Gak Peka!

158 6 1
                                    

I CHOOSE YOU (1)-gak peka
----------------------

Derap langkah seorang pria yang terdengar di koridor sekolah dan di padukan dengan sedikit bisikan dari mulut gadis gadis yang kebetulan juga ada di koridor itu.Bagaimana tidak pangeran sekolah kini lewat di depan mereka dengan wajah yang agak berkeringat dan rambut yang berkibas.cool.
Dengan langkah yang terbilang cepat,pria yang kerap disapa Iqbaal itu tengah terburu buru untuk masuk kekelasnya.

"Kalau gue nggak lupa ngerjain pr fisika itu,gue nggak bakalan buang buang energi kayak gini." Gerutu pria itu sembari tetap melangkah cepat kekelasnya.Kini dia telah menginjak lantai kelas nya,dengan nafas yang tersengal sengal.Kemudian dia menuju ke bangku yang di tempati seorang gadis yang bernama (namakamu)

"Woi,pinjam buku pr lu dong cepet." Gadis itu menoleh ke Iqbaal.Gadis itu hanya terdiam melihat Iqbaal,dan asal kalian tau (namakamu) sudah menyukai oh ralat,tapi mencintai Iqbaal dari dulu,dan kini jantung nya tidak bisa di ajak berkompromi."m-mmau ngapain?".pertanyaan (namakamu) mendapat respon tatapan kesal dari Iqbaal

"Mau dipake buat masak,yah buat contek pr lu lah.Sini ah lama lu".Iqbaal kemudian merebut buku pr (namakamu),(namakamu) hanya mendengus pelan.
----------//----------
Pelajaran pun dimulai.Pak Santoso yang merupakan guru fisika killer,kini mulai mengabsen murid untuk mengumpulkan PR.
(Namakamu) mulai khawatir,karena Iqbaal belum juga mengembalikan bukunya.Padahal Iqbaal terlihat santai di bangku depan,sambil menunggu namanya di sebutkan.

"Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan".Iqbaal pun melangkah kedepan mengumpul buku nya.

Kini (namakamu) terlihat berkeringat dingin,pasalnya namanya akan di sebut tetapi Iqbaal tetap tidak memberikan buku PR nya.

"(Namakamu) Nadhya Putri".(namakamu) hanya melangkah pasrah tanpa membawa buku PR nya."mana buku tugasmu?".pria paruh baya itu menatap tajam gadis di depannya,tapi malah (namakamu) hanya menatap sepasang sepatunya.

"Karena kamu baru kali ini tidak mengerjakan nya,saya maaf kan.Tapi setelah pelajaran selesai,silahkan keruangan saya".ucap pak Santoso."baik pak,makasih sebelumnya".Gadis itu akhirnya bernafas lega,dan berlalu ke bangkunya.

Tanpa tatapan bersalah,Iqbaal menatap (namakamu) yang kini tengah menunduk di bangkunya.Bukan cuma Iqbaal,tapi seluruh siswa(i) di kelas XI IPA 1,karena (namakamu) murid teladan yang baru kali ini tidak mengerjakan tugas dari guru kesayangan nya.
.
.
.
Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I CHOOSE YOUWhere stories live. Discover now