Kau 'pembisik kebahagiaan.'
Mendodoikan alunan dusta dan nista,
Dalam setiap diri makhluk,
Yang bergelar manusia.Setiap dari mereka jatuh tersungkur.
Melutut kepada kau.
Dan kau,
Si 'pembisik kebagiaan',
Tersenyum girang.
Tanda kau menang dalam pertempuran.Kau salah,
Wahai 'pembisik kebahagiaan'.
Suatu masa,
Mereka bakal bangkit dan menepis kata-kata dusta dan nista.
Bukan lagi menjadi sahabat kau.
Mereka bakal menjadi musuh kau.
Orang-orang yang beriman.Bangkitlah!
Bangun dan berjuang di jalan yang lurus.
Demi kenikmatan yang Maha Esa janjikan,
Syurga yang kekal.
YOU ARE READING
KALAM
PoetryKau sakit? Tepat jam randik tidak lagi berputar, kau, selamanya, akan menjadi peneman si 'pembisik kebahagiaan'.