"Berhubung sekarang hari ketiga ospek yang artinya hari terakhir ospek jurusan ekonomi, jadi akan ada challenge buat kalian peserta ospek." Pengumuman dari mc ospek yang membuat Una mengerang malas.
Challenge apa lagi daahh. Gak puas apa kemarin ngerjain maba malem-malem. Batin Una sambil mengingat ospek hari kedua kemarin.
Flashback
"Fakultas kamu kok ospeknya malem sih? Gak capek apa udah pagi ospek, malem ospek lagi?" Tanya Tiyas prihatin.
"Pfftt mana gue tau, aneh banget emang. Capek badan gue mau mati rasanya." Keluh Aruna kesal.
"Semangat Una!" Hibur Tiyas.
Una hanya memberi senyum kecil.
"Moga abis gini gue gak pulang ke kos badan doang ye. Tapi utuh sama raganya sekalian."================================
"Ayo kelompok LEON WALRAS kumpul disini!" Teriak kak Puput sebagai senior yang bertanggung jawab atas kelompok Leon Walras.
Setelah semua berkumpul, Rio mulai menghitung jumlah anggota kelompok.
"Nah pas." Ujarnya setelah menghitung dengan senyum puas.
"Sekarang Rio bakal umumin tentang acara malam hari ini. Tetep semangat ya walaupun ospeknya sampek malem." Tutur kak Puput memberi semangat.
"Kak udah mau tewas nih kitaaa. Masa istirahat bentar doang cuma buat mandi sama shalat magrib di kos." Keluh Rita, salah satu anggota.
"Iya kaaaaakkkkk." Anggota yang lain menimpali.
"Malahan aku belum pulang ke rumah kak. Tadi aja numpang di kosnya Popo." Seru Sarah.
"Dijadiin pengalaman aja dek. Nanti pasti kangen kok sama keseruan ospek." Ujar kak Puput sambil tersenyum.
Gak kangen deh. Makasih. Batin Aruna.
"Ekhem ekhem..." Rio berdehem agar mendapat perhatian anggota kelompoknya yang dari tadi sibuk mengobrol sendiri.
"Eh tuh si Rio minta diperhatiin." Ujar Rosita memberi tahu teman-temannya yang lain.
"Apa Rio minta diperhatiin? Ciyeee Rio minta diperhatiin." Sorak Sarah mengompori teman-temannya yang lain sambil menggoda Rio.
Bukannya terpancing perkataan Sarah, malah kali ini Oki menimpali perkataan Sarah.
"Rio kali yang minta diperhatiin sama kamu. Kok gak peka banget sih Sar."
Anggota kelompok yang lain pun menyoraki, "ciyeeee pak ketua suka sama Sarah.."
"Pantesan tadi sore Rio nawarin buat nebengin Sarah sampek ke kosnya. Ternyata ada maksudnya. Hahahahahahahaha." Kali ini giliran Tatang menggoda Sarah dan Rio.
"Hah beneran Ya? Wah si Rio pdktnya mulai berani yaaaaa." Aruna terlihat mulai antusias dengan topik Rio-Sarah.
"Ahahahahahahaha. Mukanya Sarah blushing tuh." Tawa Aruna mulai meledak melihat pipi Sarah merona.
"Iihh Una nyebelin!" Sarah pura-pura kesal sambil berusaha mencubit Aruna yang menghindari cubitannya.
"Eh udahan ngejeknya, Rio mau ngumumin gak jadi-jadi gara-gara rahasianya kebongkar." Ujar kak Puput agar menyudahi topik duo sejoli antara Rio dan Sarah.
"Jadi gini temen-temen, malem ini kita bakal ada games tapi menguji kekompakkan dan tanggung jawab kelompok. Jadi kita akan dibagi jobdesk sesuai dengan pasangannya oleh kak Puput. Terus setiap pasangan harus mendatangi stand yang udah ditentukan, yaudah dari sana nanti bakal disuruh ngelakuin sesuai perintah senior atau clue. Tanding sama kelompok lain, yang menang dapat poin tambahan, yang kalah dapat hukuman dan pengurangan poin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Kampus
Teen FictionJadi anak kos, maba, adaptasi, homesick, jatuh cinta, sakit hati, individual, persaingan itu semua dirasakan Aruna saat resmi menjadi mahasiswa. "Mau pulang, kangen kasur kamar di rumah." - Aruna, maba gak tau apa-apa.