part 8

66 2 0
                                    

MAAF SEBELUMNYA YAA. JANGAN NANGIS YA ALL, SAYA YANG BUAT PART INI AJA GAK NANGIS...

CUMA BENGKAK AJA KOK MATA SAYA GARA-GARA NANGIS #PLAK DI JAMBAK GUE.

MUNGKIN SAYA AJA YA YANG LEBAY, MUDAHAN GAK NANGIS, GAK MUNGKIN CERITANYA AJA ANCUR BANGET YAAK kekek langsung yaa.

~

Oktober, 28 2010

"vi, udah donk.. lo gak bisa kayak gini terus..."sahut agni pada sivia, sivia tidak mengubris ucapan agni, dia tetap diam dalam lamunannya di dalam kelas. Kadang-kadang sivia memandangi kursi dan meja alvin yang biasanya duduk di depannya, sivia ingat saat ia memanjakan dirinya dengan duduk dipaha alvin dan sering ngambek. Tiba-tiba saja air mata sivia mentes perlahan membasahi kedua pipinya.

Tiba-tiba cakka datang menghampiri sivia dan agni.

"vi..."panggil cakka yang langsung duduk di depan sivia, sivia mendongkakan wajahhnya kearah cakka.

"lo mau ikut gue ??"Tanya cakka.

"kemana ?"tanya sivia datar.

"yaudah, yang penting lo ikut gue dulu, dari pada lo disini terus gak ngapa-ngapain, yang pasti asyik deh..."ucap cakka ingin menghibur sivia, sivia hanya mengangguk pasrah. Agni hanya memberikan sekilas senyum kearah cakka begitu juga dengan cakka, cakka langsung meraih pergelangan tangan sivia dan membawanya ke suatu tempat.

~

Saat di perjalan sivia meminta cakka untuk berhenti sebentar.

"cakk, berhenti disini..."pinta sivia datar.

"mau ngapain ??"Tanya cakka dan memberhentikan mobilnya.

Sivia tidak mengubrisnya dan langsung turun, sivia memasuki rumahnya dulu yang di tinggalinya bersama alvin, sampai sekarang sivia masih suka mengunjungi tempat itu, kemudian sivia membuka pintunya dan masuk.

Perlahan air matanya kembali menetes saat melihat sofa yang berwarna coklat cream, sofa kesayangannya dengan alvin, disana tempat mereka sering bertengkar, bercanda, dan berteriak sesuka hati mereka dan berebut remote tv.

"alvin...hikshiks "sivia kembali terisak menangis, kemudian dia berjalan kearah dapur, suasananya masih tetap, sivia ingin minum dan ingin mengambil cangkirnya, tapi ia lupa kalo dia sendiri yang meletekan di atas lemari. Sivia memangang keatas lemari dan kembali teringat pada alvin, di karenakan tubuh sivia lebih pendek, saat sivia ingin mengambil cangkir alvinlah yang selalu mengangkat tubuhnya dan membantu mengambil cangkir.

"alvin, lo dimana ?? gue kangen sama lo..."isak sivia.

~

Sivia memasuki kamar tidur mereka berdua yang mengenakan pembatas guling saat itu.

Sivia ingat alvin lagi, dimana dia dan alvin saat tidur sempat mengucapkan "selamat malam ayamku dan selamat malam kembali ikanku" sivia menyesali perbuatannya selama ini.

"kenapa baru sekarang vin, kenapa ? apa perasaan ini tumbuh karna setiap hari kita selalu bersama ?"lirih sivia.

"istriku... aku lapar..." sivia mendengar suara seseorang yang merengek dan suara itu sangat ia kenali.

Tiba-tiba sivia mencari arah sumber suara itu kemana-mana tapi hasilnya nihil. Dia merasa dirinya seperti di hantui oleh alvin, sivia mencoba membuka lemari mereka dan sivia mendapat sebuah kunci disana.

"kunci ?" kemudian sivia mengingat kunci apa itu. Tiba-tiba saja sivia teringat saat alvin memperlihatkan kunci kotak rahasianya yang ia buat bersama sivia. siviapun langsung berlari keluar dan menuju tempat persembunyian kotak alvin itu.

Give Me Your Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang