part 4

72 3 0
                                    

"eh .. ada sivia hehehe..."cengir agni yang baru menyadarinya.

"celana dalam lo gue gak tau, Tanya bi inah, dia yang kemaren pas pulkam yang letakin di kamar gue, gak tau di mana.."cuek alvin yang sebenarnya sudah mulai cemas sendiri.

"oh yaudah , maaf y ague ganggu...."sesal agni, kemudian dia langsung ngancir masuk ke dalam rumah.

"oh ya ngomong-ngomong lo mau bicara apaan sama gue ?"Tanya sivia lagi.

"gu...."

"lo gak ngasih kado buat gue ?"potong sivia.

"hah ??"alvin cengo tak mengerti apa yang di maksudkan sivia.

"maksud gue, lo gak ngasih kado gitu buat gue ? ini udah lewat dari 1 hari tau gak, lo belum ngasih gue apa-apa..."tagih sivia.

"oh itu..."kemudian wajah alvin kembali lemas saat mengingat kejadian kemaren malam.

"nih kan kado buat gue ??"Tanya sivia sambil menyodorkan sebuah kado yang alvin jatuhkan di namsan kemaren. Alvin mendongkakan kepalanya dan menatap sivia penuh bertanya.

"ini dari lo kan buat gue ? jelek banget kadonya..."kritik sivia.

"kalo lo gak suka, mending buang aja..."sinis alvin. Kemudian merebut ikat rambut yang di bikin alvin untuk sivia dan membuangnya ntah kemana.

"loh kok di buang sih ??"kesel sivia.

"lo bilang jelek kan ? kalo jelek mending di buang aja, apa susahnya..."kesal alvin kemudian dia beranjak pergi dari teras.

"loh kok malah pergi sih..."celetuk sivia.

"alvin kok aneh banget sih, apaan maunya ? dia bilang gak suka liat rambut gue di kuncir, terus dia sendiri yang ngasih kado ke gue ikat rambut yang jelek kayak gitu..."gerutu sivia pada dirinya sendiri. Kemudian sivia bangun dari duduknya dan kembali mencari kuncir rambut hadiah dari alvin itu, beberapa menit kemudian sivia mulai capek mencarinya. Kemudian sivia memutuskan untuk pulang kerumahnya.

~

Oktober, 10 2010 ( malam )

awalnya, tak ada cinta, tapi tak ada yang tahu bagaimana ke depannya. Hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk mencoba. Segalanya akan berubah

sivia menatap dinding kamarnya yang penuh dengan photo-photo kenangannya bersama alvin,rio, dan agni tiga saudara itu telah menjadi sahabat sivia selama 12 tahun sudah, dan sampai sekarang tetap jadi sahabat.

"rio rio... kenapa lo balik lagi ??"Tanya sivia pada photo, ia berjalan mendekati photo-photo tersebut dan tersenyum.

"apa bener yang lo bilang kemaren ? kalo gue masih suka sama lo ?"Tanya sivia pada photo itu.

"vin, kapan lo punya cewek ?"Tanya sivia lagi, tiba-tiba wajah sivia berubah menjadi sedih.

"apa yang gue harus lakuin, apa gue masih suka sama rio ? "."huhh...!! gue gak berharap banyak, tapi gue juga gak tau pasti apa gue masih suka sama lo atau gak.. hati gue masih ragu..."kemudian sivia berjalan kearah kasurnya dengan langkah yang gontai dan tatapan yang sayu.

~

Malam ini alvin dan rio tidak biasanya mereka nonton tv bareng di ruang tengah.

"gue mau Tanya sama lo.."ucap alvin membuka pembicaraan.

"Tanya aja.."sahut rio, dia sendiri masih mengotak atik remote tv yang ia pegang sebentar-sebentar ia pindahkan chanel tvnya.

"kenapa lo bisa balik lagi kesini ? "Tanya alvin sedikit sinis.

Give Me Your Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang