Prolog Sendu

31 1 5
                                    

Waktu memang tidak pernah melangkah mundur, namun waktu tetaplah "Tunggu" yang lebih baik untuk dinikmati hingga kita menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang ada.

kamu tau? aku memiliki banyak pertanyaan yang rasanya ingin sekali aku dapatkan dalam hitungan detik saja. misalnya, saat saya bertanya "bagaimana kabarmu, sahabatku yang sedang sibuk menjauh demi menemukan cinta sejati, apa sudah kau temukan?".....

wangi tanah saat hujan turun telah membawa ku ke dalam ruang kenangan, kembali muncul bersama "rindu" yang selalu ingin ku musnahkan ke dalam lorong waktu yang tak ingin ku ingat. tidak ingin!!
namun........ akh sudahlah.

mungkin benar apa yang dikatakan oleh para penyair yang berhamburan di dunia maya, bahwa ''melupakan" adalah keikhlasan yang harus kita terima, bukan untuk dilupakan.

ya aku sepakat dengan kalimat tersebut, dengan kata-kata penyair itu... namun celakanya memang,

waktu selalu mampu menghapus siapa saja yang sudah tidak lagi ingin menjadi bagian dari waktu itu sendiri. aku pernah mengigatmu satu hari, dalam rangka melupakanmu selamanya...

aku terdiam,
sejenak ku tenangkan diriku di iringi suara rintik hujan di luar kedai kopi.
ditemani secangkir cappucino hangat, dan senja.

betapa menyedihkannya aku...
bertahun-tahun menuliskan kisah sedih atas diri ku sendiri. namun, bertahun-tahun pula aku selalu berhasil membuat cerita bahagia bagi orang-orang di sekitar ku.
Aneh? ya memang.....
Aku pun menyadari hal tersebut. sering kali banyak sahabat ku yang bertanya "mengapa kamu bisa melakukan hal seperti itu"? dan jawaban ku hanya "bagi ku, membahagiakan hidup orang lain telah membuat diriku bahagia".

dalam hidup ku, kebahagian adalah sebuah pilihan yang harus berani kita pilih dan kesedihan hanyalah keseimbangan yang Tuhan kirim kan dalam kasih sayang-Nya. jadi, bila kesedihan itu selalu ada dalam diri ku, bukankah itu bentuk cinta kasih Tuhan kepada ku?

Senyum ku pun merekah, melihat senja yang semakin indah.

Perempuan Sendu Bersenyum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang