Chapter 12 : Run, Run, Run

481 18 0
                                    

Hallo, kawan-kawan! Apa kabarnya nih? Mumpung saya lagi sempet nih, saya mau ngelanjutin fanfic ini. Sebelumnya mohon maaf jika fanfic ini jelek, typo dan tidak nyambung. Saya hanyalah manusia yang sedang belajar menulis fanfic -_____-"

Okay, mari kita baca lanjutan dari chapter 11 - stupid events 2.

--------------------

Lily's P.O.V

"MENDAPATKANMU!..."

Aku mendengar sebuah teriakan. Aku dapat mengenal suara teriakan itu. Ya, itu adalah suara teriakan Patrick. Oh, tidak! Apa yang ada didalam pikirannya? Patrick benar-benar tidak waras. Tidak, tidak. Bukan hanya Patrick, tapi gadis itu juga tidak waras.

Aku terus berlari kecil tanpa menghiraukan Patrick dan Kyla. Aku berlari, berlari dan berlari. Aku berlari keluar gedung sekolah. Kemudian aku berlari lagi menuju lapangan sepak bola. Aku mendekati sebuah pohon besar yang terletak didekat lapangan sepak bola itu.

"Benar, lebih baik aku disini saja..." Ucapku dalam hati. Aku pun segera memanjat pohon ini. Kemudian aku duduk di salah satu batang pohon tua ini. Kakiku mengayun-ayun. Mataku tertuju pada lapangan sepak bola yang sepi itu. Aku duduk sendirian sambil melamun.

*Flashback*

"LILY MADISON, SEGERA PERGI DARI TEMPAT DUDUKKU!"

"Apa yang kalian ributkan?"

"Jika kalian berdua tidak bisa menjawab pertanyaanku, lebih baik kalian berdua keluar dari kelasku sekarang juga!!!"

"Kau yang sudah membuatku dikeluarkan dari kelas"

"Aku hanya akan berhenti, jika kau mau jadi kekasihku..."

*Flashback End*

"HUAH!!! Kenapa gadis berambut keriting itu tidak pernah berhenti mencari masalah? Kenapa dia sungguh menyebalkan? Dan kenapa laki-laki itu selalu saja berkata seperti itu? Kenapa mereka berdua sangat menyebalkan? KENAPA?" Aku melampiaskan kekesalanku dengan berteriak-teriak sekeras mungkin. Sial, kenapa aku masih saja memikirkan kejadian bodoh itu. 

***

Justin's P.O.V

B.O.S.A.N

Kau tahu tidak? B-O-S-A-N. Ya, itu adalah 5 huruf yang sedang mewakili perasaanku saat ini. Hampir satu setengah jam lamanya aku berada disini. Disini, di tempat yang super membosankan. Aku hanya duduk santai dibangku berwarna putih ini. Tangan kiriku menopang daguku dan tanganku yang lain hanya mengetuk-ngetuk pulpen yang sejak tadi digenggamku keatas meja. Aku hanya menatap wanita tua itu tanpa mengerti apa yang telah ia katakan. Aku benar-benar tidak mendengarkan apa yang telah ia jelaskan sejak tadi.

"Mesir menjadi provinsi Kekaisaran Romawi pada tahun 30 SM setelah Oktavianus berhasil mengalahkan Mark Antony dan Ratu Cleopatra VII dalam Pertempuran Actium. Romawi sangat memerlukan gandum dari Mesir...." Ucap Mrs. Jane.

KRIING . . . KRIIING . . . KRIIINGGG . . . 

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Mrs. Jane pun segera menutup materi mengenai Peradaban Mesir Kuno yang belum ia selesaikan.

"Baiklah, dari penjelesan tadi apakah ada pertanyaan?" Tanya wanita itu. Matanya melirik kearahku. Mungkin dia mengetahui bahwa aku tidak memperhatikannya sejak tadi.

"Sepertinya tidak..." Ucapku dengan nada suara yang kecil.

"Baik, kalau tidak ada pertanyaan saya tutup pelajaran kali ini. Good Afternoon semuanya..." Ucap Mrs. Jane sembari berjalan menuju pintu biru tua itu.

The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang