My Nath

13 0 1
                                    

Lagu yang dimainkan 'Innocence - Avril Lavigne'

Dan kemudian aku entah mengapa rasanya ingin ke danau dimana moment bersama Nath berada. sambil menyeka air mataku, aku meminta izin ke ibu untuk pergi ke danau sendirian.

Aku ingin sendirian, ingin tenang, ingin mengingat ingat moment bersamanya.

Sebenarnya aku tidak enak dengan Jane meninggalkannya sendirian dan karena aku lah dia kesini, dia sebenarnya tinggal di Selandia Baru. Jadi sementara dia tinggal dirumahku.

Tapi Jane sepertinya mengerti. karena kata dia, dia tidak mempermasalahkan hal ini.

Sesampainya di danau, aku mengingat ketika aku pulang dari Selandia Baru. Dan aku menjadi anak baru disalah satu sekolah didaerah aku sewaktu kecil yang tanpa disangka aku bertemu lagi dengan Nath. Ya, aku satu kelas dengan Nath, teman kecilku yang hilang.

Aku selalu menyendiri waktu itu, karena aku itu paling susah untuk berbaur dengan teman baru. Tetapi Nath selalu ada untukku dia selalu menemaniku disaat aku sedang kesepian, bahkan dia berpindah tempat duduk disampingku yang sebelumnya belum dihuni oleh siapa pun.

"Stella, kamu kah?" kata dia sambil menunjukan foto masa kecilku dengan Nath.

Aku sontak kaget, dari mana dia mendapatkan foto itu.

Atau jangan, jangan...

"Nath? Jadi ini kamu?" kataku.

"Nath duduk sini ya" kata Nath.

Akupun mengangguk.

"Tanpa disangka ya kita bertemu lagi ditempat yang sama. Persis ya kaya jodoh". Kata Nath

" hah? Apa?" kataku dengan sengaja berkata seperti itu agar Nath mengulang perkataannya.

"NATH KANGEN STELLA!" teriak Nath dikelas hingga ibu guru melemparnya dengan sebuah penghapus papan tulis karena Nath begitu sangat berisik pada saat ibu guru sedang menjelaskan pelajarannya.

Pertemuan kembali yang lucu, menurutku.

Akupun hanya bisa menahan ketawaku.

Hari demi hari bersamanya terus berlalu, aku merasa ketika dia ada, dia selalu membuat hidupku penuh berwarna. Ketawa sana sini selalu ada dengan bersamanya.

Seperti misalnya ini.

Waktu pulang sekolah, aku dan Nath pulang bareng. Nath ingin mengantarku sampai ke rumah. Sepanjang perjalanan gelak tawa mewarnai kami. Nath mengajakku untuk memencet tombol dimana kata Nath itu adalah rumah om om banci yang genit kepadanya.

Aku dan Nath lalu menyelinap, lalu memencet tombol berkali kali.

"Siapa ya?" kata seseorang yang didalam.

"Ini abang ganteng sayang" kata Nath dengan cekikikan.

Lalu setelah om tersebut membuka pintu, aku dan Nath sontak lari dan kabur. Akan tetapi om tersebut mengejar-ngejar kami. Sepertinya om tersebut ingin mengincar Nath, karena Nath memang ganteng.

Aku dan Nath lalu melihat ada seekor anjing yang sedang keluyuran, anjing tersebut malah mengejar banci tersebut hingga pantatnya digigit sampai celananya bolong. Sontak kami tertawa.

Setelah sudah menjauh dari om tersebut tiba-tiba sepatuku bolong. Mungkin karena tadi berlari terlalu kencang.

"Sini naik kepunggung Nath" kata Nath.

"Jangan nanti keberatan, kalau kamu nanti pingsan dijalan karena kecapean, aku jugakan yang salah" kataku.

"Engga ko. Nath kuat kalo ada Stella. Udah naik aja" jawab Nath.

Akupun menaiki punggungnya Nath. Begitu bahagia saat bersamanya.

Dan ingatlah ini...

Nath mengajakku ke sebuah danau, dimana itu adalah tenpat perpisahan kami sewaktu kecil.

"Tau ga. Semenjak ga ada kamu. Aku selalu datang kesini sendirian. Tapi entah mengapa kalo aku mengajakmu rasanya begitu sangat istimewa". Kata Nath dengan berkaca-kaca

Akupun tersipu bahagia.

Lalu tangan Nath merangkul bahuku.

Tiba-tiba dia mencium pipiku.

Pipiku memerah.

Dan dia mencium bibirku. First kiss

Dengan reflek aku yang sedang mabuk kepayang dengannya, maka aku membalas ciumannya tanpa ada penolakan ciuman darinya.

Begitu moment yang indah.

In Loving MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang