12. Organisasi

925 63 5
                                    

Conan Edogawa PoV

"Mustahil!" ucapku menatap pemandangan yang paling tak bisa ku percayai.

"Ran," ucapku lemah melihat pemandangan ini. Pemandangan paling horor ini.

Aku menatap kepada teman-temanku, semuanya bersedih kecuali Ai. Wajahnya tersenyum tenang.

Dengan emosi aku langsung mengambil kerah bajunya.
"Apa yang lucu, Haibara!?" ucapku dengan emosi.
"Kau seperti orang bodoh, Kudo-san," ucapnya dengan dingin. Semua terasa seperti beku.

Entah bagaimana Detective Boys tidak menyadari konflik kami.

"Bodoh bagaimana?" tanyaku ketus. Dia dengan tenangnya tersenyum sementara Ran... Ran mati...
"Kau dibutakan oleh cinta," sindirnya tajam.
"Maksudmu?" tanyaku dengan nada tak terima.
"Mati," balasnya seraya mengeluarkan pistol entah darimana dan menembak kepalaku.

***

Aku langsung tersadar.
"Mimpi buruk..," ucapku lemah.

***

Aku berjalan dengan lunglai menuju sekolah. Serangan ke Mitsuhiko dan mimpi tadi malam membuatku merinding keras. Aku masih belum bisa mengambil kesimpulan apapun tentang kasus kemarin dan mimpi itu hanya memperburuk keadaan.

"Kau tampak kacau, Kudo-san," ucap Haibara yang tiba-tiba berjalan di sampingku.
"Aku hanya mimpi buruk," balasku mencoba berkilah. Aku tak akan mengatakan dia yang mengarahkan moncong senjata dan membunuhku dalam mimpi.
"Begitu kah?" jawabnya datar dan dia hanya menghela nafas.

Kami berjalan menuju sekolah seperti biasa. Sesampainya di kelas, kami dihebohkan dengan banyak siswa berkerumun. Tampak Zieta Annette terkapar tak berdaya disana.

"Pembunuhan," ucapku pelan, namun Haibara tampaknya mendengarku dengan jernih.
"Sayatan itu dan dia tak membawa benda tajam," ucap Haibara pelan.
"Sepertinya terkait dengan Mitsuhiko," gumamku pelan.

Para Detective Boys meminta kelas itu di isolasikan dan kepolisian dipanggil. Megure keibu datang dan memimpin investigasi.

"Kenapa kalau ada kau selalu ada pembunuhan, Conan-kun?" keluh Megure keibu sementara kami memeriksa tubuh Zieta.
"Entahlah," ucapku seraya tertawa hambar.

Aku tak sengaja mendapatkan sesuatu yang membuatku sedikit syok saat memeriksa loker Zieta. Sebuah kertas.

Dibawah rembulan adalah tarian mentari
Satu langkah menuju keabadian di kegelapan
Sementara sinaran emas sebuah pedang menjadi pertanda
Nan sayang mentari dipudarkan bayangan

M.

Siapa yang meletakkan ini? Tak mungkin Zieta.

Ayumi, Genta dan Haibara mendatangiku.
"Apa yang kau temukan, Edogawa-san?" tanya Haibara serius.
"Kertas kode," ucapku dan mereka bertiga langsung menatap ke kode itu.

Dibawah rembulan adalah tarian mentari? Apa maksud pesan ini?
Satu langkah menuju keabadian di kegelapan...
Sinaran emas pada pedang...

Tunggu, jangan-jangan...

Pedang Emas

Aku ingat satu nama itu dan jika di Jepangkan bagaimana tulisannya. Tak salah lagi. Tapi, siapa yang sebenarnya anggota mereka? M. ini, ataukah Zieta?

Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang