Cloudy

1.2K 155 42
                                    

.

.

.

.
Hari ini hujan turun sangat deras, membawa tetesan air untuk membasahi bumi, menciptakan genangan air dijalan. Angin bertiup menghembuskan dingin. 
Orang-orang berlomba menggunakan payung agar terlindung dari hujan dan sebagian lagi memilih untuk berteduh. 

Membiarkan Jungkook bersama umpatan kasar yang terus-menerus diucapkan bibirnya itu pada sang kakak yang dengan seenaknya menyuruh mengantarkan ke toko sepatu dekat kampus mereka. Hingga dia berakhir diam didalam mobil, menunggu sang kakak yang tidak kunjung keluar dari sana.

Sesekali matanya melihat jam yang bertengger manis ditangannya. Dia ada janji hari ini dengan teman kampusnya untuk mengerjakan tugas kelompok, beberapa kali ponselnya bergetar menandakan pesan masuk, isinya selalu sama, ‘Jam berapa kau akan sampai Jeon?!’ dan balasan pesan yang sama ‘Aku tidak tahu’.

Jungkook mengerang frustasi, dia bisa saja meninggalkan Seokjin, kakaknya disini tapi dia tidak mau kena amukan sang kakak karena Seokjin pria baik hati yang sedang marah akan lebih menyeramkan. Hujan masih turun meski tidak terlalu deras seperti saat mereka berangkat tadi siang.  Jungkook tidak suka hujan, bukan karena dia memiliki kenangan buruk saat hujan hanya saja dia tidak suka saat tubuhnya basah dan kedinginan. Genangan yang tercipta akan mengotori kaki atau mobilnya bila melintas.

Bosan bermain game—pembunuh waktunya—dia mengalihkan atensi pandangannya keluar kaca mobil. Dari dalam dia bisa melihat pemandangan biasa kala hujan turun, payung dan orang-orang yang berlarian menghindari hujan, tidak ada yang menarik. Yeah, tidak ada…

…Sampai matanya melihat seorang namja yang sedang berdiri dihalte bus. Dia terlihat menggerutu sambil sesekali mengibaskan bajunya yang basah. Bibirnya merengut lucu, membuat seulas senyum tercipta dibibir Jungkook. Meski kaca mobil memburam karena tetesan hujan tapi dia masih bisa dengan jelas memperhatikannya karena halte bus itu berada tidak jauh dari tempat mobilnya terparkir. Rambut cokelat, tubuh kurus dan wajah… Yang manis. Dia berdiri sendiri sambil membawa ransel tersampir dipunggung yang terlihat sempit itu.

Kekehan geli lolos begitu saja dari bibir Jungkook kala mendapati namja itu menjulurkan tangannya untuk menampung air hujan lalu melepaskannya ke udara hingga wajahnya sedikit terciprat butiran bening itu, lengkungan senyum tercipta manis diwajah manisnya, lalu tertawa. Jungkook tidak mendengar tawa itu tapi dia bisa melihatnya. Rambut cokelat itu bergerak pelan ditiup angin, membuatnya sedikit berantakan. Tetesan hujan

Wajah senang itu begitu menawan bagi Jungkook, entah darimana asalnya… Jungkook bagai terhipnotis melihat pemandangan seorang namja yang sedang bermain hujan dengan tangannya. Membiarkan hoodie biru yang membalut tubuhnya juga terciprat air. Seperti.. Anak kecil.

Saat ingin mengambil gambar namja itu dengan ponsel tiba-tiba saja sebuah bus berhenti didepannya. Namja tadi pun segera masuk kesana, meninggalkan Jungkook dengan raut kecewa yang amat sangat kentara.

“Sedang melihat apa?” sebuah suara terdengar di telinganya, membuat Jungkook berjengit kaget kala mendapati sang kakak sudah duduk manis dikursi penumpang disampingnya. Dahinya mengernyit, sepertinya aksi melihat namja tadi membuatnya tidak menyadari pintu terbuka dari luar.

“Kenapa?” kakanya bertanya lagi saat Jungkook terdiam melihatnya. Dia hanya menggeleng sebagai jawaban. Seokjin mengangkat bahu tidak peduli, merasa sudah siap Jungkook pun segera menyalakan mobil, perlahan mengemudikan hingga matanya melihat halte tadi. Tempat namja itu berdiri.

Fokusnya kembali kedepan sambil menghela nafas kecewa.

.

.

CLOUDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang