Ketika Sajak Menemu:
Dewi Sri Puspa Kasih
---------------------------------
Sebegitukahnya
biru jiwamu
hingga kemelut langitku
menjadi samudera pelayaranku
Sebegitukahnya
megah auroramu
hingga kecamuk mimpi gulanaku
menjadi semilir layang ragasukma
.
.
.
---------------------------------
Di bawah sulur perdu
---------------------------------
Di bawah rimbun perdu yang tumbuh liar dan berjulur-julur di kerasnya tembok. Sulur-sulur dan daun-daun hati merambat dan melurupi segala retakan.
Disini, tiba-tiba segalanya menjadi langit hijau. Segalanya hendak singgah. Segalanya hendak bernaung. Segalanya hendak menghirup keteduhan daun hati berjuluran.
.
.
.
---------------------------------
Siapa engkau berwajah dewi
---------------------------------
Siapa engkau berwajah dewi.
Bersitkan pesona mega maya.
Jari binar irisan kejora.
Bujuk singgahi tanah para pecinta.
.
Matamu ladang-ladang padi.
Menghampar binar-binar suwarna.
Merundukkan buliran permata.
Teduhkan gundah kaum gembala.
.
Siapa engkau berwajah dewi.
Hembus semilir seruling sunyi.
Mengusik resah penasbih malam.
Membakar kelam menyuluh bulan.
.
Siapa engkau berwajah dewi.
Siapa punya berwajah dewi.
Siapa lupa berwajah dewi.
Siapa engkau berwajah dewi.
.
--8 Oktober 2011
.
.
.
---------------------------------
Mengertimu
---------------------------------
Hendak mengertimu
sehal mengemas ranggas pohonan.
Haruskah tekuk-lekuk senja
kembali pagi,
kembali biji,
atau
Kurentang ia rasuki rusukan malam