"Jadi."
"Jadi?."
"Hah, kenapa kamu mengajakku keluar?." Tanya Kaneki menghela nafas, beberapa bulan telah berlalu sejak kejadian itu. Rose mulai kembali bersikap seperti biasanya dan hari ini dia memutuskan untuk mengajak Ken jalan-jalan mengingat selama mereka menjadi sepasang kekasih mereka hampir tidak punya waktu untuk sekedar berkencan.
"Ayolah, kamu sedang tidak sibuk di Aogiri dan hari ini aku juga libur dari pekerjaan maupun kuliah, jadi ayo kita sedikit bersenang-senang." Jawab Rose menyunggingkan senyuman diwajahnya, sedangkan Kaneki hanya menghela nafas, tapi dia senang setidaknya Rose yang dia kenal sudah kembali, tak sesedih kemarin.
Mereka menelusuri mall sambil bergandengan tangan, mengunjungi beberapa toko sampai arcade. Bahkan Rose sempat mencoba game dance-dance revolution hingga mendapat score tertinggi, padahal dia memainkannya dalam mode expert dan tak pernah satu kalipun miss. Tentu hal ini membuat Kaneki dan beberapa orang yang menontonya takjub, tak ada manusia normal yang bisa memainkan game itu tanpa ada miss, well dia memang bukan manusia sih.
Setelah itu mereka mampir di sebuah restaurant fastfood karena Rose mulai lapar, seperti biasa Kaneki hanya memesan kopi, sedangkan Rose memesan burger ukuran sedang, soda fload, juga kentang goreng. Sepanjang makan, mereka terus mengobrol banyak hal, Rose juga bercerita pasal Hide yang jadi mengikuti dia kemana-mana saat berada di kampus, bahkan mengiriminya pesan tiap hari yang direspon kekehan oleh Kaneki melihat tingkah sahabatnya yang sedikit overprotective pada Rose, tapi dia tak menceritakan pasal Hide yang bekerja sambilan menjadi kurir di CCG, dia tak ingin membuat Kaneki khawatir.
Pulangnya mereka sempat mampir disebuah toko perhiasan karena Clarisa memintanya untuk membelikan kalung, dan karena Rose begitu menyayangi asistennya satu itu, dia pun tak dapat menolak permintaannya. Kaneki sendiri juga melihat-lihat cincin yang terpajang disana, dia ingin sekali membelikannya untuk Rose sebagai tanda kalau dia adalah miliknya. Jadi saat Rose sedang disibukan memilih kalung, Kaneki memanggil salah satu penjaga toko.
"Ya bisa saya bantu."
"Ano aku ingin melihat cincin ini, tapi tolong rahasiakan hal ini dari gadis itu, dan tolong buat dia sibuk." Pinta Kaneki pada pemuda bersurai hitam yang merupakan penjaga toko itu, panggil saja dia Yuu. Yuu langsung connect dengan permintaan Kaneki seketika tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
"Tenang saja, aku akan meminta Haibara untuk membuatnya sibuk, jadi anda bisa memilihkan cincin untuk pacar anda." Jawab Yuu segera pergi kearah wanita yang tengah meladeni Rose, meninggalkan Kaneki yang wajahnya sudah memerah mendengar perkataan Yuu. Tak lama Yuu kembali ketempat Kaneki masih dengan senyuman diwajahnya.
"Oh ya dan soal cincinya." Yuu mengambil sebuah cincin emas bertahtahkan batu berlian membentuk lambang love dan memperlihatkannya pada Kaneki.
"Apa menurutmu ini cocok untuknya?."
"Untuk wanita cantik sepertinya memang sangat cocok, tapi aku rasa untuk melamarnya aku sarankan yang ini saja." Jawab Yuu menunjukan sebuah cincin perak dengan berlian disana.
"Ini juga bisa diberi ukiran didalamnya."
"Begitu ya, baiklah aku ambil yang ini, dan tolong berikan ukiran nama ini didalamnya." Ucap Kaneki menuliskan 'Ken & Rose' pada catatan yang ada diatas meja.
"Emm aku mengerti, tolong tunggu sebentar ya." Jawab Yuu segera masuk kepintu bertuliskan 'staff only', dan tak sampai 5 menit dia kembali dengan membawa sebuah kotak beludru warna merah ukuran kecil ditangannya.
"Ini cincinya." Ucap Yuu membuka kotak beludru itu dan menunjukan cincin yang tadi dengan sebuah tulisan 'Ken & Rose' pada bagian dalam cincin itu, tertulis sangat rapi dan terkesan elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (II)
FanfictionAku tak mengerti jalan pikirannya, kenapa dia lebih memilih bergabung dengan Aogiri daripada kembali ke Anteiku?. Apa dia akan pergi sama seperti orang itu?. Dan juga kenapa masa lalu kembali datang menghantuiku?. . Sequel dari Vampire X Ghoul (I)...