Uchiha Sasuke × Uzumaki Naruto (female)
Parody
Rated T
Naruto bukan milikku, kan? ...oke. Cerita ini juga bukan untuk dikomersilkan.
<<<>>>
Naruto menunggu dengan jantung berdebar kencang. Mata birunya melirik ke luar jendela kereta kuda yang dinaikinya. Pohon rindang dan langit malam menyapa pandangannya. Pendengarannya dipenuhi suara sepatu kuda dan binatang malam.
Matanya kembali memandang ke depan. Kereta kuda yang ia naiki berhenti di depan sebuah tangga. Seorang kusir yang tadi mengantarnya membukakan pintu untuknya. Naruto turun dari kereta kuda itu dan memberikan senyuman manis pada sang kusir berambut abu-abu.
Gaun berwarna biru mudanya menjuntai ke tanah. Rambut pirangnya terurai dan riasan sederhana membingkai wajahnya. Kedua tangannya saling bertautan erat, pertanda gugup.
"Silakan, Nona." Ujar sang kusir. Naruto mengangguk dan perlahan berjalan. Tangga itu cukup panjang sehingga ia kesulitan melihat ujungnya. Namun samar-samar Naruto dapat mendengar betapa meriahnya pesta dansa.
Perlu sepuluh menit untuk sampai di ujung tangga. Sepatu kaca cukup mengganggunya. Kini terlihatlah sekumpulan manusia dari kalangan bangsawan. Berpakaian mewah, riasan tebal dan perhiasaan yang menempel di beberapa bagian tubuh. Naruto sedikit meragu karena penampilannya.
Dengan menyisakan sedikit keberanian, Naruto berjalan ke tengah pesta. Kepalanya ia paksakan mendongak.
Sampai jam sepuluh malam ya.
Di tengah langkahnya Naruto menghela napas. Ia teringat kesepakatannya dengan peri aneh yang tiba-tiba muncul. Peri itu berjanji akan membantunya pergi ke pesta dansa yang diselenggarakan oleh Raja. Namun dengan syarat, ia harus segera kembali pukul sepuluh malam.
Langkahnya terhenti pada satu titik di mana ia berhadapan dengan seorang pemuda tampan. Tatapannya begitu tajam memandangnya. Naruto semakin gugup. Ia sedang berhadapan dengan Pangeran Kedua, Uchiha Sasuke.
"Berdansa denganku?" tawar Pangeran dengan wajah datarnya sambil mengulurkan tangan kanannya. Namun Naruto tak menampik bahwa wajah sedatar papan itu begitu tampan dan menawan. Malu-malu gadis itu menerima uluran tangan.
Hanya dalam hitungan detik mereka menjadi pusat perhatian. Tak terkecuali dua kakak tirinya. Kepalanya seperti berlubang dengan tatapan tajam mereka.
Seperti dunia milik sendiri, mereka terus berdansa dengan diiringi musik. Rona merah menghiasi pipi Naruto setiap Sasuke berbisik padanya. Entah perasaan Naruto saja atau Sasuke memang tidak mengalihkan pandangan darinya.
TENG
TENG
TENG
Naruto mundur beberapa langkah, menjauh dari Sasuke. Matanya teralih pada jam besar yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Kemudian nenatap Sasuke lekat, tak rela meninggalkannya.
"Ada apa?" tanya Sasuke dengan kerutan. Ia sedikit tidak suka dengan gelagat Naruto.
"A-aku harus segera pergi." Jawab Naruto. Ia berjalan tergesa-gesa dengan sepatu kacanya. Tentu Sasuke tidak tinggal diam. Pemuda itu menyusul Naruto dan menggenggam tangan gadisnya.
"Aku harus pergi!"
"Tunggu!" tanpa sadar Sasuke berteriak. Membuat mereka kembali menjadi pusat perhatian.
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat, sebelum Sasuke kembali berbicara, "Aku minta nomor teleponmu, pin BBM, id LINE, Instagram, Path, Facebook, Twitter, Whatsapp, dan Snapchat."
Kemudian semua cengo mendadak.
<<<>>>
Whoaaa! Maaf ya, bukannya update Little Girl atau The Curse, malah bikin ini. Salah temen-temenku yang tiba-tiba nyeletuk -.-
Maaf juga kalau ada typo atau kesalahan lainnya. Ceritanya bener-bener langsung dibuat tanpa diedit dulu :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella (Tapi Bohong)
Fanfiction[SasufemNaru, AU, Parody] Lonceng berbunyi. Tepat pukul sepuluh malam. Naruto panik dan mencoba berlari. Namun Sasuke menahannya.