Malam yang menyenangkan itu telah usai. Nyonya rumah menyarankan untuk pergi tidur. Setelah semua yang dialaminya, gadis itu mengangguk dan pergi ke kamarnya dengan ditemani oleh maid, yang anehnya tak sedikitpun kelihatan lelah.
"Terimakasih atas malam yang menyenangkan ini. Keluarga ini benar-benar baik." Gadis itu berucap sebelum pergi tidur.
"Tidak, seharusnya kami lah yang berterimakasih." Maid terseyum simpul.
Gadis itu beranjak ke ranjangnya, sementara maid berjalan keluar. Pintu ditutup, dan gadis itu jatuh ke dalam tidur lelapnya.
Beberapa jam kemudian, gadis itu terbangun. Sekejap gadis itu lupa ia berada di mana, namun kemudian ia ingat. Ia berada di mansion besar yang ditemukannya semalam di tengah hutan. Entah sudah berapa lama ia tidur, tapi rasanya enak sekali. Kasurnya hangat dan empuk. Cukup untuk membuatnya tidur nyenyak semalaman.
Semalaman?
Cahaya bulan merembes masuk melalui celah-celah tirai tebal. Saat gadis itu menyingkap tirainya, bulan tampak jelas di depan jendela. Gadis itu bahkan bisa melihat lubang-lubang di permukaan bulan. Bintang pun masih bersinar di langit, yang berarti hari memang masih malam. Gadis itu menutup kembali tirainya. Ia tak mau ambil pusing. Mungkin ia tidur belum cukup lama.
Kembali ia berbaring di ranjangnya. Gadis itu memutuskan untuk melanjutkan tidur. Mungkin saat ia terbangun nanti, hari sudah pagi, atau setidaknya cukup terang untuk ia pulang.
Satu lagi tidur tanpa mimpi ia lalui, namun saat terbangun, lagi-lagi bulan yang ia temukan. Gadis itu mulai bingung. Rasanya ia sudah tidur seharian namun kenapa malam tak juga berakhir? Namun dicobanya untuk tidak berpikir negatif. Ada baiknya ia mencoba tidur sekali lagi. Siapa tahu nanti saat ia bangun hari sudah pagi.
Namun apa yang terjadi?
Rasanya sudah seratus kali gadis itu bangun kemudian tidur lagi, namun bulan tak juga pergi dari jendela. Hari masih saja malam. Rasa takut mulai melandanya. Kepalanya mulai pusing akibat terlalu banyak tidur. Gadis itu beranjak turun dari ranjangnya dan berjalan keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad End Night
HorrorHidup tersiksa, sebatang kara, dan menderita. Gadis muda itu tidak punya alasan lain untuk hidup selain karena Tuhan belum berkenan mencabut nyawanya, sesuatu yang sesungguhnya ia tunggu-tunggu sejak kematian ibunya. Ayahnya adalah seorang pemburu y...