Part 14

16K 796 26
                                    


"jika kau dan aku tak bisa menjadi kita maka biarkanlah waktu berlalu yg akan mengubah segalanya, karena aku percaya bahwa aku adalah air dan kau adalah laut, sejauh apapun air mengalir pasti suatu hari ia akan kembali ke laut",STACY ANASTASYA

"Jika kau air dan dia laut maka aku adalah bendungan, karena aku tak akan pernah membiarkan air mengalir ke laut",ALGHAZALI

# # # # #

Ini adalah hari kedua dimana al akan menerima jawaban sisi, dan al yakin sisi akan menerimanya, kerena ia sudah mendengar dari orang suruhannya bahwa sisi membatalkan pernikahannya.

Sejak al memutuskan bercerai dengan gina, al kembali ke apartement yg dulu pernah ia tempati sebelum menikah dengan gina.

Tempat yg begitu banyak menyimpan kenangannya bersama gladys, kenangan yg memberinya sebuah hadiah malaikat kecil yg ia tak pernah tahu ke hadirannya yaitu malik.

Al menatap layar handphonenya, kemudian menekan beberapa angka di layar tersebut, al mencoba menghubungi pengacaranya yg sedang menyelesaikan kasus perceraiannya dengan gina.

"bagaimana?",

"bagus",seringai muncul di sudut bibirnya.

"selesaikan dengan cepat karena aku tak mau lagi berhubungan dengan wanita itu",al menyelesaikan pembicaraannya sepihak.

Sebentar lagi, ya sebentar lagi semua yg ia inginkan tercapai, tak akan ada lagi yg menghalangi jalannya.

Suara bel berkali2 membuat ketenangannya terusik, "brengsek",umpatnya.

Dengan malas akhirnya al pun membuka pintu, betapa terkejutnya al saat yg ia lihat adalah saudaranya yg beberapa tahun ini menjauhinya tanpa sebab.

"digo?",

Bugh

Satu bogeman mentah dari digo tepat mendarat di pelipis al, al yg terkejut karena pukulan digo yg tiba2 membuatnya terjatuh kelantai.

Dengan cepat digo menarik kaos yg al pakai, membuat al juga ikut tertarik, al yg melihat aura kemarahan di wajah digo membuat al sedikit takut, karena al sangat paham jika digo marah maka setan sekalipun takut mendekatinya.

Namun al sangat tahu kelemahan digo. Seringai muncul di wajah al saat digo kembali mengepalkan tangannya untuk memberikan pukulan kedua di wajah saudara yg membuatnya muak.

"Gue pastiin kalo sisi bakalan membenci lo",ucap al dengan seringai di bibirnya, digo yg hampir melayangkan tinjunya pun kembali menurunkan tangannya. Cengkram tangannya di kaos al pun mulai melemah.

"Lo pikir, lo lebih hebat dari gue ha?",ucap al meneriaki wajah digo, dengan sekali hentakan al melepaskan cengkraman tangan digo di kaosnya.

"Lo pikir gue bakalan ngelepasin sisi gitu aja?",al duduk di sofa single sambil memegang pelipisnya yg berdarah, sedangkan digo masih menatapnya tajam sambil mengepalkan tangannya.

"Lo lupa sisi milik siapa?",lagi2 ucapan al membuat digo tersulut emosi yg sudah mencapai puncak, bahkan jemari yg sedari tadi ia kepalkan sudah memerah.

Bugh!

Tiba digo2 langsung menghampiri al dan menghajarnya tanpa ampun, pukulan demi pukulan terus digo layangkan. Al yg kewalahan mengahadapi pukulan demi pukulan digo tak mampu menandingi kekuatan digo.

Akhirnya al tumbang, tubuhnya terkulai lemas di lantai, wajahnya sudah tak berbentuk karena tinju yg di layangkan digo, namun al masih tersadar, walau bagaimanapun mereka tetap bersaudara, digo masih memikirkan bahwa al saudaranya. Jika tidak, mungkin al sudah mati di tangannya.

"Lo lelaki terbrengsek yg pernah gue kenal", maki digo pada al yg terkulai lemas,

Digo mengacak rambutnya ftustasi, "gue malu punya saudara kayak lo",tunjuknya pada al,

"Lo udah nyakitin 3 hati wanita yg gue sayang. sumpah gue malu jadi saudara lo",ucap digo yg masih merasa kesal, sedangkan al sudah berusaha duduk dengan memegang wajahnya yg lebam.

"Ada satu hal yg perlu lo tahu al, malik bukan anak gue",al mengenyit bingung, ingin ia bertanya"apa hubungannya dengan gue?"tetapi ia batalkan dan memilih diam.

"Malik anak lo",kini digo beralih duduk di sofa untuk menenangkan diri,

"Malik sekarang butuh lo al, walaupun gue saudara kembar lo tapi tetap aja sum2 tulang belakang gue nggak sama dengan malik karena gue bukan ayah biologisnya",digo menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Fikirannya melayang mengingat malik, bagaimana anak sekecil malik bisa mempunyai penyakit mematikan di dalam tubuhnya.

Al terhenyak, jadi waktu ia memutuskan untuk menikahi gina ternyata gladys tengah mengandung anaknya, al kembali mengingat bagaimana dulu ia yg tega meninggalkan gladys dan lebih memilih menikahi gina sedangkan gladys sedang mengandung anaknya ia tinggalkan.

Flashback

"Aku.. menyetujui perjodohan kedua orang tuaku, maafkan aku", al menggengam jari jemari gadis dihadapannya,

"Maafkan aku yg harus mengakhiri hubungan ini",al melepas genggaman tangannta di jemari gadis di hadapannya, air mata yg sedari tadi di tahannya mengalir di pipinya.

Al menatap gladys, sungguh dalan hatinya ia merasa sakit melihat air mata gladys yg sedari tadi mengalir di pipinya, tapi bagaimanapun al tak ingin mengecewakan orang tuanya, ini sudah lima belas menit berlalu tetapi gadis di hadapannya ini hanya diam sambil menangis.

"Maafkan aku",ucap al sambil memeluk gadis di hadapannya, setiap tetes air mata yg mengalir di pipi gadis itu adalah sayatan di hatinya.

"Maaf... maaf.. maafkan aku... maafkan aku",semakin ia berucap maka semakin erat pelukannya kepada wanitanya itu.

"Pergilah..",sekian lama diam dan menangis akhirnya gadis itu bersuara,

"Maaf.. maafkan aku...",ucap al lagi sambil terus memeluk gladys.

Gadis itu berhenti menangis, lalu tersenyum "aku sudah memaafkanmu, sekarang pergilah",gladys melepas pelukan al, lalu tersenyum sambil menangkup kedua pipi al,

"Aku mencintaimu al, tetapi cinta itu tak selamanya harus memiliki",gladys tersenyum lagi sedangkan al hanya menatapnya bingung, "bagaimana disaat terluka seperti ini ia masih bisa tersenyum"fikir al.

"Selamat ya al atas pernikahanmu, semoga kau selalu bahagia",gladys berjinjit mencium pipi al, lalu berlalu pergi meninggalkan al yg terdiam.

# # # # #

Jambi,
20 agustus 2016
15.30

By:D.R

WANITA SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang