BAB 2

26.9K 942 13
                                    


Diatas Cast Zahra kk Felisa

Author Pov

Jam weker terus saja berbunyi didalam kamar dengan suasana biru laut.. seorang gadis terlelap dengan nyamannya.. namun mendengar suara yang sangat menggangu tidurnya perlahan matanya terbuka.

Dengan malas dia mematikan alarm dan beranjak kekamar mandi untuk memulai runitas hari ini. Setelah selesai dia menuju lemari mengambil kaos oblong biru serta celana jeans kebanggannya.

Ya dialah felisa ayunda, berambut panjang ikal serta mempunya mata yang bulat serta berkulit putih seperti boneka dengan tubuh yang banyak membuat wanita merasa iri walaupun tinggi badannya bisa dibilang mungil hanya 160cm. setelah selesai dengan memoles makeup yang natural lalu dia mengambil hpnya yang sudah bebunyi terus menurus

" Feliiii lama amat lw angkat tlp gw ! mang lw lagi ngapain sech?" suara disebrang sana memarahinya.

" maaf gw baru bangun tadi dan langsung mandi.. lw udah dimana " sambil berjalan mengambil tas menuju pintu apartemennya .

suara teriakan dia denger dari sebrang telpon " ya ampoen felisa... gw nunggu lw dari tadi dengan enaknya lw malah Tanya gw dimana , lw lupa ama janjian kita apa ha !!!! "

sambil menjauhkan telpon dari kupingnya dia hanya terkekeh " maaf dech gw kecapean.. gw lagi otw ya.. tunggu gw cinta.. bye "

dia langsung mematikan teleponya tanpa menunggu balasan dari sebrang telpon. Dia tau kalau dia tidak menutupnya maka sahabat baiknya Adinda bakalan terus menurus mengomel sampai membuat kuping dia panas.

Setelah dia sampe di lobby apartemennya dia meminta tolong security untuk memanggilkan taksi, maklum saja dia tidak diperbolehkan orang tuanya menggunakan mobil semenjak dia menabrakan mobil barunya di pohon ketika dia mendapatkan mobil baru hadiah ulang tahun ke 19 sama halnya dengan kakaknya yang mendapatkan hadiah sama zahra. Ya nama mereka sangat jauh berbeda tidak seperti kembaran lainnya yang mempunya nama mirip karena orang tuanya tidak ingin mereka merasakan seperti yang kembaran yang lain yang selalu disama2kan .

Dia memasuki café tempat dia berjanji bertemu dengan sahabat baiknya... ketika dia memasuki café tersebut banyak pria yang langsung memandanginya secara terang-terangan, namun feli yang pada dasarnya gadis yang cuek tetap melenggang menuju meja dimana terpajang wajah temannya yang cemberut..

" hai sudah lama ya cintaku " sambil menggeser bangku yang akan dia duduki.

" lw tau ga ??? gw udah nunggu lw 1 jam yang lalu sampe-sampe gw bulukan" ucap dinda sambil cemberut dan memandang feli dengan mata melotot.

" sorry banget lw tau kan kmren gw baru bgt sampe trus gw langsung tidur eh kebablasan " feli menjawab dengan cengiran yang bisa membuat semua pria langsung terpesona.

" sebagai permintaan maaf gw, hari ini lw bebas pesan apa aja makanan dan minuman yang ada disini "

lalu dinda langsung berteriak heboh yang membuat kami menjadi pusat perhatian.. sambil menahan malu dia menunduk dan memohon maaf kepada tamu lain " okeh sip lw yg janji ya, hari ini gw mw buat lw bangkrut"

akhirnya seorang pelayan datang menghampiri mereka. Setelah mencatat pesanan yang langsung membuat feli cemberut karena pesanan adinda menguras lumayan tabungannya.. " lw itu pesen buat 2 orang apa buat orang sekampun ha. Banyak amat emang lw makan semua "

dinda hanya cengar cengir saja " maklum kapan lagi lw traktir gw kaya gini, besok2 lw telat aja dech klo kita janjian.. gw ikhlas nungguin lw klo akhirnya jd begini "

Pletak,, dinda meringis dan memegang jidatnya yg di sentel oleh feli. Perbincangan mereka berlanjuta mengenai hari2 dimana mereka kuliah dan berpisah setelah lulus kuliah.

Tiba2 dinda dengan tampang seriusnya berbicara menatap feli dengan tajam " lw serius dengan rencana balas dendam lw fel ? "

feli mengahlihkan tatapannya ke luar café melihat langit yang sangat cerah hari ini

" gw yakin dengan apa yang udah gw rencanain, gw ga mw dia bebas stelah dia membunuh kakak gw "

dinda tidak pernah melihat feli semarah ini kepada seseorang, setau dia semenjak mereka bersahabat semasa kuliah feli gadis yang ceria , baik walupun terkadang cuek dengan penampilan dan keadaan sekitar tapi tidak pernah menunjukan tampang yang membuat bulu gidik merinding seperti ini.

" gw Cuma nasihatin lw aja feli, semoga lw ga salah jalan nantinya. Bukannya bonyok lw udah cerita semua klo kecelakaan itu ga ada sangkut pautnya dengan suami kakak lw"

Sambil menghela nafas feli manatap dinda sahabat terbaiknya

" feeling gw selalu benar, gw masih curiga kenapa kakak gw bisa kecelakaan mobil dan sampai saat ini bahkan tubuhnya belum ditemukan ".

Dia sungguh tak kuat lagi menahan semuanya.. dia rindu kakakanya walaupun mereka sudah lama tidak berjumpa tak terasa air matanya menetes membasahi pipinya, dinda yang melihat itu ikut terharu dan memberikan tisu kepada feli

" ya udah gw bantuin lw. Semoga niat lw ga bikin lw terperosok lebih jauh"

" thanks ya " feli tiba2 memeluk dinda dengan erat tanpa peduli perbuatan mereka menjadi pusat perhatian di café tersebut.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ex-kakak iparku, suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang