Semilir angin yang berhembus dan gemerlap lampu-lampu hias yang ada di kota Paris ini, memang akan membuat orang berdecak kagum akan keindahannya. Dari atas balkon apartement semua itu terlihat lebih indah dan jelas. Banyak orang yang hilir mudik kesana-kemari dan kendaraan bermotor yang lainnya membuat kota ini serasa lebih hidup.
“ Hey, mau sampai kapan kamu di situ NC ?”Tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah ibuku sendiri.
“sebentar lagi” jawabku.
“ cepat kau keluar ibu dan ayah ingin membicarakan sesuatu!!” suruh ibuku.
“baik bu” ibu mau bicara apa coba pake suruh-suruh gitu, kenapa gak langsung bicara aja, apa mereka mau ngasih aku kejutan atau mereka mau mengajakku liburan ke luar negeri lagi. Tanpa banyak bicara lagi aku langsung turun dan langsung duduk di ruang makan. Karna kalau aku terlambat aku akan di omelin oleh ibuku tercinta.
“ lama sekali kau ini” ucap ibuku.
Ya ampun ini orang gak tau sabar banget ya untung ibu aku sendiri kalo bukan udah aku marahin*anak durhaka#oke abaikan*
“sudahlah yang penting aku kan sudah di sini” jawabku seenaknya.” Jadi, apa yang ibu mau bilang tadi?” tanyaku.
“ ibu dan ayah sudah bicara dan kami sepakat akan menitipkanmu ke pamanmu yang ada di Indonesia”
“bruffttt” sangking kagetnya aku sampai memyempotkan makananku keluar. Apa mereka bilang mreka mau menitipku mereka kira kau ini barang apa main titip-titip aja. Aku gak setuju.
“ohh ,,, tidak bisa *style sule*. Pokoknya aku gak mau. Nanti sekolah aku gimana. Nanti kalo aku di sana gak di urus gimana nanti kalo di sana aku gak di kasih makan di gimana. Apa ibu sama ayah mau anak semata wangnya yang keren, ganteng, imut, manis tiadara dunia akihat ini jadi anak yang dekil, jelek, kurus, ato yang paling parah kalo aku mati muda gimana. Aku itu belum dapat pacar, belum bisa gapai cita-cita aku belum…” sebelum aku melanjutkan kata-kataku mulutku udah di tutup sama kak Ryan yang notabenya adalah kakak sepupuku yang tinggal sama aku ehh…ralat maksudnya yang numpang hidup di apartementku dan orang tuaku.
“kamu itu lebay banget sihh. Cihh cowok apan tuh”cibirnya. Dasar tidak tau malu udah numpang malah ngejek lagi, aku usir baru nyahok.
“biarin” aku memeletkan lidahku.
“kau terlalu berlebihan NC, pamanmu tak seburuk itu. Jadi kau mau kan ?” bujuknya.
“sekali tidak ya tetap tidak”
“ kau ini kayak ank kecil saja” cibir kak Ryan LAGI, kayak ank ini gemar membuatku kesal dan marah atau jangan-jangan dia menyukaiku, karna menurut buku yang aku baca yang berjudul “7 tanda-tanda cinta” no.2 di sebutkan bahwa kalau ada orang sering membuatmu kesal maka pasti dia menyukaimu *oke abaykan*. Memang pesonaku ini tidak ada tandingnya, apa lagi senyumanku aku yakin semua orang tidak akan bisa tahan.
“ kau ini diamlah. Emangnya kenapa sih aku mau di titipin “
“ibu sama ayah mulai besok akan sangat sibuk, dan mungkin ibu dan ayah tidak waktu untukmu lagi jadi kita menitipmu agar kau ada yang rawat. Kau mengerti”
“iya ,, tpi kn masih ada kak Ryan yang ..” lagi-lagi omonganku di putus oleh manusia setengah iblis yang tak lain tak bukan adalah kak Ryan.
“ mulai besok aku akan meneruskan kuliahku di Loa Angels. Jadi, aku tidak bisa menemanimu” sepertinya dewi fortuna tidak memihakku sekarang. Mau di apakan lagi sekeras apa pun aku membantah sekuat apa pun aku menolak tetap saja aku akan pergi. Nasib – nasib.
“Ya sudahlah. Aku mau. Memang kapan?” ucapku sedikit tidak rela.
“besok” jawab ayah santai. Kenapa semua harus besok, besok, dan besok. Kayaktidak ada yang lain saja.