"Mesum-mesum gini kamu juga suka,wlee"
"PEDE!!!"
Aldi langsung masuk kembali ke kamar mandi. Dia takut jika telah membangunkan macan tidur.
30 menit kemudian
"Vel?"
Tak ada jawaban apa-apa dari mulut Vella.
"Hey kamu dimana?"
Aldi terus mencari-cari keberadaan nya itu. Hingga ia mencium aroma sedap dari dapur. Pria itu langsung menuju dapur,karena dia yakin Vella sedang memasak disana untuk nya.
Benar saja dugaan nya itu,Vella dengan lincah nya memasak. Gerak memotong nya tak perlu diragukan lagi,dia cukup lihai dibagian potong memotong.
"Masak apa hm?"
Tangan nya melingkar diperut Vella. Dan wanita itu merasakan getaran yang cukup dahsyat. Ingin rasanya setiap hari Aldi memperlakukan nya seperti ini.
"Masak apa coba tebak"
"Main tebak-tebakan nih?" kata Aldi sambil mencubit pipi mulus Vella.
"Aww" desis nya.
"Gitu aja kesakitan,belum kalo aku masukin nanti" goda Aldi.
"Mamam nih mesum!" Vella menempelkan spatula yang panas ke tangan Aldi.
"AAAA! Sakit tau"
"Bodo. Makannya ngga usah mesum"
"Bercandaan padahal" kata Aldi sambil memasang wajah kesakitan nya itu.
"Yah melepuh gitu,maaf yaa. Sini aku obatin"
"Ngga perlu. Cepet ini mah sembuh nya. Yaudah makan ayo,udah siap kan?"
"Nggapapa gimana,ini pasti panas banget kan?"
"Dingin..." jawab nya datar.
"Ha dingin? Ko bisa sih?" tanya Vella polos
"Ya panas dong,sayang"
Aldi sengaja menekan kata sayang guna ingin melihat seperti apa ekspresi Vella saat pipi nya memerah.
"Apa sih kamu liatin terus" kata Vella sambil memukul lengan Aldi.
"HAHAHA" tawa Aldi pun pecah.
"Rese!!" Vella menempelkan spatula yang panas tadi ke tangan Aldi 'lagi'.
"Awwhh,Vella kamu gila? Ini bisa-bisa memar luka aku" kata Aldi dengan wajah kesakitan.
"BO..DO.."
"Calon istri aku kejam banget deh,belum juga dihalalin udah KDRT aja" clemong nya.
"Kamu sih.."
"Yaudah ayo makan, mama seperti nya udah nunggu"
"Loh ngga kerja dulu?"
"Kita meliburkan diri. Ngga perlu takut,kamu kan pergi nya sama boss" kata Aldi dengan nada penuh keangkuhan nya.
"Siap boss" Vella hormat kepada Aldi.
***
Kini mereka sudah sampai di halaman rumah yang sangat luas,begitu takjub nya Vella saat pertama kali menginjakan kaki di rumah bak istana ini. Rumput-rumput yang dicukur rapi, dan halaman yang asri. Kedatangan nya pun disambut hangat oleh mama Aldi.
"Haiiii,lama sekali sih. Mama nungguin dari tadi ini loh,yuk masuk" katanya antusias sambil menggandeng tangan Vella.
"Anak nya ngga diajak juga nih?" gerutu Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
De TodoDiawali dengan paksaan hingga akhirnya satu sama lain bisa saling nyaman. Karena mencintai tidak dari paksaan orang lain,melainkan bagaimana kita menjalankan nya dengan sepenuh hati