"Teeetttt, teetttt,, teeettt." Bel disekolah SMA sinar harapan berbunyi tanda waktunya pulang, anak -anak berhambur keluar kelas masing-masing, sebagian murid berlarian menuju pintu gerbang sambil menunggu jemputan.
"Lun, jadi gak kita ngerjain tugas matematika dirumah ku??" Tanya tasya sambil memasukan buku kedalam tas.
"Iya dong,, langsung kerumah kamu aja ya? Soalnya males aku kalo pulang dulu baru kerumah kamu." Kata Luna.
"Ok. Yuk kita berangkat." Ajak tasya.
Luna dan tasya adalah murid kelas XII IPA mereka sahabatan dari kelas X, kemana-mana selalu berdua. Luna seorang cewek yang baik hati, menyenangkan, cantik, ditambah memiliki otak yang bisa disebut pintar. luna lahir dari seorang ibu yang cantik, hingga ia menuruni kecantikan ibunya, ia memiliki paras yg cantik, hidung mancung, mata agak sipit, dan rambut panjang yg indah. Dia terlahir dari keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga kaya.
Tasya adalah sahabat baik Luna, dia keturunan orang jawa dengan kulit hitam manis, rambut lurus sebahu, Tasya berbanding terbalik dari Luna, ia terlahir sebagai orang kaya, namun memiliki hati yang baik dia bukan orang kaya yang sok. Mereka berdua adalah sahabat karib, selalu berbagi, selalu menolong kalau salah satu lagi membutuhkan.Sesampainya dirumah Tasya. "Mari masuk Lun." Ajak tasya sembari mempersilahkan Luna duduk druang tengah. Luna pun mengangguk dan mengikuti Tasya masuk, dan duduk di sofa berwarna biru muda yang terlihat sangat empuk.
"Sendiri aja Sya? Ka Tio mana?" Tanya Luna.
Tio adalah kakak dari Tasya. "Ada mungkin, tuh main basket sama teman2 dtaman belakang, suara ributnya juga kedengeran kn?" Kata tasya sambil sedikit tertawa.
"Iya juga ya."
"Bentar ya aku ke atas dulu ganti baju, kamu mau ganti baju juga?"
"Ngga deh sya."
"Oke deh, bentar ya." Tasya pun beranjak meninggalkan ruang tengah menuju dapur terlebih dulu sebelum ia naik ke atas. "Bi, tlong buatkan teman ku minum ya." Kata tasya kepada bi surti pembantunya.
"Iya mba." Kata bi surti sambil mengangguk.
Tasya pun langsung menaiki tangga menuju kamarnya.
Diruang tengah terlihat luna sambil membaca buku yang ia bawa.
"Mba, ini airnya silahkan diminum." Bi surti menyuguhkan orange jus seger diiringi dengan senyuman.
"Iya,, makasih ya Bi.." kata Luna sambil tersenyum manis. Luna memiliki senyum yang sangat menawan. Bibi pun kembali kedapur.
suara ribut terdengar dari pintu samping, terlihat kak Tio dan teman-temannya menuju ruang tengah dimana luna berada disana.
"Eh, ada Luna disini. Belajar lagi ya Lun?" Sapa kak Tio.
"Iya nih ka, ad tugas yang mau diselesaikan." Kata Luna sambil menunjuk kebuku yang ia baca dari tadi.
"Belajar mulu kalian ini." Kata kak tio, luna hanya ketawa mendengar candaan kak tio.
Dibelakang Tio terlihat seorang laki-laki yang dari tadi melihat kearah Luna, seakan akan dia terpesona dengan senyum manis Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Cinta !!
Teen Fiction"Ahhh,, kenapa kau Tega melakukan itu." Luna menangis sekencang-kencangnya dikamar. Percintaan Luna dan Alvien ternyta berjalan tidak semulus perkiraannya. Akan kah Luna mampu bertahan tanpa Alvien di sisinya, atau kah ia menemukan pengganti Alvie...