Chapter 4

9.8K 840 10
                                    

Ali: Cepet kesini!

Sebuah pesan masuk membuat Prilly mendengus kesal, pasalnya bel pulang baru saja berbunyi sedangkan Ali justru menyuruhnya berburu-buru, tidak tahukan dia kalo Prilly sedang sibuk merapikan alat sekolahnya ke dalam tas

Dengan langkah terburu-buru serta dengan perasaan yang berkecamuk, Prilly mencoba tenang menghadapi Ali nantinya

Sesampai di taman belakang sekolah, Prilly melihat sosok Ali sedang melamun dengan tatapan lurus ke depan. Mau tak mau, Prilly harus menghampiri Ali dan menanyakan tujuannya mengapa ia mengajak Prilly kesini

"Kenapa?" tanya Prilly cuek

"Duduk!" perintah Ali tanpa menoleh ke Prilly sedikit pun

Hening!

Ada keheningan beberapa saat, keduanya hanya diam mematung menatap lurus ke depan tanpa ada omongan sedikitpun

"Apa benar ucapan Dodi tadi?"

Suara Ali berhasil memecahkan keheningan saat ini, dan ucapan Ali berhasil membuat Prilly terbujur kaku. Prilly menundukan kepalanya dan memainkan jari-jarinya dengan gemetar, Prilly benar-benar takut jika Ali marah

"Gue gak maksa lo buat jawab, asal lo tau, gue itu paling gak suka dibohongin apalagi di kecewain sama orang, gak peduli sekalipun dia cewek!"

"..udah cukup kejadian 2tahun kemarin jadi pembelajaran buat gue ke depannya. Gue gak mau kejadian itu terulang lagi, susah Prill, buat nyembuhin lukanya" ucap Ali dengan suara yang mulai terdengar seperti terluka

Prilly mengangkat kepalanya dan menatap Ali yang masih setia menatap lurus dengan pandangan yang sangat sulit di artikan

"Maksudnya? Kejadian apa? Kenapa gue gak tau?" cerocos Prilly, seakan lupa atas pertanyaan Ali sebelumnya

Ada helaan nafas dari Ali, matanya mulai menerawang pada kejadian lalu

"Dulu, tepatnya waktu kita kelas 10, gue pernah ngalamin pacaran sama seorang cewek, lisa namanya.."

"...Lisa gadis yang lucu, asik, seru, dan selalu bisa bikin gue ketawa. Gue sama dia selalu ngabisin waktu bareng-bareng, kemana-mana selalu berdua, sampai gue bener-bener cinta banget sama dia. Sampai tepat tanggal anniversary kita ke 6 bulan gue tau semuanya..."

"Tau apa?" tanya Prilly cepat

Ali mulai membenarkan posisinya, kini Ali bersender tepat di sandaran kursi. Ada luka yang sangat menyakitkan dari sorot mata Ali

"Gue tau semuanya, ternyata cinta dia selama ini ke gue gak tulus. Tujuan dia ngedeketin dan pacaran sama gue cuma buat nunjukin ke teman-temannya kalo dia bisa pacaran sama cowok pandai kayak gue, sakit awalnya waktu gue tau semuanya.."

"..,gue gak nyangka bisa sebodoh itu dibuat bahan taruhan sama Lisa dan teman-temannya, rasa kecewa itu selalu muncul kalo gue nginget kejadian buruk itu lagi"

"..itu alasan kenapa gue gak mau belajar,Prill, gue gak mau jadi cowok pandai, gue gak mau jadi cowok baik lagi, gue gak mau dibuat sebagai bahan taruhan orang-orang" ucap Ali yang mulai memejamkan matanya

Hati Prilly sesak mendengar semua cerita Ali, cerita yang Ali ceritakan terjadi lagi pada Prilly. Prilly sudah seperti Lisa meskipun tujuan utamanya berbeda, tapi bagaimana pun juga Prilly akan menyakiti Ali kapanpun waktu itu akan menjawab

Prilly menunduk tak berani menatap Ali yang kini menatapnya dengan intens. Ali menarik dagu Prilly agar menatapnya

"Maaf kalo lo udah tau cerita buruk tentang gue" ucap Ali sangat tulus

Everything has ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang