Kyungsoo, sambil berkata "Bukan salahku jika aku tidak bisa mengerjakan soal fisika."
Do Kyungsoo menghela napas, "Itu bukan alasan untuk menyontek, Kim Jongin. Kau harus belajar untuk bisa mengerjakan soal fisika."
Kim Jongin hanya tertawa pelan.
"....lagipula, kalau kau ingin menyontek, menyonteklah secara profesional. Jangan menyulitkan dirimu untuk setiap hari datang ke ruang OSIS hanya untuk menjalankan hukuman." lanjut Do Kyungsoo.
Laki-laki bersurai merah muda itu mengetuk-ketuk pulpen ke meja pelan, "Do sunbaenim, Do sunbaenim..." Kim Jongin mengucapkan nama Do Kyungsoo dengan nada lalu berhenti mengetuk pulpen, "Kau pasti sudah tahu alasan utamaku kan? Kenapa masih bertanya?"
Do Kyungsoo menatap mata Kim Jongin tanpa ekspresi. Sedangkan Kim Jongin membalas tatapan Do Kyungsoo seakan menantang laki-laki kecil itu.
Setelah diam beberapa saat, bibir Do Kyungsoo mengucapkan sepatah kata yang mungkin tidak akan dipercayai akan keluar dari bibir seorang Do Kyungsoo,
"Kapan?"
Kim Jongin kini menyeringai kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Place is a Paradise Only If You're Here [KAISOO]
FanfictionDo Kyungsoo menghela napas. Tatapannya kembali menatap pintu kayu cokelat di depannya. 1288. Ketika pria mungil itu memasuki tempat yang dahulu ia sebut 'rumah', pikirannya kembali kepada dirinya, Jongin dan masa-masa itu.