Marcella Annastasia

48 2 1
                                    

Nama ku Marcella Annastasia. Panggil saja aku Cella. Aku gadis berumur 16 tahun. Aku berpendidikan di salah satu sekolah menengah akhir di Jakarta Timur.

Gadis seusia ku memang sedang tergila gila dengan cinta monyet. Aku pun merasakannya. Aku menyukai pria yang suka berolahraga. Disekolahku yang sekarang, aku bertemu dengannya di lapangan sekolah. Aku meliriknya dan begitupun dia sama hal nya dengan ku. Dari situ aku mulai memikirkannya sambil ku cari kelas baru ku.

Tak ku sangka, ternyata aku sekelas dengannya. Dia menghampiriku dan bertanya kepadaku 'Hi, siapa nama mu?' Lalu ku jawab 'Hi, namaku marcella, panggil aja cella' aku menjawab dengan hati yang bertegup kencang. Dia duduk di sebelah kanan dari tempat duduk ku. Aku merasa bahagia bisa berkenalan dengannya.

Mulai dari kejadian itu, aku sering pergi bersamanya. Aku sering ke kantin dan belajar bersamanya. Tak hanya itu, aku pun sering diajaknya untuk menemaninya membeli peralatan olahraga serta buku buku pelajarannya itu. Aku makin menyukainya dan aku sangat amat berharap agar dia tidak mengecewakan ku.

Enam bulan pun sudah ku lewati bersamanya. Kedekatan kedekatan yang tak wajar dilakukan seorang teman pun sudah mulai ku rasakan.

Kebetulan 2 hari lagi ulang tahun. Aku sangat sibuk mencarikan hadiah yang pas untuk pecinta olahraga seperti dia. Akhirnya aku membeli sepatu olahraga yang dia mau beli dulu. Aku membungkusnya dengan rapih dan indah.

Pada saat di hari ulang tahunnya. Aku datang agak telat. Aku langsung bergegas masuk untuk memberinya ucapan selamat. Aku tidak menyangka, bahwa hari itu juga dia menyatakan perasaannya kepadaku. 'Cella, sudah 6 bulan aku menahan perasaan ini untuk mu. Apakah kamu mau menjadi pacarku?' Lalu aku menjawab 'iya, aku mau. Sebenarnya, aku sudah lama juga menyukaimu'. Semua teman teman ku dan teman temannya mulai bersorak sorak. Aku pun tersenyum malu.

Hari hari kita lewati bersama. Momen indah telah kita lewati. Suka dan duka bersamanya sudah tersimpan di hati ku. Aku sungguh takut kehilangan dia. Dia sangat mengerti aku, dia sangat mencintaiku apa adanya.

Tetapi, disaat pengumuman kelulusan dia berpesan kepadaku 'Cella, kamu jangan pernah meninggalkan aku. Kamu jangan menyukai laki laki lain selain aku di tempat kuliah mu nanti'.

Tiga tahun setelah kita menjalankan hubungan itu. Aku dan dia berbeda universitas. Aku tetap menunggu dia. Aku selalu mengabari dia. Sampai pada akhir semester 1 ku di kampus, dia sudah mulai lama menjawab sms ku. Dia sudah tidak pernah mengajakku berkencan. Dia sibuk dengan kuliah dan teman teman barunya.

Suatu hari, aku sms untuknya. Aku meluapkan kekecewaan ku dan isi hati ku selama ini. Tetapi, yang ia balas hanyalah jawaban yang membuatku semakin yakin bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi. Aku pancing dia untuk berkata jujur tentang semua ini. Dan akhirnya dia mengaku bahwa, dia menyukai perempuan lain. Hati ku sangat hancur. 3 tahun bersama dia dengan momen indah yang kita lewati.

Aku kecewa dan depresi. Aku berpikir untuk menyelesaikan hidup ku. Tetapi aku masih mau membanggakan kedua orang tua ku.

Selama 6 tahun aku gagal move on dari nya. Dan pada suatu hari, aku bertemu laki laki. Dia suport aku agar aku bisa bangkit kembali. Agar aku bisa menerima kenyataan, bahwa mantan ku bukanlah yang terbaik untuk ku. Laki laki itu memperhatikan ku setiap hari, sampai pada akhirnya aku mulai nyaman dan bisa terbuka dengan nya. Aku tidak mau berpacaran lagi. Semua saran dan komentar yang ia berikan kepada ku membuat mata ku terbuka. Dan kata kata yang paling berkesan dari nya untuk ku adalah 'kamu masih muda, cell. Jangan pikirkan sesuatu yang belum pantas untuk kamu pikirkan. Kejar cita cita mu. Kerjakan bagian mu, maka Tuhan yang akan memberi mu jodoh terbaik.'

Aku sadar, bahwa pacaran di waktu muda bukan lah yang yang penting. Bukanlah hal yang wajib untuk di kerjakan. Karena sesungguhnya yang terpenting ialah mengejar cita cita hingga sukses. Dan membuat orang yang menyakiti kita menyesal karena suka meninggalkan kita.

Sekian cerita dari saya. Terima kasih :)

Kamu Adalah Patah Hati Terbaik KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang