diam ketiga

82 6 3
                                    

Aku benar-benar bahagia!

Aku berhasil menemukan salah satu akun media sosialmu. Aku bisa memperhatikanmu lewat handphoneku. Aku bisa stalk  kamu. Senangnya.

Tapi, kok aneh? Aku melihat profile picture LINE kamu sama cewek. Cewek yang waktu ada di kantin lagi. Sebenarnya dia siapa?

Aku mencolek bahu Ani. "Ni, kamu tau dia siapa?"

Ani menggeleng kepalanya. "Nggak, katanya sih, sepupunya. Tapi, gatau deh."

Aku menghela napas. kumatikan handphoneku dan bangkit dari kursi. Aku harus menbasuh wajahku. Supaya segar.

Aku keluar dari kelas. Berjalan menunduk sambil melihat sepatu bulukku. Tapi, tenang aja, nggak perlu khawatir. Aku udah jago jalan ka--

BUG

Aku menabrak sesuatu. Kuharap itu manusia, bukan tiang. Aku mengangkat kepalaku, dan ternyata...

... Ya Tuhan, apa ini sungguhan?!

"Maaf," ucapku sangat pelan.

"Nggak pa-pa kok, ini salah aku. Oh ya, nama kamu siapa? Sebagai permintaan maafku, gimana kalo pulang sekolah aku traktir kamu bakmi dekat sekolah?"

HAH?

Nggak salah?

Ini orang sebenarnya kenapa?

Aku menggeleng kecil. "Nggak perlu. Namaku Zoya. Permisi."

Aku berjalan sangat cepat menuju kamar mandi. Jantungku berdebar-debar. Apakah ini sungguhan? Kalau ini sungguhan aku bakalan menonton film romantis malam ini!

"Hei, tunggu!" teriaknya.

Aku semakin mempercepat jalanku. Ah itu dia! Aku memasuki kamar mandi dengan napas terengah-engah. Sungguh, ini capek banget.

Aku menatap cermin dihadapanku. Mulai membasuh wajahku dengan air. Aku keluar dari kamar mandi. 

"Kenapa kamu kabur?"

------

belum diedit. maaf kalo ada yang 'salah' wkwk.

30 Juli 2016


DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang