Vote dulu kuy biar gak lupa
***
Ya aku yakin dia Arzaylea. Namun apa yang dilakukannya disini? mencuri?
"Arzaylea?" tanyaku memastikan
Ia hanya melihat kearahku dan hendak berlari keluar dengan donat yang dibawanya yang pastinya belum dibayar. Reflek aku mengejarnya dan hup aku mendapatkan tangannya.
"Ada apasih? lepasin!!" kata Arzaylea.
"Tapi kamu belum bayar donatnya" kataku
"Kamu siapa sih?!! pegawai disini yasudah aku bayar nih!!" kata Arzaylea sedari memberiku beberapa lembar dollar lecek.
"Bukan sih.. ehmm Namaku Nediva.. aku fansmu Arz. Aku ingin sekali jadi model tenar sepertimu.. aku sering liat liat wajahmu dimajalah bobo. Tapi dulu sih hehe." kataku karena ya entah kenapa aku jarang melihatnya lagi di majalah.
Sekarang kudapati dia tengah menatapku. Arzaylea sangat kacau. Rambutnya berantakan. Wajah pucat tak terulas maku up lengkap dengan alis berantakan yang offside. Pakaiannya pun tak kalah lusuh, dekil, dan berantakan. Hey, kemana Arzaylea yang badan dilapisi oleh barang barang branded, muka dilapisi oleh make up tebal plus alis melengkuk bak nike?
"Lalu aku melihatmu disini, mengambil donat dan tidak membayarnya, masalahnya Arz disini mereka membuat donat ini penuh cinta and of course they need money." kataku
"Ok ini donat buatmu dan ini uangnya, bayarlah ke kasir, sorry I just has a bad day and really stress" katanya sambil menggaruk garuk rambutnya yang sudah mulai menggimbal. Entahlah mungkin sudah ada desa kutu didalam sana. "Btw siapa namamu tadi?" tanyanya
"Nediva, Nediva Hoo-"
"Nediva Who? Who is your last name?" tanyanya. Hampir saja aku keceplosan
"I mean Nediva Wurtzbach." kataku
"Thats really a pretty name. You can be like me one day, just believe it." katanya
"Kalau liat khe kayak gini sekarang sih aku gak mau jadi kayak khe -_-" kataku dalam hati.
"You know its really glad to meet you Nediva, but I gotta go. Can you promise me to keep this just between us?" kata Arzaylea.
"Ok you can take my promise" kataku sambil tersenyum. Jelaslah memangnya aku akan cerita kesiapa? hal seperti ini sangatlah tidak penting untuk diceritakan. Lagipula aku kasihan pada Arzaylea. Ia terlihat sangat kacau. Mungkin efek diputusin Luke.
"Thanks Nediva, good day" katanya sambil tersenyum, melambaikan tangan padaku lalu beranjak pergi.
"Good day" balasku
***
Sudah beranjak sore. Calum pun tidak ada menghubungiku. Dari pada aku tambah gendut gara gara banyak makan donat, mending aku pulang. Ya setelah bertemu Arzaylea, aku balik lagi ke dalam toko untuk memakan donat donatku. Lalu aku memutuskan untuk pulang. Setelah keluar dari toko, aku teringat akan kekesalan Calum. Aku jadi males bertemu Calum. Jadi kuputuskan untuk kembali lagi ke dalam toko untuk membeli beberapa donat lagi. Dan hal itu pun berulang ulang hingga sekarang.
Namun sekarang aku putuskan untuk pulang kerumah. Setelah turun dari mobil Uber, aku langsung memasuki halaman rumah. Ya aku memang anti sama Uber tetapi mau bagaimana lagi? masak aku yang pergi ninggalin Calum aku sendiri yang minta dia jemput? kan gak lucu.. gengsi jugaa..
Setelah memasuki halaman aku melihat kejanggalan. Kenapa mobil disini jadi 4? bukannya aku hanya punya 2. satu untuk Calum satunya lagi untuk aku. Apa ini hadiah ya dari Calum gara gara ia sudah bikin aku kesel tadi? waah Calum romantis banget yaa. But wait, kalau mobil baru kenapa sudah ada plat nomornya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollywood Cth
FanficBagaimana rasanya sudah lama menjalin hubungan eh ternyata cuma publicity stunt Disini kalian tidak bisa membedakan Drama atau Nyata