Teng.. Teng.. Teng.. Teng.. Suara bel khas sekolah dibunyikan, pertanda bahwa jam pelajaran telah selesai dan kami pun menuju ke gedung asrama untuk kembali ke kamar kami masing-masing. Aku bersekolah di SMA Budi Dharma, SMA kami memang mempunyai asrama yang masih dalam 1 lokasi, namun berbeda gedung. Sekolah kami di apit oleh 2 asrama. Sebelah kiri gedung sekolah adalah gedung asrama putri, sebelah kanan gedung sekolah adalah gedung asrama putra.
Aku telah 1 minggu tinggal di asrama ini, asrama ini cukup nyaman untuk ku, walaupun aku harus berbagi kamar dengan 3 orang teman sekelas ku. Yaa.. Peraturannya memang begitu, 1 kamar di huni oleh 4 siswa. Tapi peraturan itu tidak mengganggu ku, malahan membuat ku nyaman, karena mempunyai teman berbicara saat aku tidak bisa tidur.
"Bro.. Bro.. Ayo makan, udah mau jam 7 nih. Kalau tepat jam 7, bisa panjang antriannya." Ajak Beno, salah satu teman sekamar ku
Kami berempat pun menuju ke aula yang di jadikan ruangan makan dan dapur, yang terletak di lantai 1 gedung sekolah. Walaupun kami datang sebelum jam 7, tapi sudah ada yang mengantri lebih dulu dari pada kami. Setelah mengambil makanan, kami pun memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela agar tidak terlalu panas. Karena di dalam ruangan ini tidak terdapat kipas angin. Yang ada hanyalah AC, Angin Cepoi-cepoi dari jendela-jendela yang ada.
Saat kami sedang menikmati hidangan nasi goreng ayam penyet, Randi bercerita tentang hantu yang ada di kawasan sekolah kami, termasuk asrama.
"Ehh, kalian pada tau gak? Kalau di sekolah ini banyak penghuni gaibnya?" Tanya Randi
"Ahh.. Yang bener lu?" Tanya ku
"Iyaa, beneran. Salah satunya nihh, di asrama putra. Disana ada penghuninya." Ucap Randi
"Serius lu? Dengar dari siapa?" Tanya Toni
"Dengar dari sepupu ku, udah tamat 2 tahun yang lalu dari sekolah ini." Jawab Randi
"Emangnya ada hantu apa aja di gedung asrama putra?" Tanya ku
"Dengar-dengar, dulu ada terjadi penampakan seorang pria yang sekujur tubuhnya penuh dengan darah. Menurut penuturan dari kakak-kakak kelas sampai guru-guru di sini, katanya hantu pria itu merupakan kuli bangunan yang jatuh dari lantai 3 saat pembangunan asrama putra dan kuli itu menimpa sisa-sisa material bangunan. Kuli itu langsung meninggal di tempat dengan darah di sekujur tubuhnya." Jelas Randi
"Jadi ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga ya? Apes banget hidup nya, Hahaha.." Canda Beno
Duar.. Sesaat setelah candaan Beno, suara kilat meledak di langit yang gelap, sepertinya menandakan akan turun hujan.
"Jangan asal nyeplos aja Ben, nanti lu di hantui sama hantu kuli itu baru tau rasa lu." Ucap Toni
"Setelah candaan Beno, langsung ada kilat. Jangan.. Jangan.. Kita akan di hantui sama hantu kuli itu karena candaan Beno." Bisik Randi
"Kalau sempat hantu kuli itu menghantui lu Ben, lu yang nanggung sendiri, aku gak ikutan ya.." Ucap ku
Randi dan Toni pun menganggukan kepalanya"Siapa takut, lagian kalian kan 1 kamar denganku. Jika aku di hantui, pasti kalian akan dihantui juga." Ucap Beno sambil tertawa
Setelah itu, kami pun langsung kembali ke asrama karena hujan mulai turun. Kami mendekap di dalam kamar sambil mendownload film horor Indonesia lewat laptop si Beno. Ini merupakan malam minggu, karena besok merupakan hari libur, jadi kami memutuskan untuk menonton film horor sampai larut malam.
"Jaringan lambat banget. Padahal hujannya udah berhenti." Repet Beno
"Gini aja, dari pada kita nunggunya lama banget, mendingan kita tidur dulu, biar gakngantuk juga kalau nonton sampai larut malam. Kalau kita bangun, pasti filmnya sudah ter-download." Usul ku
"Ide bagus tuh." Ucap Rendi diiringi anggukan Toni dan Beno
Di bantu vote yaa.. Terima kasih..:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembang Jawa
HorrorBercerita tentang beberapa sahabat yang menyanyikan tembang jawa, yang membawa mereka kepada kematian. Bagi yang penakut, silahkan membaca. Karena cerita ini tidaklah terlalu seram.