Demon Company

Prolog

Apakah kalian pernah bertanya kepada diri sendiri, apa jadinya kalau dunia ini diambang peperangan. Setiap peperangan pasti akan ada yang namanya pertumpahan darah. DI mana yang kuat selalu menindas yang lemah.

Bagaimana jika portal iblis terbuka dan membuat kekacauan, Apakah kalian akan diam menunggu pahlawan akan datang ? Hmmm... kurasa tidak.

Ringgg... ringgg... ringgg...

Suara yang sama yang selalu terulang setiap paginya. Itu sangat menggangu bukan, tapi inilah rutinitas pagiku.

"Aaaahhhh... selamat pagi."

Lelaki itu yang menyebut dirinya Shira Yuta beranjak dari tempat tidurnya. Membuka pintunya kemudian menuju lemari yang ada di dapur.

"Hmm... ada makanan apa ya ?" Aku melihat lemari yang hanya terdapat sebungkus biskuit rasa blueberry.

"Sial, persediaan makananku sudah habis," Setelah berpikir sejenak "Bagaimana jika Aku membeli persediaan makanan di toko sebrang jalan saja ?"

Aku segera memakai jaket kulit hitamku kemudian membuka pintu rumah.

"Aku pergi." Pandangku tertuju kepada sebuah foto usang yang terletak di meja tamu. Itulah peninggalan terakhir dari keluargaku yang sudah tiada.

Aku membuka pintu kemudian pergi keluar rumah. Reruntuhan gedung yang digenangi oleh cairan yang berwarna merah bukanlah pemandangan yang asing bagiku. Memang kota ini sudah hancurkan oleh iblis-iblis sialan.

Tapp... tapp... tapp...

Aku berjalan dengan santainya, tanpa kusadari aku sudah berada di depan gang dekat toko.

"Gang ini memang gelap ya." Aku terus berjalan melewati gang itu.

Ssstttt...

Munculah sebuah portal yang berwarna merah kehitamam tepat di depanku.

"I-itukan portal iblis." Dengan cepat aku mundur beberapa langkah dari tempatku berdiri.

Seketika ada makhluk yang muncul dari dalam portal itu. "Makhluk itu iblis!" Aku terdiam melihat makhluk yang begitu besarnya di hadapanku.

Iblis itu sangat besar sampai-sampai bisa menutupi cahaya matahari.

"Hehehe... manusia bodoh kau akan menjadi makanan pembukaku." Senyum iblis itu terlihatlah taring yang sangat tajam.

"Coba saja kalau kau berani iblis jahat." Aku langsung memasang kuda-kuda dan mengepalkan tanganku.

"Hehe... dasar manusia keras kepala." Iblis itu menghunuskan pedangnya yang besar.

Dengan cepat sang iblis melesat dan melancarkan sebuah pukulan ke arahku.

Swusss... swusss...

Pukulan sang iblis dapatku hindari dengan mudah. "Rasakan ini !" Aku membalas pukulan sang iblis dengan tendangan ke arah kepalanya.

Syuuuutttt...

Sang iblis berhasil menangkap tendanganku dan menghempaskanku ke tanah.

Duarrrr...

Aku terbentur dengan keras yang mengakibatkan pendarah dikepalaku. Aku kembali berdiri dan memasang kuda-uda untuk kedua kalinya.

"Rasakan ini." Aku melesat dan menyikut dada sang iblis.

"Uhuk... uhuk... sialan kau." Seranganku tadi mengenai sang iblis dan membuat lima tulang rusuknya patah.

"Aku belum selesai." Dengan cepat aku memukul sang iblis, Tiba-tiba sang iblis pun menghilang.