09:40 pm
"Berhenti memandangiku seperti itu, Mark!" pekikmu setelah melempar Mark dengan case karet ponselmu. Namja itu tak henti-hentinya menatapmu dengan tatapan aneh sambil menaikkan kedua kakinya di sofa kamarmu.
"Look, (Y/N). Gaun pink itu benar-benar tidak cocok untukmu. Lagipula kau terlihat begitu pendek. Dan jepit rambut itu..mengingatkanku pada teman sekolah dasarku yang menangis dengan jeleknya karena jepitnya patah diinjak kakak kelas. Hahahah" ujarnya melontarkan komentar yang, menurutmu jahat ditambah tawa di akhir kalimat sambil ber-seal-clapping.
Kau lalu menatapnya geram. "Seriously? Mark, bahkan kau yang bilang gaun ini bagus" katamu kembali menatap cermin dan sedikit memutarkan badanmu ke kanan lalu ke kiri. "You didn't lie to me, did ya?" kau berhenti bercermin dan berbalik menatap Mark serius.
"Well, kurasa aku sedang melamun saat kau bertanya tadi.." jawabnya kembali menunjukkan tawa-tanpa-suara-nya. Kau lalu berbalik menggelengkan kepala, kesal.
"Hey..apa kau benar-benar tidak ingat besok hari apa?" tanya namja bernama asli Lee Minhyung itu saat kau mulai melepas jepit rambutmu. "Tentu saja aku ingat, Mark. Besok teman-teman sekelas SMA ku akan bertemu untuk merayakan ulangtahun Minji. And that's mean my ex will be there too" jelasmu sembari menyisir rambut panjangmu.
"Bukannya aku sudah memberitahumu? Itu mengapa tadi aku mengajakmu membeli semua ini" lanjutmu lalu berdiri dan menghampiri Mark. Entah mengapa raut namja itu berubah menjadi serius dan terlihat kecewa.
Kau lalu duduk di sampingnya. "Aish..kenapa aku jadi begini??" gerutumu mengacak rambutmu sendiri lalu menyandarkan kepala ke bahu Mark.
"Minhyung-ah, do me a favor. Menurutmu apa yang harus kukatakan saat aku bertemu dengannya?" tanyamu mendongakkan kepala untuk melihat Mark. Mark menaikkan salah satu alisnya tak mengerti. "My ex" lanjutmu memberi petunjuk.
"Entahlah" ujar Mark sambil menggerakkan bahu kirinya cukup kencang, membuat kepalamu membentur pipinya. "Akk! Aku serius,Mark.." kau mengelus pelan kepalamu dan memukul bahu Mark. "Katakan saja kau belum bisa melupakannya. Kau masih peduli padanya dan, I don't know. Just tell him everything you feel about him" jawabnya datar lalu berdiri dari duduknya.
"Jadi, apa besok kau ada waktu untuk latihan?". "Entahlah. Aku juga tidak tahu jam berapa acaranya akan selesai. Jadi, kalau besok aku belum datang, kau latihan saja dulu. Kau masih bisa melakukan rapnya tanpa bagian menyanyiku, kan?" tanyamu pada Mark. "Ofcourse, you're Mark Lee. A man who is capable of anything!" kau berdiri dan menepuk bahunya. Mark mengangguk tersenyum.
"Kalau begitu, katakan pada Minji 'selamat ulangtahun' dariku. Also, sampaikan pada mantanmu, katakan padanya kalau kau masih peduli padanya.." ujar Mark lalu tertawa.
"Shut up! What kind of bestfriend are you, huh?" kau berlari menghampiri Mark dan mendorongnya sampai ke pintu kamarmu, memaksanya keluar. "Katakan kalau kau masih peduli padanya, sampai-sampai ada yang lebih peduli padamu pun kau tidak tahu" katanya sambil terus berjalan menuju pintu rumahmu.
"Besok jangan terlambat terlalu lama, okay?" pekiknya melambaikan tangan saat menuruni tangga. Kau hanya mengangguk dan menatap diam sosoknya yang kemudian hilang setelah menutup pintu rumahmu. Kau menuruni tangga, mendekati pintu itu lalu menguncinya.
Entah, bocah itu sangat aneh hari ini. Saat di pusat perbelanjaan tadi, ia bilang gaunmu bagus dan kau terlihat cantik memakainya. Tapi saat sampai rumah, ia justru berkomentar konyol. Mengatakan kau tidak pantas memakai gaun itu dan, apalah itu tadi. Kau bahkan masih belum mengerti. Dan kalimatnya tadi sebelum ia pulang, apa maksudnya? Jika ia mengetahui ada seseorang yang menyukaimu, biasanya ia akan menceritakan semua profil tentang namja itu. Ya, dia termasuk sahabat yang possesive. Tapi tadi? Tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Gift [NCT Mark]
Fanfiction☑ Bahasa Mark Lee special 18th birthday imagine Story and cover by: J_almathea