Part 7

2 0 0
                                    


"TUNGGU!!" sontak ada yang berteriak dan menarik tanganku.  Kak revan membuatku terhenti, kami duduk di taman itu sesaat suasana menjadi hening tanpa sepatah katapun kita ucapkan. Aku menggaruk kepalaku walau tak gatal, aku bingung apa yang harus kukatakan kita benar-benar merasa canggung.

"Maaf aku cukup terkejut dengan pengakuanmu, walaupun aku banyak mendapat surat cinta dari cewek-cewek tapi gak ada yang seberani ini memberikannya secara langsung!" kak revan hanya melihat kebawah dan masih memegang surat kotak makan yang ku berikan.

"Aku tau kalau aku bukan tipe kakak dan aku juga tau kalau cintaku bertepuk sebelah tangan. Ibuku pernah bilang kalau kita harus berjuang untuk mendapatkan yang kita inginkan walaupun gak selalu berjalan dengan baik namun kita gak akan menyesal karna pernah mencoba." aku hanya bisa tersenyum dan sesekali memandangi kak revan.

"Nanti datanglah ke pestaku, aku akan menunggumu. Terima kasih makanannya aku sangat suka dan kamu orang pertama yang mengingatkanku dengan mamaku." kak revan berdiri dan meninggalkanku.

Pestanya akan dimulai jam 7. Aku, fiona dan rendy masih bingung mengacak lemariku untuk mencari baju yang akan kupakai. Aku bukan tipe anak yang feminim, bahkan aku hanya 2 rok itupun untuk sekolah saja.

"Wah ada apa dengan kamar ini, habis ada badai?" tanya ibu yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarku dan membawa camilan dan minuman untuk fiona dan rendy.

"Tante... Anak tante itu cowok atau cewek sih, masak gak dress, rok, make up juga gini-gini aja." sahut fiona dan menghempaskan badannya di kasurku. Mereka berdua tampak lelah dan pasrah.

"Tunggu sepertinya tante punya sesuatu." ibu langsung pergi meninggalkan kami.

Kami pasrah dan tiduran diatas tempat tidurku. Kami menghela nafas seperti habis lari maraton. Sepertinya aku gak akan datang kepesta itu, tapi kak revan sudah mengundangku langsung. Ah... Apa yang harus kulakukan waktunya tinggal sebentar lagi dan aku belum siap.

"Tara.... " ibu tiba-tiba datang dan membawa dress berwarna peach, walaupun sedikit jadul tapi itu masih terlihat bagus dan indah. Ternyata itu gaun ibu dulu sengaja disimpan memang kelak akan di berikan kepada anaknya. Berhubung hanya aku anak perempuannya jadi ibu memberikannya padaku. Selama ini ibu gak pernah memberi tauku karna gayaku yang sedikit tomboi dan cuek dengan penampilanku.

Dengan adanya dress itu langsung membuat fiona dan rendy semangat lagi. Ibu dan fiona langsung mendandaniku tanpa membuang waktu lagi. Setengah 7 tepat aku selesai merias wajahku dan akan berangkat. Tiba-tiba masalah muncul lagi, mobil yang akan kami gunakan bannya malah kempes. Bagaimana ini, kenapa harus hari ini sih kempesnya.

*****

Apakah sisca berhasil datang ke pestanya kak revan atau malah batal ?

Yuk ikuti terus jangan pernah bosen buat baca ya dan baca juga ceritaku yang lainnya.
Oh iya jangan lupa vote and comment....

You Don't Know MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang