BEACH IN LOVE

67 8 13
                                    

AWI PARTY

" BEACH IN LOVE "

dedicated for AuthorAWI

Gadis berambut sebahu itu kembali membaca party invitation dari sebuah komunitas misterius pencetak penulis berbakat. Matanya benar kan, itu sebuah undangan untuknya. Benar bukan? Ada coretan namanya tertera di sana. Antara bangga dan ketidakpercayaan. Sungguh, gadis yang mengenakan terusan berwarna peach itu merasa tidak percaya bahwa dirinya di undang.

Ditatapnya sebuah pintu dari tanaman yang direkatkan satu sama lainnya, dengan tulisan "Welcome to AWI's Party" di atasnya. Pintu itu tidak berdaun pintu. Sebenarnya hanya seperti gerbang masuk saja. Sekelilingnya merupakan ruang kosong, hanya pasir putih yang menjadi perekam jejak langkahnya. Ah, ada pula meja penuh makanan yang mengisi beberapa ruang kosong di dalam gerbang. Deburan ombak menjadi musik pengiring yang memenuhi indra pendengarannya. Ia takjub dengan apa yang ada di sana. Belum pernah sekali pun, ia diundang di acara pesta ulang tahun berkonsep Beach In Love.

"Hei," seru seorang gadis berkepang satu sembari menepuk pundaknya. Zea, si gadis berkerudung peach menoleh kepada gadis berjilbab nan cantik itu. Zea menampakkan lengkungan bulang sabit pada wajahnya.

"Kamu, Zea kan?" tanya gadis yang berjalan beriringan bersamanya.

"Ah, iya, aku Zea, kamu Tirza kan? Hmm ... Katir?" Zea membalik pertanyaan gadis yang disangkanya bernama Tirza itu. Gadis yang dipanggil Tirza itu pun menggerakan kepalanya ke atas dan ke bawah dengan senyum yang mengembang. Dua gadis yang berjalan bersisihan itu pun, melewati gerbang tanaman. Mereka disambut oleh gadis chinesse bermata sipit yang langsung memberikan sebuah pelukan kepada mereka.

"Hai! Welcome for our party!" ucapnya riang. Ia mengambil jeda napas sebentar, sebelum melanjutkan perkataannya. "Gue Chacha, hehehhe! Kalian Zea dan Tirza kan? Isi daftar tamu undangan dulu ya!" Chacha melanjutkan ocehannya, bahkan sebelum Zea dan Tirza menjawab sapaannya.

"Tapi, konfirmasi undangannya dulu ya guys!" Kedua gadis itu langsung memberikan undangan yang sedari tadi mereka genggam. Chacha menerima undangan tersebut dan mengeceknya.

Tidak lama, gadis itu langsung menunjukkan sebuah buku tamu unik. Buku itu seperti lembaran surat jaman purbakala. Berbahan kain yang dapat digulung. Untuk menuliskan nama, bukannya menggunakan bolpoin, tetapi menggunakan pena yang harus terlebih dahulu dicelupkan tinta. Bergantian, Zea dan Tirza menuliskan nama, alamat, nomer handphone, serta ucapan pada buku tamu tersebut.

Bagi Zea, pesta ini sungguh berbeda dari biasanya. Kalian tahu, pesta ini diadakan di salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Seluruh biaya akomodasi pun sudah ditanggung oleh panitia. Anggota hanya harus datang dengan code dress yang ditentukan. Begitupula dengan Zea, baru tadi siang ia sampai di Jakarta. Sekitar pukul 14.00, ia menyeberang ke pulau ini. Semuanya gratis, gadis itu tidak mengeluarkan sedikit pun dana.

Setelah menyebrang, ia hanya perlu menuju cottage yang telah disiapkan untuk menaruh kopernya dan beristirahat sejenak sebelum menuju tempat pesta. Ia tidak menemukan satu pun teman selama perjalanan menuju cottage. Kata panitianya sih, agar mereka mencari teman sendiri. Seluruh undangan hanya diberi sebuah peta menuju tempat pesta utama.

Selesai menuliskan data diri di buku tamu, Chacha mempersilakan mereka menikmati pesta yang sudah lumayan penuh oleh tamu undangan lainnya. Zea yang perutnya berbunyi memilih menghampiri meja yang terisi oleh berbagai jenis tart kecil. Sebenarnya, ia ingin menyapa teman-teman lainnya, hanya saja ... perut sudah tidak bisa kompromi. Tidak jauh berbeda dengan Tirza yang langsung mengambil snack di meja terdekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AWI PARTY 'BEACH IN LOVE'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang