Hai ini cerita pertama aku yang sadikit mengandung unsur dewasa. Jadi please respons dengan positif guys. Nggak suka nggak usah baca 😀. #thx
***
"Hay hon, apa kau sudah siap?"
"Carilah pertanyaan yang sedikit bermutu Maya. Apa kau tidak bisa lihat kalau saat ini aku benar-benar sudah siap." Ucapku kesal menatap wajah pria blasteran Indonesia-Korea. Bukan cuma wajahnya yang blasteran tapi jenis kelaminnya juga blasteran.
Ya Maya itu sebenarnya cowok yang bisa dikategorikan CANTIK. Dan nama aslinya itu Parchinho, namun dia selalu mengatakan dengan tegas kalau namanya itu Maya Angeline. Namun karena hal itulah aku bisa merasa nyaman dengannya. Dia bukan hanya sekedar manager atau asisten bagiku, namun dia sudah aku anggap sebagai ibu.
"Kalau begitu mari aku antar kau ketempat pemotretanmu hon," ujarnya lembut dan menarik taganku untuk masuk kedalam mobil milikku.
Namaku Bianca Zamora. Beberapa bulan lagi aku bakal genap berusia 21 tahun, aku berprofesi sebagai Model.
Karirku dalam dunia model masih seumur jagung, namun kalian tau bahwa beberapa hari yang lalu aku dan Maya telah berhasil memenangkan kontrak untuk menjadi model disalah satu perusahaan yang namanya cukup terkenal didunia Anggara Company.
Untuk bisa menjadi salah satu model dari perusahaan itu harus menghadapi beberapa seleksi yang jauh dari kata logika untuk seorang model.
Bagaimana tidak, pihak dari perusahaan menuntut agar semua modelnya masih perawan, dan tidak memiliki catatan tentang keburukan dirinya serta masih berusia kurang dari 25 tahun.
Dan untuk pertama kalinya aku bersyukur masih bisa menjaga keperawananku, akibat dari didikan kedua orang tuaku.
Ya kedua orang tuaku Asli Indonesia, yang dimana bagi mereka nilai keperawanan itu masih dijunjung tinggi.
"Hon..." Aku tersentak kaget mendapat remasan pada tangan kananku. "Kau melamun hon." ucap Maya.
"Apa kita sudah sampai?'' tanyaku sambil mengedarkan pandanganku. "Seperti yang kau lihat hon, kita sudah sampai dan sekarang mari kita keluar." ucap Maya yang telah membuka pintu mobil.
Sebelum keluar aku merapikan lebih dulu penampilanku. Setelah merasa penampilanku sudah rapi, aku keluar dan berjalan menyusul Maya yang sedang berbincang-bincang dengan orang asing.
"May.."
"Hai hon, kamarilah. "
Aku melangkah semakin mendekat kearah Maya dan pria asing itu. "Hon, kenalkan ini Pak Arwanda Anggara, pewaris sekaligus CEO dari perusahaan Anggara Campany." jelas Maya.
Aku langsung manatap pria yang dikatakan CEO dari perusahaan
Anggara Company.Aku yakin seratus persen kalau pria ini asli America dan ya well, wajahnya lumayan tampan.
Bukan...bukan dia bukan hanya lumayan tampan, tapi dia benar-benar tampan. Hidungnya yang mancung, rahangnya yang kokoh dan urrrrhh bibirnya sangat-sangat sexy.
"Apa yang sedang kau fikirkan, hon?" bisik Maya kepadaku.
Aku menatap Maya dan detik selanjutnya aku menggeleng, memberitahukan padanya kalau akupun tak mengerti apa yang sedang aku fikirkan.
"Kau sepertinya ada masalah honey dan kau tau aku selalu ada untuk mu kalau kau butuh." Aku mengangguk. Aku tau Maya akan slalu ada untukku kapanpun aku butuh.
"Aku tau itu, tapi aku sedang tidak ada masalah May." Aku mantap Maya dan mengelus pundaknya yang kokoh.
Maya ini benar-benar tampan dan cantik dalam waktu bersamaan. Wajahnya putih seperti pria korea pada umumnya, matanya coklat mengkilat dan hidung mancung.
Namun ke kurangnya sebagai pria pada umumnya terletak pada bibirnya yang berwarna merah maron dan suaranya yang sudah melengking seperti waria pada umumnya.
"Ehemm.." aku dan Maya, menoleh serentak kearah deheman yang aku yakini adalah milik si CEO tampan Arwanda Anggara. Huuuhh suaranya benar-benar membuatku ingin menariknya keatas ranjang dan mengatakan aku rela memberikan harta berharga milikku kepadanya.
"Hon, bicaralah dengan tuan Anggara. Karena aku harus mengurus keperluan untuk pemotrettanmu nanti."
Uhh Maya, aku benar-benar mencintaimu karna kau mengerti apa yang benar-benar kuinginkan. Berdua dengannya.
Aku menatap Maya dengan tatapan berterimakasih ."Baiklah Maya."
Setelah Maya pergi suasana canggung berhasil menguasai sekelilingku.
"Ehemm." Aku berdehem berusaha menetralkan suaraku. " Kita belum kenalan tuan, perkenalkan namaku_
"Namamu Bianca Zamora, bukan? Jadi aku rasa kita tidak perlu kenalan." Aku menatapnya tidak percaya ketika kata-kata itu terlontar dari mulut sexynya.
Uhh wajah dan perkataannya sungguh-sungguh tidak serasih. Bagaimana bisa wajah setampan itu berbicara dengan nada dingin kepada seorang gadis.
"Jangan menatapku seperti itu nona, aku merasa kau seperti ingin menelanjangiku dan mengajakku untuk bercinta denganmu."
Gila, ini benar-benar gila. Bagaimana bisa ada orang yang berbicara sefrontal dirinya. Dia itu seorang CEO dan pewaris dari Anggara Company. Seharusnya dia bisa menjaga ucapannya dan bersikap sopan kepada gadis.
"Maaf sebelumnya Tuan Anggara yang terhormat. Saya tidak ada punya pemikiran sedikitpun untuk bercinta dengan anda. Dan.." Aku menggantungkan ucapanku, lalu menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kakinya. " dan maaf kau sama sekali bukan tipeku."
Aku tersenyum puas, ketika melihat wajahnya yang telah berubah warna menjadi merah padam akibat menahan emosi.
"Apa Kau yakin kalau kau tidak tertarik denganku?" tanya nya dan melangkah mendekat kearahku.
Mungkin kalau dia tidak mengucapkan kata-kata pedas seperti tadi, dapat dipastikan kalau saat ini aku telah berada didalam pelukannya untuk menikmati aroma maskulin miliknya dan melumat bibirnya yang sexy itu.
Namun kenyataannya adalah aku sudah tidak tertarik lagi kepada tuan Anggara si pria sok tampan ini.
Aku semakin melangkah mundur, ketika ia semakin melangkah mendekat kearahku.
"Ma..mau apa kau.." tanyaku glagapan, ketika melihat senyum devil yang tersungging dibibirnya.
"Kau takut?"
"Cih, di mimpimu" ketusku angkuh.
"Kalau kau tidak takut, kenapa kau memasang mimik seperi itu." ucapnya yang membuatku dongkol.
Kalau aku tau, CEO perusahaan Anggara Company, seperti dia. Mungkin aku tidak akan mau menandatangani kontrak kerjasama itu.
Persetan dengan embel-embel honor sekali kontrak bernilai milyaran dan popuatitas yang akan melinjak tinggi.
Cup.
**bersambung**
Please no copy paste and comment yang nggak-nggak. Belajarlah menghargai karya orang 😊😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Super Model (Completed)
ChickLitNb; judul awal cerita ini MY PRINCES. Bianca ❤ Arwanda -------